Remaja Islam Bukit Sofa kembali mengadakan aneka perlombaan dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Merajut Ramadan Penuh Arti alias Merapi, demikian nama acaranya. Tahun ini telah memasuki edisi ketiga.
Acara yang mengusung tema “Capai Ramadan untuk Karakter Generasi Milenial Islami” berlangsung sejak 26 Maret hingga 30 Maret 2024. Lokasinya di lapangan depan Asrama Mahasiswa Dampelas, Jalan Hang Tuah, Lorong Bukit Sofa, Blok C, Kelurahan Talise, Palu.
“Lomba ini terbuka untuk umum. Jadi bukan hanya warga Palu, dari luar daerah juga boleh. Ada peserta yang daftar dari Kasimbar dan Tinombo Selatan,” ungkap Roiyanto selaku ketua panitia lomba, Selasa (26/3/2024) malam.
Beberapa kategori yang diperlombakan, yaitu azan tingkat anak, menghafal surah Al-Qur'an, jepeng putra dan putri, solo religi, pertunjukan mode (fashion show), rebana kreasi, dan sahur on the road sebagai penutup.
Lurah Talise Mohammad Iqbal dalam sambutannya berharap kegiatan yang menghimpun para remaja ini bisa makin menumbuhkan rasa persaudaraan, kerja sama, dan kekompakan dalam sebuah lingkungan.
Dalam setiap kategori lomba, riuh penonton kerap hadir memberikan sokongan dan aplus kepada para peserta. Pun dengan para juri. Semua peserta tampil riang dan penuh percaya diri.
Saat menyaksikan lomba pertunjukan mode, peserta berlenggak-lenggok di atas panggung dengan luwes mengenakan pakaian muslimin dan muslimah.
Dandanan rapi yang ditambahi sedikit riasan wajah membuat penampilan mereka jadi kian menarik perhatian. Tak kalah dengan penampilan Janitra Ayu Padmarini (12), Juara Little Miss Glam International 2023, yang jadi salah satu juri.
Selain menyaksikan aneka lomba, para penonton yang perutnya keroncongan bisa sembari menikmati aneka jajanan dari tenda-tenda UMKM di samping panggung. Pemilik atau pedagang ini adalah warga yang bermukim di sekitar Lorong Bukit Sofa.
Roiyanto mengaku tujuan utama penyelenggaraan lomba ini bukan hanya sebagai wadah menyalurkan minat dan bakat para generasi muda, tapi juga opsi agar tidak kecanduan game online, judi, tawuran, atau hal-hal lain yang merugikan.
Ia juga mengharapkan kegiatan ini bisa hadir dengan skala yang lebih besar laiknya sebuah festival sehingga bisa memicu kegiatan keagamaan sejenis muncul di tempat-tempat lain.