Ahmad Ali: Sulteng salah satu lumbung suara Anies
Penulis: Robert Dwiantoro | Publikasi: 8 November 2022 - 20:29
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Ahmad Ali: Sulteng salah satu lumbung suara Anies
Anies Baswedan dan Ahmad Ali saat memberikan pernyataan kepada jurnalis di NasDem Tower, Senin (3/10).

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menatap Pileg dan Pilpres 2024 dengan optimistis. Lebih-lebih bila merujuk spesifik pada Sulawesi Tengah, wilayah yang selama dua periode terakhir jadi daerah pemilihannya. 

Ia yakin Partai NasDem bisa menjaga tren positif di Sulteng. Ali dengan percaya diri juga menyebut Sulteng sebagai salah satu lumbung suara potensial bagi Anies Rasyid Baswedan, calon presiden yang diusung Partai NasDem. 

“Khususnya di Sulawesi Tengah, saya dan Partai NasDem sudah berhitung dan yakin Anies Baswedan bisa menang dalam Pemilihan Presiden 2024,” kata Ali, lewat sambungan telepon, Sabtu (5/11).

Perkataan Ali cukup beralasan bila berkaca dari pencapaian partainya di Sulteng. Sekadar pengingat, pada Pileg 2014, Partai NasDem baru punya lima kursi di DPRD Provinsi Sulteng. Angka itu naik jadi tujuh kursi pada Pileg 2019. 

Partai NasDem berstatus pemenang Pemilu 2019 di Sulteng. Posisi Ketua DPRD Sulteng berhasil direbut dari Partai Golkar. Pada Pilkada 2020, Partai NasDem juga beroleh kemenangan sebagai partai pengusung calon kepala daerah di Sulteng, dan empat daerah tingkat dua: Tolitoli, Tojo Una-una, Morowali Utara, dan Banggai.

Ali juga terdengar santai saat menanggapi beberapa survei dan tagar #TenggelamkanNasDem yang mengirim sentimen negatif dalam beberapa waktu terakhir. Politisi asal Desa Wosu, Morowali itu melihatnya sekadar riak-riak politik atas pencapresan Anies. Katanya, masih tersisa 15 bulan membalikkan sentimen negatif itu dengan kerja keras.

Menurutnya Partai NasDem punya tradisi untuk menjawab keraguan berbagai pihak lewat kerja-kerja politik di lapangan. “Partai NasDem lebih banyak berikhtiar. Pada akhirnya, rakyat memberikan kepercayaan kepada Partai NasDem sekalipun banyak pihak yang meragukan,” ujar Ali. 

Ali pun menyampaikan rencana Anies untuk bersafari ke Sulteng pada akhir November 2022. 

Menakar efek ekor jas Anies untuk NasDem

Sampai saat ini, Partai NasDem jadi satu-satunya parpol yang sudah menentukan calon presiden. Kartu dukungan itu dipegang Anies Baswedan. Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga dapat mandat dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, untuk menjajaki koalisi dan mencari calon wakil presiden.

Apakah Partai NasDem bisa dapat limpahan suara atau efek ekor jas dari pencalonan Anies Baswedan?

Beberapa survei berusaha menjawab pertanyaan itu. Salah satunya ialah survei dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Survei yang rilis pada 30 Oktober itu menunjukkan efek ekor jas dari Anies belum signifikan.

Partai NasDem bahkan disebut bisa kehilangan 42 persen suara pada Pemilu 2024. Sigi itu melibatkan 1.027 responden dengan margin of error 3,1 persen.

Para pemilih yang hengkang dari Partai Nasdem konon akan melabuhkan dukungannya ke PDI Perjuangan (9 persen), Partai Demokrat (8 persen), dan partai nonparlemen (9 persen).

Di titik lain, meski lebih kecil, Partai NasDem juga terlihat bisa menarik dukungan dari pemilih partai lain, terutama dari pemilih Partai Gerindra (6%) dan PAN (4%). Demikian termuat dalam rilis SMRC, Minggu (30/10).

Pada awal Oktober, SMRC juga menyebut efek ekor jas tak terjadi pada kasus Partai NasDem dan Anies. Situasi yang terjadi justru berkebalikan. 

“Keputusan Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden berdampak pada menurunnya suara partai ini dari Indonesia timur. Sementara dukungan pemilih dari Indonesia barat belum mengalami penguatan berarti," demikian tertulis dalam rilis (7/10).

Riset Litbang Kompas pada Oktober secara detail menunjukkan bahwa Anies bukan presiden idaman pemilih Partai NasDem.

Anies (15,4 persen) hanya berada di posisi ketiga sebagai presiden pilihan pemilih Partai NasDem. Namanya kalah pamor dengan Ganjar Pranowo (26,9 persen) dan Prabowo Subianto (17,3 persen).

Dalam hitungan Litbang Kompas, pemilih Anies dari Partai NasDem juga hanya berkisar 4 persen. Adapun pemilih Anies paling banyak berasal dari dua kandidat utama koalisi pengusungnya, yakni: Partai Demokrat (19,8 persen) dan Partai Keadilan Sejahtera (20,7 persen).  

Litbang Kompas pun menyimpulkan bahwa 38,5 persen pemilih Partai NasDem berpotensi untuk berpaling ke partai lain, bila calon presiden yang diusung tak sesuai keinginan mereka.

Meski demikian, seperti halnya Ahmad Ali, para kader teras Partai NasDem terlihat optimistis dengan efek ekor jas dari Anies.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, misalnya, mengklaim bahwa terjadi kenaikan pendaftaran anggota Partai NasDem sejak Anies dideklarasikan sebagai capres.

“Kenaikan KTA (Kartu Tanda Anggota) 600-1.000 per hari, dan hari ini kenaikan (pendaftar) di atas 1.000,” kata Taslim, dilansir Liputan6.com, Selasa (11/10).

 

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
1
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
1
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - SKP-HAM soroti tiga perkara HAM di Sulawesi Tengah
SKP-HAM soroti tiga perkara HAM di Sulawesi Tengah
Pada peringatan Hari HAM Internasional, SKP-HAM Sulteng menyoroti tiga kasus HAM. Gubernur Cudy pun diminta…
TUTURA.ID - Lika-liku Anwar-Reny menuju Pilgub Sulteng 2024
Lika-liku Anwar-Reny menuju Pilgub Sulteng 2024
Pasangan Anwar Hafid-Reny Lamadjido akhirnya resmi mendeklarasikan diri maju di Pilgub Sulteng 2024. Jalan mereka…
TUTURA.ID - Ahmad Ali bukan Alex Ferguson; Timnas AMIN bukan Real Madrid 
Ahmad Ali bukan Alex Ferguson; Timnas AMIN bukan Real Madrid 
Alih-alih bak Sir Alex atau Manchester United di masa keemasan, situasi Timnas Amin dan Ahmad…
TUTURA.ID - Figur potensial dalam bursa Pilkada Kota Palu 2024
Figur potensial dalam bursa Pilkada Kota Palu 2024
Lepas pemilihan legislatif, konsentrasi politik kian tertuju pada Pilkada. Setidaknya ada 12 nama yang kerap…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng