Adam dan Ria meraup laba dari pernak-pernik agustusan
Penulis: Mughni Mayah | Publikasi: 4 Agustus 2023 - 14:28
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Adam dan Ria meraup laba dari pernak-pernik agustusan
Adam, pemilik "Lapak Merah Putih " berfoto di depan bendera yang diproduksinya sendiri (Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Momentum Hari Kemerdekaan 17 Agustus saban tahun dimanfaatkan betul oleh pedagang kaki lima untuk menjajakan pernak-pernik agustusan. Pun halnya di Kota Palu.

Di kurun sekitar akhir Juli hingga awal Agustus, lapak pedagang ini dengan mudah kita temukan di jalan-jalan protokol. Ciri khasnya yakni bentangan bendera merah putih di bahu jalan, dengan gerobak atau hamparan terpal. Tempat menaruh pernak-pernik berwana merah-putih laiknya warna bendera Indonesia.

Kami menemui salah satu pelapak bernama Adam, Kamis (3/8/2023). Pria berusia 35 tahun ini mangkal di Jalan RE Martadinata, Keluruhan Tondo, Kecamatan Mantikulore. Tepatnya di depan Mouza Supermarket.

Adam menamai tempat jualannya "Lapak Merah Putih". Dia menggunakan terpal sederhana untuk menjajakan beragam pernak-pernik, mulai dari gantungan kunci, bandana, stiker, balon, kerajinan bunga dan lainnya. Semuanya dalam balutan serba merah-putih.

Saat kami datang, ada seorang pembeli yang turun dari mobilnya. Si pembeli tampak heran ketika tahu harga pernak-pernik yang dibanderol Adam sangat terjangkau. Hanya berkisar antara Rp5.000 hingga Rp15.000. "Harganya bisa lebih murah kalau orang beli per partai (bukan satuan, red)," tambah Adam.

Adam mengungkapkan dia telah berjualan sejak 25 Juli 2023. Lebih awal dibandingkan pelapak lain yang memanfaatkan momen serupa. Ketika masa awal menggelar dagangan, pendapatannya masih berkisar Rp30.000 per hari.

Seiring berjalannya waktu alias makin dekat menuju perayaan 17 Agustus, makin banyak pembeli yang datang. Dia mengaku pernah mengantongi Rp1 juta per hari.

Ria membuat bandana dari pita merah putih. Pernak-pernik Agustusan yang dijual diproduksi di kos miliknya.(Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Produksi sendiri

Semua pernak-pernik yang jadi barang dagangan Adam adalah hasil produksi sendiri. Untuk mengerjakannya, ada Ria (33) sang istri tercinta yang senantiasa membantu.

Adam bahkan menyebut ide membuat pernak-pernik berasal dari Ria. Dari perempuan yang memberinya dua anak ini, Adam lantas memproduksi berbagai aksesori khas agustusan di kediamannya.

Saat menyambangi kos milik Adam, terlihat Ria sedang giat memilin satu per satu bahan aksesori. Ternyata dari kreativitas dan keterampilan tangan Ria segala pernak-pernik dihasilkan.

Ria dengan lihai menyulap pita kain merah-putih menjadi bros, bandana, gantungan ketupat mini, dan bendera. Bahkan gantungan kunci dan gantungan pada mobil pun dibuatnya. Bervariasinya pernak-pernik yang mereka produksi seolah jadi magnet. Pembeli jadi lebih punya banyak opsi, tak melulu hanya bendera atau umbul-umbul saja.

Pasangan suami istri (pasutri) ini mengaku pesanan datang pula dari luar daerah, semisal Donggala, Morowali, hingga Sulawesi Utara. Jumlah pesanan biasanya meningkat jelang pelaksanaan upacara 17 Agustus. Agar bisa memenuhi tenggat, produksi hanya akan dilakukan hingga 10 Agustus.  

Untuk pemasaran yang lebih luas, Ria ikut memanfaatkan platform lokapasar (marketplace). Hasilnya, dia mendapatkan banyak orderan dari siswa, sekolah, beberapa kantor pemerintahan, dan orang-orang yang membutuhkan pernak-pernik agustusan.  

"Biasanya anak-anak  sekolah yang banyak ba borong ini. Ada juga teman-teman, ada juga orang beli untuk dijual kembali," ungkapnya.

Ria memproduksi pernak-pernik bertema proklamasi kemerdekaan sejak 2016. Berkat kegigihannya belajar merajut dan membuat segala macam aksesori menjadi estetik, kini dirinya menjadi distributor tahunan di Kota Palu.

Selepas pandemi Covid-19 tahun lalu, Ria mengakui pendapatannya pernah meraih omzet hingga Rp40 juta. Untuk tahun ini dia berharap bisa meraup omzet yang lebih banyak dari sebelumnya.  

"Tahun lalu itu omzet paling besar saya dapat sampe Rp40 jutaan. Biasanya Rp10 juta atau Rp20 juta. Semoga tahun ini bisa lebih banyak. Supaya disimpan juga lain buat modal tahun depan," tutup Ria.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
1
Jatuh cinta
1
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Berharap pakan dari penjual sayuran di Pasar Inpres
Berharap pakan dari penjual sayuran di Pasar Inpres
Para peternak makin kesusahan mencari pakan lantaran ketiadaan padang rumput. Sisa sayuran di pasar kini…
TUTURA.ID - Pasar hewan ternak di Palu jelang Iduladha sepi peminat
Pasar hewan ternak di Palu jelang Iduladha sepi peminat
Sejumlah pedagang yang kami temui di Pasar Hewan Pipa Air, Palu Barat, mengeluhkan sepinya minat…
TUTURA.ID - Meski sudah direnovasi, Pasar Talise masih sepi pengunjung
Meski sudah direnovasi, Pasar Talise masih sepi pengunjung
Pasar Talise sudah didandani. Sesuai rencana, pasar ini akan punya tema khusus untuk pegiat hobi,…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng