Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Sulteng tak sekadar panggung para politisi dan tokoh senior, tapi juga dari kalangan milenial. Sejauh ini, sekitar 11 politisi milenial telah menunjukkan gelagat bertarung pada pemilihan gubernur (Pilgub), pemilihan wali kota (Pilwalkot), dan pemilihan bupati (Pilbup).
Pada bursa Pilgub Sulteng ada Abdul Karim Aljufri (Gerindra). Sementara di bursa Pilwalkot Palu tersebutlah Andi Nur B. Lamakarate (Gerindra), Rico Andi Tjatjo Djanggola (Gerindra), dan Mohammad Anugrah Pratama (NasDem). Lalu, di bursa Pilbup Sigi, ada sosok Moh. Agus Syawal (Golkar).
Selanjutnya di bursa Pilbup Buol ada Moh. Agris Batalipu (NasDem). Kemudian Gunardi A. Kama (Golkar) di Pilbup Tolitoli dan Moh. Iksan Abd. Rauf (NasDem) di Pilbup Morowali. Figur muda lainnya Widya Kastrena Lassa (PAN) dan Syafiah Basir (NasDem) di Pilbup Donggala, serta Verna Inkiriwang (Demokrat) di Pilbup Poso.
Sekadar pengingat, milenial sebagaimana didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah orang atau generasi yang lahir pada tahun 1980-an dan 1990-an. Per 2024, kalangan yang dikenal pula dengan istilah gen X ini bakal berusia sekitar 25-44 tahun.
Lihat postingan ini di Instagram
Didominasi politisi muda Gerindra dan NasDem
Sekretaris Partai Gerindra Sulteng, Abdul Karim Aljufri alias AKA, boleh jadi satu-satunya politisi milenial yang menunjukkan sinyal bakal bertarung di Pilgub Sulteng. Itu bisa dilihat dari dua unggahan teranyar di akun Instagram pribadinya @bang.aka (4/5/2024).
“Bismillahhirahmannirrahim. Sesuai tugas yang diberikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, saya Abdul Karim Aljufri siap untuk ikut dalam pemilihan kepala daerah serta menawarkan diri kepada rakyat Sulawesi Tengah, dengan niat ibadah dan menang,” tulis AKA dilengkapi poster digital “Insya Allah Wakil Gubernur Sulteng 2024”.
Dalam unggahan terbarunya, AKA terlihat bercengkerama dengan Ketua Umum PKB, A. Muhaimin Iskandar, disertai kapsi “Melanjutkan ikhtiar,”.
Sebelumnya, AKA dirumorkan bakal berduet dengan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali. Duet keduanya mulai mencuat ke permukaan setelah pertemuan dengan Prabowo dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kertanegara.
Melalui dua potret berbeda itu, terlihat secarik kertas dan map berlogo Partai Gerindra yang diperkirakan sebagai keputusan rekomendasi untuk Pilgub Sulteng.
AKA tak hanya berstatus sekretaris Gerindra Sulteng, tapi juga ketua Fraksi Gerindra di DPRD Sulteng 2019-2024. Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, AKA berhasil melenggang ke gedung parlemen setelah beroleh 7.115 suara.
Capaian 14.915 suara di Pileg 2024, kembali meloloskan AKA ke DPRD Sulteng. Dua kali kemenangan AKA diraih dari daerah pemilihan (Dapil) Sulteng 7 alias Sigi-Donggala.
Tak hanya itu, sebagai sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Sulteng untuk pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, AKA ikut berkontribusi atas 1,25 juta suara pasangan kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) nomor urut 2 itu.
Walakin, kesempatan AKA diprediksi tak bakal berjalan mulus lantaran Rusdy Mastura (Gubernur Sulteng) dan Mohammad Hidayat Lamakarate (cagub Sulteng 2020)—dua seniornya di Partai Gerindra Sulteng—kembali bersikukuh maju sebagai calon gubernur Sulteng 2024.
Kader muda lain partai garuda emas diisukan bertarung di Pilkada serentak 27 November mendatang ialah Andi “Anca” Lamakarate dan Rico Djanggola. Keduanya disebut akan berlaga di Pilwalkot Palu. Tetapi, di antara dua politisi muda itu, hanya Anca yang terlihat paling serius untuk maju.
Itu bisa dibuktikan lewat masifnya baliho yang memuat wajah, akronim ANL plus slogan utamanya “Kota Palu Menuju Kota Industri dan Logistik” terpasang hampir di semua wilayah ibu kota Sulteng ini. Anca juga mengeklaim telah bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar 40 lokasi.
Politisi berlatar korporat ini juga telah menjajaki potensi berkoalisi dengan PAN, PKB, Demokrat, PDI Perjuangan, Perindo, dan PSI. Andai lima parpol pertama ini bersedia menyokongnya, Anca dapat maju di Pilwalkot Palu sebab hanya butuh dua kursi dari syarat pencalonan minimal 20% alias 11 kursi DPRD Palu 2024-2029.
Anca ditunjuk menjadi ketua Gerindra Palu menggantikan mendiang Moh. Iksan Kalbi (Ketua DPRD Palu 2019-2024), Agustus 2022. Dalam dua tahun kepemimpinannya, Gerindra Palu meraup 24.581 suara dan lima kursi untuk DPRD Palu lewat Pileg 2024. Meski berhasil mempertahankan rekor kemenangan, tetapi perolehan itu justru turun dibanding Pileg 2019.
Anca selaku ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran wilayah Palu, ikut menyuplai kemenangan Prabowo-Gibran lewat perolehan 125.861 suara.
Sementara Rico, calon legislatif peraih suara terbanyak dari Gerindra di Dapil Palu 1 (Palu Timur-Mantikulore), juga digadang-gadang berpeluang maju di Pilwalkot Palu 2024. Pengaruh lainnya, lantaran Rico merupakan anak dari pasangan elite Gerindra Sulteng, Longki Djanggola dan Zalzulmida Djanggola.
Longki adalah Gubernur Sulteng 2011-2021 sekaligus Ketua Gerindra Sulteng, sementara Zalzulmida adalah anggota DPRD Sulteng.
Meski punya dukungan politik kuat, Rico sejauh ini lebih sering tampil membersamai Anca kala melawat ke kantor parpol. Konon, Rico tengah dipersiapkan sebagai salah satu kandidat ketua DPRD Palu 2024-2029.
Sama seperti Rico, Mohammad Anugrah Pratama atau karib dengan panggilan Nugi, juga punya privilise politik dari kedua orang tuanya, Ahmad Ali dan Ketua NasDem Sulteng Nilam Sari Lawira. Pada Pileg 2019, Nugi berhasil meraih 2.326 suara di Dapil Palu 1. Capaian itu juga tertinggi di antara 35 caleg Partai NasDem se-Kota Palu.
Putra sulung Ali-Nilam ini awalnya digadang-gadang sebagai salah satu opsi NasDem, andai Wali Kota Palu sekaligus Ketua Hanura Sulteng, Hadianto Rasyid, mengajak NasDem berkoalisi di Pilwalkot Palu 2024. Isu itu mencuat ke permukaan kala Hadi mengundang Ali dalam sebuah silaturahmi, sekitar awal Ramadan 2024.
Namun, sepertinya bandul politik masih bergoyang. Hadi disebut-sebut lebih melirik sosok lain. Sementara NasDem kini ikut membuka pendaftaran kandidat Pilwalkot Palu 2024. Bahkan, dua kader NasDem, M. Ridha Saleh (tenaga ahli Gubernur Sulteng) dan Muhammad J. Wartabone (anggota DPD RI 2019-2024), justru paling getol menjajal peluang di Pilkada Palu 2024. Sedangkan Nugi tengah menghabiskan liburan di luar negeri bersama keluarganya.
Kader muda NasDem berikutnya yang menyatakan siap berkompetisi ialah Agris Batalipu dan Iksan Baharudin Abd. Rauf. Tetapi, keduanya diprediksi bakal menemui jalan terjal bila maju dari partai besutan Surya Paloh itu.
Meski Agris telah mendaftar ke PKB, Demokrat, PDI Perjuangan, Perindo, dan PAN, tetapi Agries masih harus berebut tiket dari Partai NasDem dengan Amran Batalipu, mantan Bupati Buol sekaligus ayah kandungnya.
Sedangkan, Iksan yang telah menjajaki kerja sama dengan NasDem dan Perindo bakal berhadapan dengan Taslim, Bupati Morowali 2018-2023.
Selain Gerindra dan NasDem, Moh. Agus Syawal dan Gunardi A. Kama—dua kader muda Golkar—juga bakal menemui ruang sempit andai maju dari partai asuhan Airlangga Hartarto.
Agus Syawal, misalnya, disebut-sebut sebagai salah satu figur muda yang laik memimpin Sigi. Perannya atas kemenangan beruntun Mohamad Irwan di Pilkada Sigi 2015 dan 2020 lewat Relawan Satu JIWA dan pengembangan prestasi olaharga lewat statusnya selaku ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sigi jadi modal.
Tetapi, peluang sekretaris Golkar Sigi itu sangat tipis karena partai beringin lebih melirik tokoh senior macam Muh. Rizal Intjenae (Ketua DPRD Sigi) dan Nurzain Djaelangkara (tokoh pemekaran Sigi) sebagai kandidat di Pilkada Sigi 2024.
Adapun Gunardi yang merupakan pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), masih harus bersaing dengan Moh. Faisal Lahadja, kader senior Golkar.
Bersama anggota DPRD Sulteng dua periode itu, bakal kandidat yang mengusung slogan "Era Baru Tolitoli" ini jadi dua tokoh yang dijagokan Partai Golkar.
Lihat postingan ini di Instagram
Peluang perempuan politisi milenial
Tak hanya dari kalangan laki-laki politisi, percaturan politik level kepala daerah juga di minati oleh para perempuan politisi. Verna Inkiriwang dan Syafiah Basir jadi dua nama yang mencuat.
Verna—putri mediang Piet Inkiriwang, mantan Bupati Poso dua periode—diprediksi bakal kembali mencantumkan wajah dan namanya di kertas suara Pilkada Poso 2024.
Bukan tanpa alasan, pada Pileg 2024, partai mercy jadi pemenang di DPRD Poso dengan raihan tujuh kursi. Alhasil partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono ini tak perlu berkoalisi dengan partai lain untuk maju di Pilkada Poso.
Syarat minimal pencalonan telah mereka kantongi. Bupati Poso 2021-2024 ini bahkan kandidat utama dari Partai Demokrat yang disiapkan untuk kembali bertarung untuk periode keduanya.
Bergeser ke Donggala, ada nama Syafiah. Beradu dalam Pileg 2019 dan 2024, Syafiah tetap terpilih meski ganti bendera parpol. Saat mengikuti Pileg 2019 dengan status Bendahara Hanura Sulteng, Syafiah lolos dari Dapil Donggala 3 dengan perolehan 800 suara.
Sedangkan pada Pileg 2024, Syafiah yang berstatus kader NasDem kembali terpilih dengan capaian 2.735.
Menurut Syafiah, ihwal keikusertannya di Pilkada Donggala 2024 lantaran melihat kondisi kritis daerah itu. Syafiah bahkan mengibaratkan situasi Donggala seperti sedang sakit keras.
“Ibarat penyakit, Donggala saat ini masuk dalam stadium empat. Artinya, Donggala tidak dalam kondisi yang baik saat ini. Untuk itu, saya terpanggil untuk mengobatinya,” ujar Syafiah saat mengembalikan formulir pendaftaran di Kantor PDI Perjuangan Sulteng, Palu, Rabu (1/5).
Kans Syafiah tak bakal berjalan mulus karena ada tiga kader NasDem lain yang juga serius bertarung di Pilkada Donggala 2024. Ketiganya adalah Adha Nadjemuddin (Ketua NasDem Donggala), Abdul Rahman (caleg terpilih DPRD Sulteng), dan Taufik Burhan (caleg terpilih DPRD Donggala). Dua nama terakhir sama-sama berstatus calon wakil bupati Donggala di Pilkada 2018.
Ramainya kader partai besutan Surya Paloh maju di Pilkada Donggala 2024 sebab mereka tak perlu tambahan dukungan kursi lain untuk bisa mengusung calon sendiri. Di Pileg 2024, NasDem berhasil mendulang tujuh kursi dari lima dapil.
Ada satu nama srikandi lainnya yang sempat muncul; Widya Kastrena Lassa. Berstatus anak Kasman Lassa, Bupati Donggala 2013-2023, Widya seolah ingin mempertahankan rekam politik sang ayah di Donggala.
Percobaan pertamanya dimulai pada Pileg 2019. Widya yang kala itu masih berstatus kader NasDem berhasil melaju ke Parlemen Donggala atas raihan lebih dari dua ribu suara.
Nasibnya terbalik Pileg 2024. Widya yang sudah beralih status menjadi kader PAN justru gagal terpilih lantaran kalah perolehan suara. Bahkan, lima dari enam keluarga Lassa yang maju bertarung juga gagal terpilih.
Hasil ini seolah jadi salah satu bukti kalau dukungan politik kepadanya menurun. Belum lagi, partai matahari putih cuma meraih dua kursi. Masih butuh tambahan lima kursi agar lolos syarat minimal tujuh kursi.