Festival Danau Poso beriring harapan makin menggenjot sektor pariwisata
Penulis: Rizki Syafaat Urip | Publikasi: 6 September 2022 - 13:50
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Festival Danau Poso beriring harapan makin menggenjot sektor pariwisata
Jumpa pers “The Weekly Brief with Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf RI, Jakarta Pusat (Sumber: Panitia Festival Danau Poso)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tuntas menggelar jumpa pers mingguan bertajuk “The Weekly Brief with Sandi Uno”, di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf RI, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022) petang.

Perhelatan acara rutin dengan pengampu Sandiaga Uno selaku menteri parekfraf itu berisi perkembangan pemaparan informasi terkini, program-program, serta kebijakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pelaksanaannya berlangsung sejak 2021 secara daring dan luring.

Ada dua segmen yang dihadirkan dalam jumpa pers tersebut. Segmen pertama secara khusus membahas strategi promosi Festival Danau Poso (FDP).

Sementara segmen kedua berkaitan dengan program Beli Kreatif Lokal. Program ini diluncurkan Kemenparekraf untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif agar kembali produktif dan terus berkembang demi meningkatkan omzet.

Turut hadir sebagai narasumber mengisi segmen pertama, yaitu Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Ma'mun Amir, Bupati Poso dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah Dra. Diah Agustiningsih,M.Pd.

Ma'mun Amir menegaskan komitmen pemerintah provinsi Sulteng dalam mendukung proses penyediaan infrastruktur. Salah satunya memperbaiki beberapa titik jalan yang rusak menuju area pelaksanaan FDP. Kondisi aspal jalan yang mulus tentu kian memudahkan mobilasisi orang-orang yang ingin menyaksikan semarak festival tahunan ini.

Rencananya festival yang telah menjadi kalender pariwisata nasional itu akan berlangsung mulai 20-22 Oktober 2022. Tajuknya “Pesona Megah Sulawesi Tengah”.

Beragam potensi wisata, budaya, dan kuliner di Sulawesi Tengah menjadi sajian utama. Sandiaga Uno juga dijadwalkan hadir membuka secara langsung penyelenggaraan FDP.

Harapan besar juga disematkan Ma’mun. Bahwa FDP yang melibatkan keikutsertaan 12 kabupaten dan satu kota ini bisa jadi kawah yang makin erat menyatukan masyarakat Sulteng. Termasuk makin menegaskan betapa Poso aman sebagai destinasi kunjungan wisata dan investasi.

Selama ini sektor pariwisata alam telah memikat para wisatawan, domestik dan mancanegara, berkunjung ke Sulteng, tak terkecuali di Kabupaten Poso.

Oleh karena itu, Pemprov Poso berupaya terus menggenjot sektor ini, antara lain melalui FDP yang dilaksanakan saban tahun.

“Saat ini sektor pariwisata di Poso mulai tumbuh signifikan. Ada peningkatan kunjungan wisatawan. Tidak hanya lokal, bahkan mancanegara. Semisal saat perayaan kemerdekaan, terlihat banyak turis ikut serta menyaksikannya. Alhasil pertumbuhan PAD juga meningkat,” ujar Verna Inkiriwang.

Untuk penyelenggaraannya kali ini, FDP diproyeksikan dapat menyedot sekitar 7000 kunjungan wisatawan. Dengan demikian hajatan kebanggaan warga Poso ini bisa sejajar dengan Festival Tumbe di Banggai Laut dan Festival Budaya Tolitoli yang telah menembus Kharisma Event Nusantara (KEN).

KEN pertama kali diluncurkan Kemenparekraf tahun lalu. Ini merupakan strategi kolaboratif antara Kemenparekraf bersama Pemerintah Daerah di 34 Provinsi untuk mempromosikan destinasi pariwisata, meningkatkan kunjungan wisatawan, memberdayakan potensi lokal secara ekonomi, sosial budaya, dan juga lingkungan dengan asas berkelanjutan yang telah diadopsi secara global.

Pemilihan KEN 2022 berdasarkan lima aspek utama, yaitu ide dan potensi, pengembangan ekonomi kreatif, pengelolaan acara, seni pertunjukan dan budaya, serta strategi komunikasi dan media.

Festival Danau Poso yang telah berlangsung sejak 1989 merupakan sarana promosi pariwisata di Kabupaten Poso. Pun demikian, berbilang tahun penyelenggaraannya turut pula mengundang daerah-daerah lain di Sulteng.

Dalam membangun sektor pariwisata di Sulteng, khususnya Poso, Diah Agustiningsih selaku Kadis Pariwisata Sulteng menyampaikan bahwa pihaknya berupaya melakukan pemerekan (branding) Poso sebagai “Negeri 1000 megalit”.

Upaya tersebut bukan tanpa sebab. Selama ini kabupaten dengan luas wilayah sekitar 7.112,25 km² itu sudah masyhur dengan hamparan artefak kebudayaan megalitikumnya yang terletak di Lembah Bada, Taman Nasional Lore Lindu. 

Kata kunci terkait
Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Bantuan modal usaha bagi para pelaku usaha mikro dan super mikro di Sigi
Bantuan modal usaha bagi para pelaku usaha mikro dan super mikro di Sigi
Pemerintah Kabupaten Sigi kembali menyerahkan bantuan kepada para pelaku UMKM dan super mikro agar dapat…
TUTURA.ID - Pemkab Sigi terima penghargaan dalam hal inovasi dan pengelolaan keuangan daerah
Pemkab Sigi terima penghargaan dalam hal inovasi dan pengelolaan keuangan daerah
Badan Riset Inovasi Daerah Sulteng menilai Pemkab Sigi salah satu yang berhasil dalam hal inovasi…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng