Mengenal ragam motif batik lokal Sulteng
Penulis: Mughni Mayah | Publikasi: 2 Oktober 2023 - 19:55
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Mengenal ragam motif batik lokal Sulteng
Motif Batik Bomba khas Kota Palu. Motif batik ini telah memiliki hak paten (Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Sejak 2 Oktober 2009, batik diakui dunia sebagai Warisan Budaya Nonbendawi oleh UNESCO. Dari itulah, Hari Batik diperingati setiap tahunnya.

Pun hari ini (2/10/2023), diperingati oleh pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah memakai batik ke tempat kerja.

Maksudnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melindungi dan mengembangkan batik Indonesia.

Bila melihat sejarah, batik berasal dari kata “mbat” yang artinya melempar berkali-kali dan kata “tik” yang bermakna titik. 

Secara istilah, batik merupakan sebuah teknik menggambar di atas kain dengan memanfaatkan lilin serta canting sebagai alat dan bahan dalam proses pembuatannya.

Berbeda dengan kain tenun buatan tangan dari benang disusun melalui gedongan yang memakan waktu lebih lama.

Kain batik biasanya dibuat dengan cara ditulis, dicap, dan ditambal supaya membentuk motif-motif yang menggambarkan kebudayaan dari daerah pembuatannya.

Ragam batik yang menurut sejarah berasal dari kerajaan Majapahit tidak hanya lahir dari Pulau Jawa.

Namun dalam perkembangannya, lahir berbaga ragam motif dari luar Pulau Jawa. Sulawesi Tengah memiliki pula motif batik khusus dengan ciri khas objek kebudayaan lokal.

Apa saja itu, berikut ragam batik yang ada di Sulawesi Tengah.

Batik Bomba

Motif Batik Bomba bercorak bunga (Sumber: instagram.com/pageantcrownpalu)

Bomba dalam bahasa Kaili berarti Bunga. Motif batik bomba yang digunakan menggambarkan kekayaan alam dan budaya khas Sulteng. Misalnya, motif tanaman seperti corak kelor, cengkeh, bambu, taiganja, hingga corak bunga itu sendiri.

Ketenaran Batik Bomba semakin populer setelah CEO Tesla dan X (dulu Twitter) Elon Musk memakainya dalam acara Business 20 (B20) Summit Indonesia 2022 di Bali.

Tak jarang, Batik Bomba pun menjadi pilihan buah tangan wisatawan yang berkunjung ke Kota Palu.

Produsen dari Batik Bomba ini adalah Adi Pitoyo yang sejak 2010 menggeluti  dunia parbatikan. Lokasi toko Batik Bomba berada di Jalan Kedondong Nomor 5, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

Hingga pada tahun 2015, nama Batik Bomba telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI sebagai merek paten milik Adi Pitoyo.

Batik Valiri 

Motif Taiganja pada batik Valiri yang dijadikan jas atau blazer (Sumber: instagram.com/batik_valiri)

Tepatnya di Desa Beka Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, terdapat sekelompok pengrajin batik dengan motif yang mengangkat kekayaan  budaya dan kearifan  lokal. Namanya Batik Valiri.

Oleh orang lokal, Desa Beka dikenal dengan nama Valiri. Dalam bahasa Kaili, "vali" artinya jadi, sedangkan "ri'” berarti di.

Afrianto, seorang pemuda, menginisiasi usaha pembuatan Batik Valiri sejak 2019 dengan membuat kelompok pengrajin batik di Desa Beka.

Ada beberapa motif batik yang kental dengan Batik Valiri, seperti patung megalit, motif taiganja, lalove yang merupakan alat musik khas Suku Kaili, rumah adat, dan beberapa budaya khas Kaili dan Lembah Sigi lainnya.

Batik Banava

Long dress menggunakan kain Batik Banava (Sumber: instagram.com/batikbanava01)

Batik Banava ini berdiri pada akhir 2018. Motifnya cukup beragam dengan mengangkat ciri khas Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Donggala. 

Corak batiknya mencakup tanaman kelor, burung maleo, kopi Donggala, sepotong dange, dan lainnya.

Tempat produksi Batik Banava di Kelurahan Ganti, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. 

Para perajin batik ini membuka lokakarya untuk umum. Secara langsung pengunjung bisa melihat proses pembuatan Batik Banava, mulai dari proses pembuatan pola hingga proses pewarnaannya.

Kain Batik Banava bisanya dijahit menjadi kemeja, hoodie, celana, dress, hingga boneka.

Batik Tobungku

Ragam motif Batik Tobungku yang dipamerkan melalui Instagram (Sumber: instagram.com/yasher_sakita)

Batik Tobungku berasal dari Kabupaten Morowali telah menjadi hak paten daerah ini.

Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali menerima sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kantor Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah berupa hak cipta Batik Tobungku di Lapangan Sangiang Kinambuka pada Tahun 2022 lalu.

Batik Tobungku dibuat dengan ragam hias yang terdapat pada wadah kubur kayu Soronga dan kain tenun tobungku. 

Soronga merupakan sebuah wadah dari kayu berbentuk persegi panjang yang digunakan sebagai wadah penguburan pada masa lalu. Wadah ini banyak ditemukan di Situs Gua Tokandindi, Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat.

Dari gambar kubur kayu tersebut, terdapat berbagai macam ragam hias yang digambarkan pada bagian penutup dan badannya.

Wadah kubur Soronga yang memiliki ragam hias menunjukkan perbedaaan status sosial dari orang yang dikuburkan. Dari sanalah motif Batik Tobungku lahir.

Batik Nambo

Corak Burung Maleo pada Batik Nambo (Sumber: instagram.com/rumah_batik_nambo)

Kain tenun nambo merupakan kerajinan asli lokal warisan budaya yang diandalkan dari Kabupaten Banggai dan sering juga disebut dengan Kampung Batik. 

Kabupaten Banggai mulai mengembangkan sentra tekstil untuk dijadikan sebagai produk asli dan khas. Sehingga muncul Batik Nambo khas Banggai yang kini telah populer di Indonesia. 

Motifnya yang paling terkenal adalah burung maleo, yang merupakan burung khas Banggai. Ada juga motif ikan khas Banggai yakni cardinal fish.

Banggai dikenal memiliki banyak destinasi budaya pesisir. Jangan heran jika karakteristik Batik Nambo memiliki motif yang kental dengan nuansa pesisir. 

Kini Batik Nambo dari Banggai telah go international dengan mulai banyak muncul di setiap ajang pameran luar negeri.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
4
Jatuh cinta
3
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
1
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Workshop Sastra Pakuli: Ikhtiar penciptaan karya sastra jadi medium pencatatan keragaman botani herbal
Workshop Sastra Pakuli: Ikhtiar penciptaan karya sastra jadi medium pencatatan keragaman botani herbal
Keragaman bahan tanaman obat di Desa Pakuli memantik minat untuk dicatatkan. Uniknya, kekayaan pengetahuan lokal…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng