Anak-anak muda Kota Palu yang bergerak di industri kreatif belum berhenti mengukir prestasi. Setelah kemenangan Fildzah Djafar dalam Barista Innovation Challenge 2022, kini giliran Adi Heriyanto berjaya di kompetisi Panasonic Young Filmmaker (PYFM) 2022.

Spesialisasi pria berumur 27 tahun itu merekam momen dengan konsep pernikahan mengantarkannya meraih gelar best Conceptual Wedding Video.

Kompetisi bergengsi dalam ranah visual ini melibatkan beberapa figur andal sebagai dewan juri, sebut saja Yandy Laurens (sutradara film Keluarga Cemara), Anggun Adi alias goenrock (sinematografer), Praditya Kusuma Aca (professional wedding videographer), Gary Evan (professional wedding photographer), dan Babam Bramaditia (fashion and beauty photographer).

Agenda lomba berlangsung sejak 10 November 2022 hingga 3 Januari 2023. Sementara malam pengumuman pemenangnya yang dirangkaikan dengan "Lumix Creative Universe" berlangsung di Cultural Hall Pos Bloc, Jakarta Pusat (28/1/2023).

Perusahaan elektronik asal Jepang itu memang pemilik kamera merek Lumix. Peluncuran perdananya berlangsung sejak 2001 melalui seri LC5. Sumbangsihnya dalam dunia fotografi sangat besar terutama sejak meluncurkan Panasonic Lumix G1 pada 2008 yang diakui sebagai kamera Mirrorles pertama di dunia.

Laiknya persaingan dalam industri otomotif, nama-nama perusahaan raksasa lainnya asal Jepang, seperti Canon, Sony, Nikon, dan FUJIFILM, Panasonic juga tetap mendominasi pasar penjualan kamera digital, bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia.

Kompetisi PYFM tahun ini mengusung tema “Strive” yang artinya berjuang. Panasonic dengan produk kamera Lumix yang telah sangat populer ingin berkontribusi untuk kemajuan industri kreatif di Indonesia.

“Panasonic Lumix tidak hanya ingin menjadi merek kamera yang dicintai oleh penggemar video dan foto dari seluruh dunia, tapi juga dapat mendukung para sineas dan kreator muda dalam menghasilkan karya-karya terbaik,” kata Intan Abdams Katoppo, Transformation and Service PT Panasonic Gobel Indonesia, dalam siaran pers.

Ajang PYFM 2022 diharapkan menjadi wadah tersebut. Mendorong insan kreatif muda terus semangat menghasilkan karya. Situasi dan kondisi di tengah kondisi pandemi seperti ini jangan bikin kendur.

Total jenderal ada lebih dari 600 video karya para filmmaker dan content creator di seluruh penjuru Indonesia ikut menjadi peserta. Karya-karya itu mengikuti tiga kategori utama yang diperlombakan, yaitu Short Movie, Conceptual Vide, dan “Vertical Video dengan total hadiah sebesar Rp360 juta untuk seluruh kategori.

Kategori terakhir yang dituliskan merupakan wujud penyesuaian terhadap perkembangan dunia visual, khususnya aplikasi media sosial, berupa tren baru dalam wujud video vertikal yang makin dipopulerkan TikTok.

PYFM 2022 juga berkolaborasi dengan beberapa komunitas seperti Hunting Pasar, SWAPP, Content Academy, Kreatif Hub, Wedding Vidgram, DCI, SNXP, dan Kératif Film School.

Mengenakan kaos oblong, celana pendek, sepatu kets, dan tas ransel yang menutupi punggung sering jadi pilihan Adi saat beraksi merekam gambar. Terasa simpel dan membuatnya selesa bergerak membidik objek.

Kamera yang jadi “senjata” andalannya setia mengikuti dengan mode pegangan neck strap dan hand strap. Tergantung jenis kamera. Jika ia menggunakan Mirrorles tentu lebih praktis melilitkannya di pergalangan tangan. Sementara ketika memakai DSLR, ia harus mengalungkannya di leher.

Adi makin akrab menjepret kamera saat mengambil jurusan jurnalistik di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, Palu. Ia masuk sebagai angkatan 2013. Canon EOS 5D Mark II jadi kamera pertama yang dimilikinya. Kamera penuh kenangan itu telah ia lego pada awal 2019. Gantinya tentu saja lebih mumpuni.

Bermula dari hobi, kemudian berkembang jadi sesuatu yang menghasilkan. Adi sekarang telah bertransformasi jadi seorang visual artist. Jika melihat halaman utama profil Instagram miliknya, maka yang tampak bukan hanya foto-foto hasil jepretannya, tapi juga beberapa video konten video, mulai dari videoklip musik hingga wedding videography.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by Lumix Indonesia (@lumixindonesia)

Adi sebenarnya bukan kali ini saja mengikuti ajang kompetisi atau lomba dalam ranah visual. Sebelumnya pada 2019 ia pernah mengikuti festival film pendek Lift-Off Global Network, Australia.

“Saat itu belum juara. Hanya masuk nominasi saja. Judul filmnya Serantai. Berdasarkan kisah seorang petani yang ditipu oleh pengepul di Napu, Kabupaten Poso. Waktu itu saya jadi art director,” ungkapnya lagi.

Hokinya ternyata nyantol dalam kompetisi PYFM 2022. Adi dengan konsep video pernikahan bertajuk “805 miles” berhasil terpilih menjadi pemenang Conceptual Wedding Video yang termasuk dalam kategori Conceptual Video. Subkategori lainnya dalam kategori tersebut adalah Pre-Wedding Video, Nature & Wildlife Video, dan Experimental Video.

“Saya tidak percaya bisa menang. Soalnya salah satu kontestannya itu bisa dibilang suhu,” ujar Adi kepada Tutura.Id (30/1). Siapa figur suhu yang dimaksudkan enggan ia ungkap untuk konsumsi publik.  

Judul “805 miles” diberikannya untuk video tersebut lantaran pasangan suami istri yang jadi kliennya harus melaksanakan akad nikah secara virtual lantaran pandemi. Masing-masing terpisah jarak sangat jauh.

“Lantaran pandemi lalu mereka tidak bisa bertemu. Jadinya akad nikah di dua negara. Mempelai pria di Malaysia, sedangkan perempuannya di Palu,” tambah Adi.

Prestasinya menjadi juara bikin Adi berhak memiliki hadiah berupa Lumix S5 kit lens, peralatan elekronik memasak dari Panasonic, dan uang tunai Rp2 juta.

Seiring predikat Kota Film, Animasi, dan Video yang direkatkan Kemenparekraf untuk Kota Palu, Adi berharap secara industri dunia penciptaan konten khususnya wedding videography bisa berkembang lebih maju lagi.

“Bikin konten yang sesuai karaktermu sendiri. Jangan malas cari ide. Kasarnya jangan hanya copy paste. Jauhkan itu karena mau sampai kapan pun kita tidak bisa maju,” pungkas Adi.