
Saat Komisi Pemilihan Umum Kota Palu mengumumkan jadwal debat publik pertama calon wali kota dan wakil wali kota Palu (9/10/2024), Sekretaris KPU Kota Palu Aslam Adigama sudah mengingatkan perihal terbatasnya kuota untuk setiap pasangan calon (paslon), yaitu Hidayat-Anca Lamakarate, Hadianto Rasyid-Imelda Liliana, dan Muhammad J. Wartabone-Rizal.
Pembatasan kuota tersebut mengikuti kapasitas balai riung Hotel Best Western Plus Coco Palu, tempat berlangsungnya debat. Mengingat alokasi juga telah diberikan kepada berbagai pihak, seperti Bawaslu, stakeholder terkait, Forkopimda, serta Organisasi Perangkat Daerah yang selama ini bekerja dengan KPU Kota Palu. Alhasil setiap paslon hanya boleh membawa maksimal 50 orang dalam rombongan.
Kendati demikian, antusiasme para pendukung, relawan, dan simpatisan masing-masing paslon tetap saja melebihi kuota yang ditentukan KPU Kota Palu. Pengamatan kami di depan lobi Hotel Best Western Plus Coco Palu, Senin (21/10) malam, ratusan orang tampak berdiri dan berselonjor. Berharap dapat kesempatan untuk ikut masuk menyaksikan debat. Beberap awak media juga tampak berseliweran.
Akses masuk ke dalam balai riung hotel bagi pendukung ditentukan oleh setiap paslon dan tim dari ring satu mereka. Kloter pertama tentu saja diberikan kepada para petinggi partai politik pengusung dan tim media dari para paslon.
Toh, hal tersebut tidak menyurutkan langkah para pendukung untuk berbondong menghadiri lokasi debat. Ini semua tidak lepas dari saling ajak oleh masing-masing tim pemenangan paslon dengan beragam metode ajakan. Contohnya seperti yang dilakukan tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua, Hadianto Rasyid dan Imelda Liliana Muhidin. Memanfaatkan akun Instagram, tim ini membuat ajakan untuk menghadiri debat secara langsung dengan iming-iming bakso gratis.
.jpg)
Selain dipenuhi oleh pendukung dan relawan paslon, halaman Hotel Best Western Plus Coco Palu juga diisi puluhan personel Polresta Palu yang berjaga. Mereka ditemani aparat dari Brimob Sulteng yang lengkap dengan kendaraan barakuda sebagai antisipasi keamanan.
Aparat kepolisian yang bertugas di dalam hotel juga sigap menjaga akses keluar masuk ruangan debat. Bahkan awak media tidak diperbolehkan masuk bila tanpa menggunakan kartu identitas khusus yang disediakan oleh KPU Kota Palu yang jumlahnya terbatas. Hanya media-media yang telah mendaftar atau mendapatkan undangan yang mendapatkan kartu identitas ini.
Bagi para pendukung yang terlanjur hadir, tapi tak beroleh kesempatan masuk ke dalam balai riung, mereka hanya bisa berdiam diri sembari menunggu proses debat usai di halaman sekitar Hotel Best Western. Beberapa tampak menonton live streaming menggunakan gawai masing-masing.
“Padahal bisa KPU pasang satu layar di depan sini dan sound supaya kita bisa nobar,” keluh Adrian yang merupakan pendukung salah satu pasangan calon wali kota kepada Tutura.Id.
Keluhan lain juga dilontarkan oleh beberapa orang yang tak bisa masuk. Mereka berharap pelaksanaan debat selanjutnya berlangsung di ruang publik alih-alih gedung tertutup supaya lebih banyak warga yang bisa menghadiri sekaligus menyaksikan jalannya debat.
calon wali kota Palu debat publik pemilihan wali kota Palu Pilwalkot pilkada KPU Kota Palu

