Pedagang sepuh bagi es krim kepada korban banjir Torue
Penulis: Jumriani | Publikasi: 16 Agustus 2022 - 12:58
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Pedagang sepuh bagi es krim kepada korban banjir Torue
Gamar membagikan es krim kepada anak-anak korban banjir Torue (Jumriani/Tutura.id)

Banjir bandang yang menimpa Desa Torue, Kecamatan Torue, Parigi Moutong, mengundang solidaritas. Bantuan berdatangan, bentuknya pun beragam, mulai dari kebutuhan dasar pengungsi hingga tenaga relawan.

Bila berkunjung ke area banjir Torue, Anda akan mendapati kawasan bencana yang ramai dengan spanduk dan bendera. Mulai dari instansi pemerintah, organisasi sosial, partai politik, politikus, hingga komunitas seolah-olah berlomba “pasang taji” dengan atribut promosinya.

Minggu siang (31/7), satu pemandangan tak biasa terlihat. Seorang pria sepuh mengendarai motor dan membonceng kotak pendingin es krim. Ia berhenti di depan masjid yang terletak di Dusun II, Desa Torue, satu lokasi pengungsian korban banjir.

Tanpa bendera dan spanduk, pria itu membagikan es krim kepada anak-anak korban banjir. Tak berapa lama, kotak es krimnya telah dikerubungi oleh anak-anak. Mereka mengantre sambil menunggu giliran mendapatkan “es tong-tong” gratis.

Es krim gratis memang tak serta merta menghapus luka akibat banjir, tapi bisa bawa senyum pada wajah anak-anak. Lebih-lebih saat itu matahari sedang terik-teriknya, berbeda dengan beberapa hari sebelumnya saat hujan terlihat enggan pergi dari langit Torue.

Mohammad Gamar Lahabo, nama pedangan sepuh itu. Usianya sudah 72 tahun. Ia berasal dari Desa Nambaru, Kecamatan Parigi Selatan. Jarak rumahnya menuju Torue lebih kurang 13 kilometer.

Saban hari, Gamar biasa berkeliling Parigi, menempuh jarak puluhan kilometer untuk menjajakan es krim. Siang itu sedikit berbeda, Gamar ambil jeda berjualan dan pilih membagikan dagangannya pada anak-anak Torue.

"Beli es krim ini dengan modal sendiri. Pabriknya di Parigi, harganya sekitar Rp400 ribu," katanya. “Uang bisa dicari. Membantu orang yang sedang kesusahan jauh lebih penting.”

Selepas dari masjid Desa Torue, Gamar masih berkeliling sebentar untuk membagikan es krim gratis. Ia kehilangan pemasukan hari itu; peluh pun mulai membasahi wajahnya. Meski begitu, senyum anak-anak Torue jadi ganjaran tak ternilai.

“Melihat anak-anak tersenyum, jadi kebahagiaan buat saya,” ujarnya.

Kata kunci terkait
Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
1
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Mempertegas arah perjuangan pada deklarasi akbar Rizal-Samuel Pongi
Mempertegas arah perjuangan pada deklarasi akbar Rizal-Samuel Pongi
Pasangan Rizal Intjenae dan Samuel Pongi yang maju dalam Pibup Sigi periode 2024—2029 berkomitmen melanjutkan…
TUTURA.ID - Hidayat: Jika kembali menjadi wali kota, saya akan bangun New Tatura Mall
Hidayat: Jika kembali menjadi wali kota, saya akan bangun New Tatura Mall
Pembangunan New Tatura Mall yang mangkrak akan dilanjutkan oleh Hidayat jika terpilih jadi Wali Kota…
TUTURA.ID - Mempromosikan literasi dini di rumah dengan membaca nyaring
Mempromosikan literasi dini di rumah dengan membaca nyaring
Anak-anak seharusnya diperkenalkan budaya membaca sejak dari dalam rumah. Caranya harus menyenangkan dan penuh kasih…
TUTURA.ID - Pameran Spotless Future: Ketika kreativitas bertemu aktivisme
Pameran Spotless Future: Ketika kreativitas bertemu aktivisme
Eksploitasi galian tambang yang terjadi di Palu mengusik perhatian Azwar Ahmad dan Eka Wahyuni dalam…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng