Festival Lestari 2023 jadi tempat promosi potensi agrobisnis di Sigi
Penulis: Inforial | Publikasi: 27 April 2023 - 10:47
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Festival Lestari 2023 jadi tempat promosi potensi agrobisnis di Sigi
Danau Lindu bakal lokasi mini trip peserta Festival Lestari ke-V tahun 2023 di Sigi | Foto: Guslam Jaya/Shutterstock

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi berupaya menjadikan Festival Lestari, yang rencananya bakal berlangsung pada 23-25 Juni 2023, sebagai ajang promosi dua potensi unggulan daerah.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Sigi Mohamad Irwan kepada Tutura.Id usai memimpin rapat koordinasi (rakor) persiapan Festival Lestari, Kamis (13/4/2023).

“Kami ingin mengenalkan kelebihan Kabupaten Sigi di sektor agrobisnis untuk menjadi kekuatan ekonomi di luar daerah. Kemudian, mempromosikan keindahan alam yang sebagian besar merupakan kawasan lindung,” kata Irwan saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut Irwan, Sigi punya sejumlah komoditi unggulan, antara lain kopi, cokelat, vanili, dan tanaman lainnya, yang selama ini hanya beredar di daerah sendiri. Padahal potensi ekonominya sangat besar jika berbagai komoditi tersebut dipasarkan hingga ke luar daerah.

Niat Iwan Lapatta, demikian sapaan akrabnya, menjadikan Festival Lestari 2023 sebagai ajang mempromosikan potensi agrobisnis di Sigi merupakan bukti tindak lanjut visi misinya bersama Samuel Yansen Pongi.

Pada periode 2020-2024, Iwan dan Samuel mengusung visi “Kabupaten Sigi yang berdaya saing berbasis agrobisnis”. Kemudian pada poin kedua misinya ingin mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing berbasis agrobisnis.

Merujuk Sigi Dalam Angka 2023, dari sembilan jenis komoditi perkebunan rakyat, ada tiga komoditi dengan produksi tertinggi, yakni kakao (19,5 juta ton), kelapa (3 juta ton), dan kopi (50 ribu ton).

Bupati Sigi Mohamad Irwan saat memimpin rapat koordinasi (rakor) persiapan Festival Lestari (Foto: Madhani Putro/Tutura.Id)

Sigi bahkan telah berhasil mengembangkan empat produk kopi unggulan dalam bentuk bubuk kopi, seperti Kopi Robusta Kulawi, Kopi Arabika Dombu, Kopi Lindu, dan Kopi Toratima.

Selain itu, sejak tahun 2022 Pemkab Sigi juga ikut memfasilitasi budidaya tanaman vanili di empat kecamatan mulai dari Nokilalaki, Palolo, Kulawi, dan Kulawi Selatan.

Upaya ini juga dalam rangka merealisasikan program pelestarian lingkungan di Sigi mengingat tanaman vanili bersifat sebagai pelindung. Pelestarian lingkungan ini selaras dengan program "Sigi Hijau", satu dari tiga program utama Irwan-Samuel.

Bentuk dukungan konkret Pemkab Sigi adalah dengan memberikan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) nol persen dan koperasi tani di desa. Program KUR nol persen ini juga menyentuh warga yang berprofesi sebagai nelayan ikan air tawar, peternak, dan pelaku UMKM.

Dalam laporan tahunan yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sigi, ada pula beberapa jenis tanaman hortikultura dan sayuran yang produksinya jadi unggulan, yaitu tomat (22.822 kuintal), bawang merah (2.284 kuintal), cabai rawit (4.843 kuintal), dan kubis (28 kuintal).

Oleh karena itu, Iwan berusaha agar komoditi unggulan di sektor agrobisnis di daerah yang dipimpinnya bisa mendapatkan pasar di Festival Lestari 2023. Harapannya agar taraf hidup masyarakat bisa makin terangkat.

“Nantinya para offtaker atau pemasok kebutuhan industri yang hadir dalam acara itu bisa melihat peluang dan mau mengambil bahannya dari Sigi yang notabene di produksi secara langsung oleh warga Sigi,” terangnya.

Nina Maria (89) petani asal Desa Langko, Kecamatan Lindu, Sigi sedang memanen biji kopi | Foto: Raynton Rare'a/Shutterstock 

Selintas tentang Festival Lestari

Festival Lestari atau biasa dikenal Festival Kabupaten Lestari adalah agenda tahunan yang digelar secara bergilir di daerah-daerah anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

Festival Lestari merupakan salah satu program utama forum LTKL sebagai ajang perayaan bersama dan promosi keunggulan daerah.

Merujuk laman kabupatenlestari.org, LTKL bertujuan untuk mewujudkan pembangunan yang menjaga lingkungan dan menyejahterakan masyarakat melalui sesuai agenda nasional melalui gotong royong multipihak.

Forum LTKL berdiri pada tahun 2017 dan beranggotakan daerah tingkat dua yang juga merupakan bagian dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Anggota aktif LTKL tersebar mulai dari Aceh Tamiang (NAD), Siak (Riau), Musi Banyuasin (Sumsel), Sanggau dan Sintang (Kalbar), Gorontalo dan Bone Bolango (Gorontalo), serta Sigi (Sulteng). Sementara anggota nonaktif, yakni Labuhan Batu Utara (Sumut), Batanghari (Jambi), dan Rokan Hulu (Riau).

Dalam rapat umum anggota (RUA) LTKL yang berlangsung pada 19 Juli 2022, Sigi secara resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Lestari ke-V.

Setelah resmi ditunjuk, Pemkab Sigi melalui berbagai pertimbangan berencana menggelar kegiatan di dua lokasi berbeda. Taman Taiganja Kalukubula terpilih menjadi venue utama dan mini trip ke Kecamatan Lindu.

Perihal skema pembiayaan kegiatan, Iwan yang juga ketua Partai Golkar Sigi menyebut agenda Festival Lestari 2023 bakal menghabiskan anggaran hampir Rp4 miliar.

“Kontribusi Pemkab Sigi sekitar Rp1,2 miliar. Ini untuk persiapan sarana dan prasrana (sapras) kegiatan, termasuk dengan anggaran untuk mendukung Festival Danau Lindu, November 2023 mendatang. Selisih dari anggaran itu ditanggung oleh LTKL dan pihak mitra,” jelasnya.

Dalam Festival Lestari ke-V di Sigi, selain anggota LTKL, bakal hadir pula dua kementerian dari KLHK dan Kemenkop-UMKM, serta lembaga pendonor. Sementara di tingkat lokal bakal menggandeng komunitas lingkungan, dewan kesenian, dan lainnya.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
4
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Suhu panas ekstrem, El Nino dan ketahanan pangan di Sulteng
Suhu panas ekstrem, El Nino dan ketahanan pangan di Sulteng
BMKG menilai suhu udara di Mei 2023 masih netral. Tidak se-ekstrem April lalu. Meski ada…
TUTURA.ID - Cerita di balik pawai obor Desa Sambo; dulunya tidak tertarik, kini jadi tradisi warga
Cerita di balik pawai obor Desa Sambo; dulunya tidak tertarik, kini jadi tradisi warga
Pawai obor di Desa Sambo untuk menyemarakan Ramadan 1444 H, terhitung sebagai tradisi baru bagi…
TUTURA.ID - Meregenerasi Bahasa Kaili lewat buku-buku sastra
Meregenerasi Bahasa Kaili lewat buku-buku sastra
Komunitas Seni Lobo menggelar diskusi terbuka yang mengangkat topik tentang regenerasi Bahasa Kaili melalui karya…
TUTURA.ID - SKP-HAM soroti tiga perkara HAM di Sulawesi Tengah
SKP-HAM soroti tiga perkara HAM di Sulawesi Tengah
Pada peringatan Hari HAM Internasional, SKP-HAM Sulteng menyoroti tiga kasus HAM. Gubernur Cudy pun diminta…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng