Bantuan pembangunan sarana air bersih bagi warga Bora
Penulis: Juenita Vanka | Publikasi: 13 Juni 2024 - 10:52
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Bantuan pembangunan sarana air bersih bagi warga Bora
Peresmian bantuan pembangunan sarana air bersih bagi warga Desa Bora, Sigi | Foto: Juenita Vanka/Tutura.Id

Setelah pengerjaan yang berlangsung sejak Januari 2024, Perum Bulog dan Pemerintah Kabupaten Sigi akhirnya meresmikan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Kementerian BUMN, Rabu, (12/6/2024).

Bantuan tersebut berupa pipa sepanjang 1.000 meter untuk menyalurkan air bersih di Desa Bora, Kabupaten Sigi. Seremoni peresmian berupa penandatanganan di atas batu prasasti dilakukan oleh Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta dan Direktur Human Capital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi.

“Saya tidak melihat nilai yang diberikan berapa. Selagi kepedulian tersebut ditujukan kepada masyarakat Sigi, saya sangat mengapresiasi apa pun itu,” ujar Irwan dalam sambutannya.

Irwan mengakui bantuan tersebut sangat membantu percepatan program Pemerintah Kabupaten Sigi yang hendak menyediakan akses air bersih yang memadai untuk warga. Pun sejalan dengan komitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sigi.

Walau tahun ini menjadi pengabdian terakhirnya sebagai bupati petahana, Irwan berharap tahun depan Sigi kembali mendapatkan bantuan TJSL berupa ruang lingkup hijau.

Direktur Human Capital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi mengatakan, program ini adalah bentuk dari komitmen pemerintah melalui BUMN yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, mulai dari pendidikan, lingkungan, sarana dan prasarana, hingga tempat ibadah.

“Kami memberikan dana sebesar 100 juta rupiah untuk pembangunan sarana air bersih bagi warga Bora. Perum Bulog berharap masyarakat menjaga fasilitas yang kami berikan supaya bisa terus dirasakan manfaatnya,” kata Purnomo.

Prasasti tanda pembangunan sarana air bersih untuk warga Desa Bora ditandatangani Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta | Foto: Juenita Vanka/Tutura.id

Kepala Desa Bora Kusmayadi menjelaskan, sebelumnya air bersih cukup tersedia di Desa Bora. Namun, saat bencana Pasigala terjadi pada 2018 silam, ada beberapa pipa yang pecah sehinggar distribusi air bersih ke rumah-rumah warga jadi terhambat.

Padahal warga sangat memerlukan pasokan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari memasak, mandi, dan mencuci.

Pipa sepanjang 1.000 meter ini menjadi tambahan yang sangat dibutuhkan untuk mengalirkan air yang sumbernya berasal dari Desa Bakubakulu, Kecamatan Palolo. Jarak antara dua desa ini terpaut sekitar 12 kilometer.

Selain diharapkan untuk saling menjaga dan memelihara bantuan fasilitas air bersih ini, warga juga dikenakan biaya bulanan sebesar Rp10 ribu per kepala keluarga.

Ayu (33), seorang ibu rumah tangga, yang hadir dalam acara peresmian tampak semringah. Bersama ibu-ibu lainnya, ia merasa sangat senang dengan bantuan yang diberikan.

Kini mereka tak perlu lagi berjalan sekitar 15 menit ke sungai untuk mengangkut air. Pun tergopoh menyiapkan aneka tempat penampungan air saban hujan turun.

“Senang sekali saya. Akhirnya saya tidak capek lagi ke sana kemari menimba air dan tampung air hujan. Karena sudah ada kran di rumah yang langsung bisa saya ambil airnya,” ungkap Ayu.

Air bersih yang lancar mengalir bikin warga Desa Bora, termasuk Ayu, jadi tak perlu lagi merasa was-was seperti sebelumnya ketika mereka terpaksa menggunakan air sungai yang agak kotor.

Perihal biaya penggunaan air bersih sebesar Rp10 ribu rupiah per bulan dianggap Ayu tidak terlalu memberatkan.

“Tidak masalah bagi kami. Asalkan kami tidak tampung air hujan lagi untuk minum dan keperluan dapur dengan kamar mandi,” pungkasnya.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Kalpataru untuk Rukmini; oasis dari Sigi di tengah dampak kerusakan lingkungan di Sulteng
Kalpataru untuk Rukmini; oasis dari Sigi di tengah dampak kerusakan lingkungan di Sulteng
Rukmini Paata Toheke asal Kulawi meraih penghargaan Kalpataru 2024 karena jasanya mengonservasi lingkungan berbasis adat.
TUTURA.ID - Festival Lestari 5 di Sigi: Ikhtiar demi keseimbangan ekonomi dan lingkungan
Festival Lestari 5 di Sigi: Ikhtiar demi keseimbangan ekonomi dan lingkungan
Sigi bersiap menggelar Festival Lestari 5. Acara ini diharapkan menjadi momentum untuk mempromosikan pembangunan lestari…
TUTURA.ID - Bursa kandidat gubernur Sulteng: Saling ganggu basis, bagaimana dengan etika?
Bursa kandidat gubernur Sulteng: Saling ganggu basis, bagaimana dengan etika?
Hadianto Rasyid berkomentar soal akses jalan menuju Danau Lindu. Pemkab Sigi berang dan menganggap komentar…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng