Mengintip gaji bos Facebook, Google, dan Apple
Penulis: Muammar Fikrie | Publikasi: 2 November 2022 - 15:43
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Mengintip gaji bos Facebook, Google, dan Apple
Mark Zuckerberg, bos Facebook, sudah masuk daftar orang terkaya dunia pada 2007, ketika masih berusia 23 tahun. - (Foto: Nuamfolio/Shutterstock)

Mark Zuckerberg bolehlah berstatus sebagai pendiri dan bos besar Meta—perusahaan induk yang menaungi layanan media sosial macam Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Pria berusia 38 itu juga berada di jajaran orang terkaya di dunia. Per 2 November 2022, Real-Time Billionaires List milik Forbes menempatkannya di urutan ke-29 dengan nilai kekayaan mencapai USD30 miliar (Rp468 triliun).

Namun tahukah Anda bahwa Zuckerberg hanya terima gaji pokok USD1 alias kurang lebih Rp15.500 dari Meta? Itupun total gaji setahun. Nilai yang barangkali cuma cukup untuk beli kopi susu dan duduk seharian di warung kopi, sambil berharap ada teman yang datang untuk traktir nasi kuning. 

Meski begitu nasib Zuckerberg tak berakhir di warung kopi. Pun Meta tak sejahat itu cuman kasih uang USD1 per tahun untuk seorang direktur eksekutif atau istilah kerennya chief executive officer (CEO).

Meta tetap memfasilitasi Zuckerberg lewat apa yang disebut sebagai "kompensasi". Nilai kompensasi mencapai USD26,8 juta (Rp419 miliar). Demikian berdasarkan laporan publik Meta pada tahun fiskal 2021.

Perlu dicatat bahwa uang Rp419 miliar tersebut juga hanya dipakai untuk membiayai “ongkos keamanan” Zuckerberg. Atau biar mudah sebutlah sebagai “biaya operasional”. Ongkos keamanan alias kompensasi yang diterima Zuckerberg terbilang paling besar di antara para bos raksasa teknologi.

Pihak Meta menjelaskan peruntukan uang itu sebagai berikut, “Kami membayar biaya yang terkait dengan keamanan pribadi untuk Tuan Zuckerberg di kediamannya dan selama perjalanan pribadi.”

Sebagai perbandingan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2022 Kota Palu hanyalah Rp321 miliar. Nilai PAD itu cuma sekitar 76 persen dari angka kompensasi alias “ongkos keamanan” atau “biaya operasional” yang dikeluarkan Meta untuk Zuckerberg.

Sebagai catatan, tokoh jebolan (bukan alumni) Harvard itu juga masih punya 12,8 persen saham di Facebook. Nah, pada 2021, Facebook meraup keuntungan USD39,4 miliar (Rp615 triliun). Lewat skema bagi laba saja, rasa-rasanya Zuckerberg tidak bakal kekurangan cuan. 

Selama lebih kurang 15 tahun terakhir--bersama Facebook dan kini Meta--Zuckerberg memang telah sukses membangun kerajaan bisnis teknologi. Ia sudah masuk lis orang terkaya dunia pada 2007, saat masih berusia 23, dan Facebook baru dua tahun sebelumnya diluncurkan.

Pendapatan bos teknologi lainnya

Pada 2021, Sundar Pichai, CEO Google, beroleh gaji sekitar USD2 juta (Rp31 miliar). Ia juga dapat kompensasi senilai USD4,3 juta (Rp67 miliar).

Sejumlah media asing menaksir bahwa Pichai bisa dapat total pemasukan senilai USD1 miliar (Rp15,6 triliun) per tahun. Pendapatan itu didapat dari bonus dan hibah saham. 

Total pemasukan tahunan Pichai itu 10 kali lipat dari target PAD Sulteng 2023 yang hanya Rp1,54 triliun.

Bagaimana dengan bos Apple? Pada tahun 2021, Tim Cook, CEO Apple, bawa pulang gaji pokok USD3 juta (Rp46 miliar). Lalu, Pak Cook juga dapat bonus tahunan USD12 juta (Rp187 miliar). Total pendapatannya dari gaji dan bonus tahunan mencapai USD15 juta (Rp234 miliar).

Cook, yang sudah kerja di Apple sejak 1998, juga dapat bonus saham senilai USD82 juta (Rp1,2 triliun) pada 2021. Ada pula pengeluaran kompensasi senilai USD1,3 juta (Rp21 miliar). Secara keseluruhan, pada 2021, pengeluaran Apple untuk Cook mencapai USD98 juta (Rp1,5 triliun).     

Begitulah pemasukan sebagai CEO perusahaan teknologi. Sementara kita, barangkali hanya memikirkan iPhone 14 saja sudah terlalu rumit. Atau bahkan mengakses Instagram milik Pak Zuck saja harus numpang wifi, harap maklum: fakir data. 

*) Catatan redaksi, angka konversi dolar ke rupiah dihitung berdasarkan kurs pada 2 November 2022 yakni USD1 sekira Rp15.646.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
1
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Topik pilihan warganet Sulteng dalam Google Trends 2022
Topik pilihan warganet Sulteng dalam Google Trends 2022
Google Trends alias Year in Search 2022 mencatat satu kata kunci yang paling banyak dicari…
TUTURA.ID - Medsos: Panggung politik utama untuk menggaet pemilih muda
Medsos: Panggung politik utama untuk menggaet pemilih muda
Anak muda lebih suka mencerna gagasan dan informasi lewat medsos. Politisi tentu saja melirik medsos.…
TUTURA.ID - Geliat pencarian warganet Sulteng dalam Google Trends 2023
Geliat pencarian warganet Sulteng dalam Google Trends 2023
Warganet Sulteng tak hanya terpaku pada isu konflik internasional, tapi juga mengulik cita rasa dalam…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng