Kerawanan Pemilu 2024 di Sulteng: Tiga daerah ''rawan tinggi''
Penulis: Robert Dwiantoro | Publikasi: 21 Desember 2022 - 11:18
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Kerawanan Pemilu 2024 di Sulteng: Tiga daerah ''rawan tinggi''
Badan Pengawas Pemilu. (Foto: Poetra RH/Shutterstock)

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 pada pekan lalu (16/12/22). Indeks ini bertujuan untuk memetakan potensi gangguan dan hambatan dalam pelaksanaan Pemilu 2024--termasuk pemilihan serentak dan pilkada. 

Sulawesi Tengah masuk kategori “rawan sedang” dalam penghitungan tersebut. Penilaian itu berbasis pada data yang dihimpun oleh Bawaslu level provinsi.

Indeks kerawanan pemilu ini juga banyak berkaca pada dua kontes demokrasi terakhir. “Data ini (IKP 2024) adalah potret penyelenggaraan pemilu 2019 dan pilkada serentak 2020,” ujar Nasrun, anggota Bawaslu Sulteng kepada Tutura.Id.

Dalam penilaian tersebut, Sulteng punya total nilai 52,90, dan bersama 20 provinsi lain masuk dalam klaster “rawan sedang.”

Adapun lima provinsi yang masuk kategori “rawan tinggi” ialah DKI Jakarta (88,95), Sulawesi Utara (87,48), Maluku Utara (84,86), Jawa Barat (77,04) dan Kalimantan Timur (77,04). 

Sebagai catatan, IKP 2024 menghitung empat dimensi utama demi mengukur kerawanan penyelanggaraan pesta demokrasi. Keempat dimensi tersebut adalah konteks sosial politik, penyelenggaraan pemilu, kontestasi, dan partisipasi.

Dari keempat dimensi itu, Sulteng perlu taruh perhatian serius pada dimensi partisipasi. Dalam perkara partisipasi ini Sulteng berada di lima besar provinsi paling rawan, dengan nilai 87,01. Dengan kata lain, ada potensi masalah partisipasi dalam penyelanggaraan Pemilu di Sulteng.

“Ini terjadi karena dipengaruhi partisipasi pemilih dan kelompok masyarakat. Berkaca pada Pemilu 2019 dan Pilkada 2020, masih ada kelompok masyarakat yang belum mendapatkan hak partisipasinya,” kata Nasrun, soal tingginya kerentanan partisipasi pemilu di Sulteng itu.

Tiga daerah di Sulteng “rawan tinggi”

Selain bersumber pada data Bawaslu provinsi; IKP 2024 juga melakukan agregasi atas data-data yang dihimpun dari Bawaslu tingkat kabupaten dan kota.

Lewat agregasi ini, potensi gangguan atau hambatan Pemilu 2024 di Sulteng justru tergolong “rawan tinggi” dan masuk dalam lima besar dengan nilai 41,70.

Sedangkan pada penghitungan tingkat kerawanan kabupaten dan kota, ada tiga daerah tingkat II di Sulteng yang digolongkan “rawan tinggi” dalam IKP 2024—bersama 82 kabupaten dan kota lainnya.

Tiga daerah tingkat dua tersebut ialah Banggai Kepulauan (67,72), Sigi (53,68), dan Banggai (62). 

Label “rawan tinggi” itu perlu dilihat sebagai alarm peringatan dini terutama untuk penyelenggara pemilu.

Bawaslu Sulteng sudah menyatakan komitmennya untuk menekan potensi gangguan dan hambatan pesta demokrasi tersebut.

“Bawaslu akan rutin melakukan sosialisasi IKP 2024 kepada semua pihak, meningkatkan peran pemantau pemilu independen, meningkatkan kerjasama dan komunikasi antarpihak sampai pada forum akar rumput (warga),” ujar Nasrun.

Sekadar tambahan informasi, IKP 2024 juga mencatat sejumlah isu strategis yang perlu jadi perhatian selama tahapan Pemilu 2024.

Kelima isu  tersebut ialah netralitas penyelenggara pemilu, pelaksanaan tahapan pemilu di provinsi baru, potensi polarisasi masyarakat, mitigasi dampak penggunaan media sosial, dan pemenuhan hak memilih/dipilih.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
6
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Aliansi Mahasiswa Sulteng menolak hasil penyelenggaraan Pilkada 2024
Aliansi Mahasiswa Sulteng menolak hasil penyelenggaraan Pilkada 2024
Rendahnya partisipasi warga dalam mengikuti Pilkada 2024 di Sulteng menjadi sorotan, termasuk oleh Aliansi Mahasiswa…
TUTURA.ID - Pembentukan Sekber Koalisi Indonesia Raya di Sulteng masih menunggu instruksi
Pembentukan Sekber Koalisi Indonesia Raya di Sulteng masih menunggu instruksi
Gerindra dan PKB sepakat bikin sekretariat bersama hingga level kabupaten dan kota. Bagaimana realisasinya di…
TUTURA.ID - Narsisisme politik penghasil sampah visual
Narsisisme politik penghasil sampah visual
Momen tahun politik kini makin identik dengan sampah visual. Penyebabnya lantaran pemasangan alat peraga kampanye…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng