Hobi melaju di lintasan balap liar walau nyawa jadi taruhan
Penulis: Nasrullah | Publikasi: 8 Desember 2022 - 17:49
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Hobi melaju di lintasan balap liar walau nyawa jadi taruhan
Lomba balap liar tak melulu berlangsung saat malam, tapi juga sore hari untuk menghindari razia polisi

Balapan liar merupakan tontonan seru bagi segelintir orang yang memiliki kesukaan dalam dunia otomotif. Suara keras nan menderu dari knalpot motor yang bagi awam bikin pekak telinga bisa berubah merdu di telinga penikmat balap jalanan.

Menggeber laju motor dengan kecepatan tinggi memacu adrenalin joki alias pembalap. Para penonton yang datang menyaksikan tak kalah berdebar.

Jangan lupakan peredaran uang taruhan saban ada penyelenggaraan balapan liar. Jumlahnya kadang tak sedikit.

Begitulah sedikit gambaran yang tersaji saban ada balapan liar. Sebuah fenomena abadi karena telah berlangsung lama.

Ajang ini sebenarnya dilarang di Indonesia. Pelakunya bisa terjerat sanksi pasal berlapis, mulai dari pasal 274 ayat 1, pasal 287 ayat 5, dan pasal 311 yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Selain mengganggu, balapan liar tentu membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya. Sementara bagi pembalap, nyawa bisa ikut melayang sebab tak ada standar keamanan dalam pelaksanaannya. Telah banyak korban terkapar di aspal jalanan balap liar.

Untuk mengungkap aktivitas balap liar di Kota Palu, Tutura.Id mendatangi salah satu bengkel balap di daerah bilangan Palu Barat.

Tampak dua motor matic balap drag race terparkir. Sekelompok remaja sedang asyik duduk berbincang di depan bengkel. Sesekali mereka mengepulkan asap putih dari mulut.

Dandi (24) sang pemilik bengkel yang berasal dari Tasikmalaya berdiri menyambut dan mempersilakan duduk di kursi bengkelnya.

Ia mengaku telah menjadi mekanik motor balap sejak menamatkan sekolah khusus  balap di luar Pulau Sulawesi. Berbekal modal uang pemberian orang tuanya, Dandi mendirikan bengkel balap sejak 2019.

"Tergantung dari permintaan konsumennya. Ada yang bikin untuk resmian, ada yang bikin untuk liaran. Untuk harian ada juga," ungkap Dandi (24) terkait peningkatan performa motor yang diinginkan para pembalap.

Untuk kelas balap, Dandi mengungkapkan kini lebih fokus mengoprek motor-motor yang akan mengikuti drag race ketimbang road race.

Alasannya karena ajang road race sudah jarang diselenggarakan. Sementara drag race masih menjamur, walaupun tetap dengan status balap jalanan liar.

Ada beberapa yang membedakan jenis balapan ini. Salah satunya jenis lintasan. Perlombaan road race menggunakan jalanan umum dengan segala kelokannya yang disulap menjadi trek balap dadakan. Sementara drag race adalah balapan dengan lintasan lurus.

Belum lama berbincang, muncul seorang pria berambut pirang. "Dia itu salah satu joki," tunjuk Dandi. Mallo (bukan nama sebenarnya) duduk bergabung dan mulai bercerita sedikit pengalamannya di dunia balap liar.

Pria berumur 27 tahun ini mengaku terpikat dunia balap sejak masih remaja. "Awal mulanya tahun 2009. Waktu itu saya masih SMP. Hobi nonton kejuaraan road race resmi, tapi kadang menonton liaran drag race juga," ujar Mallo berusaha mengingat awal mula persentuhannya dengan dunia balap.

Awalnya hanya sekadar menonton, lama-kelamaan Mallo coba terjun sebagai pembalap hingga sekarang.

Balapan liar terkadang bermula dari dua bengkel yang saling menantang. Setelah ditentukan waktu, lokasi, dan jumlah uang taruhan, balapan pun digelar sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati kedua belah pihak.

"Kadang ada pemilik bengkel yang datang ke mari menanyakan kesiapan motor sembari menantang adu balap. Kalau sepakat, langsung bikin lomba," terang Mallo penuh semangat.

Jika mengukur jumlah uang yang dihasilkan antara balap resmi dengan liar, Dandi dan Mallo kompak menjawab keuntungan lebih banyak datang dari balap liar. Besarnya uang taruhan jadi penentu.

Sementara untuk mengikuti ajang balap resmi, sebuah tim harus merogoh kantong lebih dalam karena berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Lomba acapkali juga berlangsung di luar Palu.

Dandi menyebut pernah mengantongi uang kemenangan hingga Rp8 juta dalam satu perlombaan balap liar. Sementara untuk partai mingguan bisa mendatangkan sekitar Rp1,5 juta-Rp2 juta.

Untuk pembagian keuntungan, Dandi mengambil 20% dari hasil balap liar. Sisanya dibagikan kepada anggota timnya yang kadang digunakan untuk pesta "kecil-kecilan" sebagai perayaan atas kemenangan bengkel mereka.

Keuntungan besar dari hasil trek-trekan berbanding lurus dengan aral yang merintangi. Mereka harus lincah main kucing-kucingan agar terhindar razia aparat kepolisian.

"Sering, apalagi kalau bulan puasa. Tapi, karena motor di sini surat-suratnya lengkap jadi kalau ditanya polisi saya bilang ini motor untuk balap resmi," jawab Dandi menyunggingkan bibir.

Untuk menghindari razia aparat keamanan yang melakukan patroli malam, mereka kini ubah strategi. Mengadakan balap liar sore hari.

Tentu kisah manis tak melulu datang menghampiri. Saat dewi keberuntungan sedang menjauh, Dandi tak jarang tertimpa apes juga. Tertangkap polisi walaupun berbekal surat kendaraan bermotor lengkap.

"Pernah waktu lagi nyetting motor atau latihan ditangkap polisi. Kan belum ada sirkut resminya di sini," sambungnya sembari terkekeh.

Mallo juga bercerita pernah kena ciduk polisi. “Malamnya saya menang, pas siang ditangkap. Kena soe (sial, red.) istilahnya. Waktu itu ada 10 motor ditangkap. 6 motor untuk ikut balap dan 4 motor yang digunakan menuju arena balap. Sama satu mobil. Kejadiannya tahun ini."

Selain harus pandai berkelit dari razia polisi, tantangan lain balapan liar adalah mengantisipasi perbuatan curang lawan.

"Pernah kami menang waktu balapan di Sigi. Lawan bukannya bayar uang taruhan karena kalah, malah dorang ancam kami dengan parang,” kenang Mallo.

Beragam kejadian tak mengenakkan tersebut tidak lantas bikin Dandi dan Mallo kapok. Aktivitas balap untuk menyalurkan hobi memacu kencang motor tetap berlanjut.

Harapan mereka adalah pemerintah kota atau pihak swasta menyediakan arena dan lomba drag race resmi untuk menekan angka balap liar di Kota Palu.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
5
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Mengantisipasi gangguan geng motor selama Ramadan
Mengantisipasi gangguan geng motor selama Ramadan
Kapolresta Palu meningkatkan pengamanan selama bulan puasa dengan menggelar Patroli Lampu Biru hingga memasuki waktu…
TUTURA.ID - Kaleidoskop 2023: Sosial Politik
Kaleidoskop 2023: Sosial Politik
Hiruk pikuk peristiwa dari ranah sosial politik terjadi sepanjang 2023. Kami merangkum beberapa di antaranya…
TUTURA.ID - Joki skripsi bukan pembimbing eksternal mahasiswa
Joki skripsi bukan pembimbing eksternal mahasiswa
Hukuman untuk pelaku joki skripsi telah diatur dalam Undang-Undang, tapi praktiknya tetap saja marak.
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng