Ramalan yang menyebut industri musik masih bakal produktif selama tahun kelinci air dalam sistem penanggalan Tionghoa agaknya tak terlalu meragukan.
Bulan pembuka tahun kita sudah disuguhkan album terbaru kelompok Efek Rumah Kaca bertajuk Rimpang. Sebuah album yang kemunculannya sudah lama dinantikan.
Jika melongok skena musik di Palu, beberapa band independen juga kini sedang giat merampungkan materi album dan lagu tunggal alias single.
Selain itu, urusan merilis videoklip—atau minimal video lirik—yang jadi bagian integral dalam sebuah karya pada era media sosial juga getol diproduksi. Tumpah ruah dan banyak pilihan. Kualitas produksinya juga kian hari makin patut dapat acungan jempol.
Satu dari sekian banyak musisi yang melepas karya pada awal tahun ini adalah Fredxel. Solis pria asal Palu ini pada 23 Januari 2023 baru saja melepas videoklip lagu "Riuh dalam Dada" melalui kanal YouTube miliknya.
Aslinya embrio lagu "Riuh dalam Dada" sudah ada sejak 2015. Lalu disempurnakan empat tahun berselang. Fredxel merilisnya setahun kemudian dalam bentuk video lirik.
Liriknya bercerita tentang kejadian pertemuan yang di dalamnya terkandung asa dan rasa untuk saling memiliki. Bagaikan upaya meninju angin yang percuma, harapan indah tersebut juga tak mewujud.
Dalam siaran persnya, Fredxel menyebut bahwa proses penulisan lagu ini berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya, mulai dari segi judul, notasi, hingga lirik yang melibatkan kolaborasi bersama Rahmadiyah Trigayatri dan Naldi Cante.
"Lagu ‘Riuh dalam Dada’ awalnya punya judul, notasi, dan lirik yang berbeda. Kemudian dirombak liriknya bersama Kak Ama dan Kak Naldi. Habis itu saya rombak sedikit notasi dan temponya. Semua pengerjaan hanya dilakukan dalam waktu satu malam saja," ungkap Fredxel.
Untuk proses perekaman semua berlangsung di RnR Music Studio, Jalan Pipa Air, Donggala Kodi, Palu. Dalam sesi ini Fredxel turut membantu Arki sebagai operator rekaman, mixing, dan mastering.
Kolaborasi juga mewarnai penggarapan videoklip lagu tersebut seturut hadirnya seniman fotografi Charles Edward. Sosok ini, juga reputasi Kumbaja Photo miliknya, jelas sudah tidak asing lagi di kalangan para pencinta foto.
Ihwal keterlibatan Charles sebenarnya bukanlah kesengajaan. "Kak Charles yang menawari saya untuk garap musik video karena katanya beliau senang sekali dengar lagu itu. Beliau ingin menyalurkan sisi artistik dan idealisnya," terang Fredxel saat dihubungi Tutura.Id melalui aplikasi berbagi pesan, Rabu (1/2/2023) pagi.
Proses penggarapannya pun berjalan singkat dan lancar. Hanya butuh waktu sehari untuk merampungkan sesi pengambilan gambar. “Pagi di studionya Kumbaja, terus sorenya Kak Charles ambil gambar di laut,” tambah Fredxel.
Jadilah lagu yang berdurasi lebih dari empat menit itu jadi semacam bentuk pemaknaan Charles terhadap makna lagu "Riuh dalam Dada" lewat medium visual. Hanya ada Fredxel seorang diri tampil dalam video tanpa kehadiran model lain. Palet warna berganti hadir mengikuti emosi lagu yang terikat oleh lirik.
Lantaran Charles yang duluan terpincut, Fredxel jadinya tak perlu mengeluarkan bujet seperser pun. Lagu "Riuh dalam Dada" yang semula tidak diniatkan hadir dalam bentuk video musik akhirnya rilis oleh bantuan fotografer andal dengan cuma-cuma. Demikian ampuh pengaruh sebuah lagu ketika memikat pendengar.
Kebersediaan Charles menggarap videoklip dengan gratis tentu jadi berkah bagi solis yang sempat jadi salah satu pembuka Hindia dan .feast dalam festival "Here There Everywhere", 4 Desember 2022. Pasalnya Fredxel mengaku tak punya bujet untuk itu.
Perilisan videoklip lagu "Riuh dalam Dada" tak hanya menandai hasil kolaborasi Fredxel dengan Charles Edward, tapi juga jadi momentum menanggalkan Felis yang beberapa tahun terakhir lekat sebagai nama panggung.
Ada banyak hal yang harus dilewatinya sebelum tiba pada keputusan tersebut, terutama soal mengumpulkan kepercayaan diri, juga melawan rasa takut, sifat egois, dan selalu merasa kurang.
Semua itu datang beriring dengan proses pendewasaan berpikir. "Akhirnya saya berpikir bahwa semua rasa takut itu cuma menghambat. Saya mau pakai nama sendiri saja. Biar orang lihat saya juga lebih apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Berkarya juga jadi lebih personal. Lebih jujur," pungkas solis yang kini berfokus menggarap materi untuk mini album.
musik skena musik Fredxel videoklip musik video Charles Edward Kumbaja Photo Spotify YouTube RnR Music Studio