Kecelakaan di laut mendominasi operasi BNPP Palu
Penulis: Retno Tandi Rerung | Publikasi: 30 Januari 2024 - 23:21
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Kecelakaan di laut mendominasi operasi BNPP Palu
Tim SAR Pos Luwuk saat melakukan pencarian dan penyelamatan long boat di Kabuapten Banggai (Sumber: Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu)

Usman Suku (62), nelayan asal Desa Longkoga Timur, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai, dikabarkan belum kembali saat melaut (25/1/2024).

Keluarga sangat khawatir sesuatu yang buruk menimpanya. Pasalnya Usman telah pergi memancing dengan rakit sejak Selasa (23/1).

Pihak keluarga dibantu masyarakat setempat telah berupaya mencari di sekitar lokasi korban memancing. Namun, tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Usman.

Akhirnya, pihak keluarga mendatangi Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu di Pos SAR Luwuk. Menjelang maghrib, personel Pos SAR Luwuk yang berjumlah empat orang diberangkatkan ke Desa Longkoga Timur untuk melakukan pencarian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Andrias Hendrik Johannes menuturkan kepada Tutura.Id (26/1), pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pos SAR Luwuk. Memberangkatkan tim search and rescue (SAR) yang bertugas di Pos Luwuk ke lokasi.

“Karena ada nelayan yang pergi melaut dari tanggal 23 sampai tanggal 25 belum balik, sehingga kita menggarahkan tim penyelamat yang bertugas di Pos Salu menuju ke lokasi,” ucapnya saat itu.

Tiga hari berselang, tepatnya Minggu (28/1), Tim SAR Pos Luwuk datang membawa kabar gembira. Usman Suku telah bersama dengan kapal nelayan Manado. Dia tiba di Desa Longkoga dengan selamat dan berkumpul dengan keluarga.

Sementara itu, pada waktu bersamaan, personel Pos SAR Banggai Laut melakukan penyelamatan kepada La Sari (40) dan Aldi (29), warga Desa Tinakin Laut, Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut.

Long boat yang dikendarai dua warga itu mengalami patah as di perairan Pulau Bandang, Kabupaten Banggai Laut. Personel SAR langsung  bergerak cepat ke lokasi kejadian dengan menggunakan Rigid Bouyance Boat (RBB).  

Setelah menempuh perjalanan laut beberapa jam, tim SAR gabungan Personel Unit Siaga SAR Banggai Laut, BPBD Balut, Polair Balut, dan masyarakat setempat berhasil menemukan long boat tersebut.

"Kedua korban dievakuasi dalam keadaan selamat dan saat ini korban sudah kembali ke rumah masing-masing,” terang Andrias.

Usman Suku (62) nelayan asal Desa Longkoga Timur mencium keluarganya sesaat setelah diselamatkan. Dia dibantu pulang oleh Tim SAR Pos Luwuk (Sumber: Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu)

Indeks Operasi SAR

Dua peristiwa pencarian dan penyelamatan yang dilakukan oleh tim gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Palu tadi hanya beberapa contoh sukses dari operasi search and rescue di Sulawesi Tengah awal 2024. 

Andrias mengungkapkan pihaknya selalu waspada dan siap setiap saat menunggu laporan warga. Sebab tak ada yang bisa memprediksi datangnya waktu nahas.

Sepanjang tahun lalu, badan yang dulunya bernama BASARNAS (Badan SAR Nasional) itu mencatat jumlah operasi SAR yang ditangani sebanyak 57 kejadian. Kecelakaan pelayaran/kapal paling banyak mereka tangani dengan 28 kejadian. Lalu kondisi yang membahayakan jiwa manusia ada 23 kejadian dan bencana alam dua kejadian. Sementara kecelakaan pesawat dan kecelakaan penanganan khusus ada satu kejadian.

Kurun 2022, dari total 69 operasi SAR yang ditangani, kecelakaan kapal juga paling mendominasi dengan 37 kejadian, kondisi membahayakan jiwa manusia 27 kejadian, bencana alam tiga kejadian, dan kecelakaan penanganan khusus dua kejadian.

Andrias mengaku pihaknya banyak dibantu dengan mitra terkait lainnya dalam melakukan operasi, mulai dari BPBD Balut, tim SAR TNI, hingga Polair Balut. Pun masyarakat juga membantu bila terjadi peristiwa kecelakaan atau orang hilang.

Alhamdulillah dalam melaksanakan operasi kami dibantu oleh TNI, POLRI, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat sehingga semuanya dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil,” ucapnya.

Personil Unit Siaga SAR Banggai Laut mengevakuasi penumpang long boat long boat yang mengalami patah As di perairan Pulau Bandang (Sumber: Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu)

Berkaca melihat indeks operasi yang selama ini dilakukan, Andrias mengungkapkan operasi pencarian dan penyelamatan orang oleh Tim SAR didominasi peristiwa kecelakaan di laut.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat yang melakukan aktivitas di laut bisa memperhatikan informasi penting, khususnya terkait cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG setempat.

Para nelayan dan operator kapal juga harus selalu memperhatikan kondisi kapal saat hendak berlayar.

Segala aktivitas pelayaran atau kegiatan melaut yang mematuhi semua aspek keselamatan, menurut Andrias, bisa meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan dan lebih banyak nyawa yang selamat.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
1
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Nova Ruth dan Grey Filastine: Arka Kinari adalah kapal kebudayaan
Nova Ruth dan Grey Filastine: Arka Kinari adalah kapal kebudayaan
Nova Ruth dan Grey Filastine mengarungi samudra mengandalkan kapal layar Arka Kinari. Menyebarkan pesan tentang…
TUTURA.ID - The Panturas: Duta Jatinangor yang berlayar dengan surf rock
The Panturas: Duta Jatinangor yang berlayar dengan surf rock
Para personel The Panturas kompak mengatakan Jatinangor paling pas jadi tujuan wisata pendidikan. Tempatnya para…
TUTURA.ID - Kasus ribuan ternak babi yang mati mendadak di Parimo menyulut keengganan warga mengonsumsi ikan
Kasus ribuan ternak babi yang mati mendadak di Parimo menyulut keengganan warga mengonsumsi ikan
Ribuan ternak babi di Parigi Moutong mati terkena virus demam babi Afrika. Pendapatan para pedagang…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng