Hujan yang mengguyur kawasan Palu dan sekitarnya menimbulkan sejumlah masalah. Jembatan Gumbasa putus dan tak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat maupun dua, Selasa pagi (6/9).
Rusaknya infrastuktur utama di poros Palu-Kulawi itu membuat warga harus mengaktifkan jalur alternatif, dengan memutar melewati wilayah Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan.
Hujan deras juga mengakibatkan kenaikan debit air di Sungai Palu. Sejumlah permukiman warga di bantaran Sungai Palu ikut tergenang.
Laporan awal dari Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu menyebutkan bahwa genangan terjadi pada sejumlah titik di Kelurahan Baru, Kelurahan Ujuna, dan Kelurahan Lolu Utara.
Di Kelurahan Baru, Palu Selatan, ketinggian air bahkan disebut mencapai lutut orang dewasa.
View this post on Instagram
Hujan lebat masih harus diwaspadai. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), via Stasiun Meteorologi Mutiara, menyebut setidaknya hingga 7 September 2022 masih akan terjadi hujan lebat.
Dampak hujan lebat yang perlu diwaspadai: Jembatan tidak dapat dilintasi, longsor atau guguran batu di area pegunungan, volume air sungai yang meningkat, dan aliran banjir berbahaya.
Dalam prakiraannya, Stasiun Meteorologi Mutiara juga menggarisbawahi wilayah Banggai, Poso, dan Tojo Una-Una dengan status siaga.