Pasang surut relasi Ahmad Ali dan Rusdy Mastura
Penulis: Robert Dwiantoro | Publikasi: 5 November 2022 - 21:50
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Pasang surut relasi Ahmad Ali dan Rusdy Mastura
Rusdy Mastura dan Ahmad Ali kala bersua dalam momen Musyawarah Wilayah ke-VII Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, Sabtu (29/10) malam. (Foto: Humas Pemprov Sulteng)

Rusdy “Cudy” Mastura boleh jadi sedang tersenyum lebar sepekan terakhir. Tokoh berusia 72 tahun itu disebut laik meneruskan posisinya sebagai gubernur Sulawesi Tengah untuk kedua kalinya.

Tak tanggung-tanggung sinyal positif datang langsung dari Ahmad Ali, politisi teras Partai NasDem.

Ali menyampaikannya pada momen pembukaan Musyawarah Wilayah ke-VII Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, Sabtu (29/10) malam. Saat itu, Ali hadir untuk membuka acara dalam posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila. 

“Seluruh anggota (Pemuda Pancasila) wajib mendukung Rusdy Mastura untuk memimpin Sulawesi Tengah periode kedua 2024-2029,” kata Ali, “Ini perintah organisasi dan perintah Ketua MPN.”

Pernyataan Ali itu jadi buah bibr politik. Pasalnya, beberapa waktu belakangan, beredar kasak-kusuk politik yang sebut hubungan Ali dan Cudy sedang renggang. Beriring dengan itu, Ali diisukan bakal maju dalam Pilkada 2024; sekaligus menerbitkan kemungkinan persaingannya dengan Cudy.

Padahal kedua tokoh sama-sama berhimpun di Partai NasDem. Ali dan Partai NasDem Sulteng merupakan pendukung utama Cudy dalam Pilkada 2020 hingga berhasil menempati kursi Sulteng 1.

Kasak-kusuk ini telanjur dipercaya banyak orang. Saat berita dukungan Ali untuk Cudy menuju dua periode tersiar lewat grup-grup WhatsApp tak sedikit yang meragukan. “Retorika di atas mimbar, di lapangan berbeda,” begitu bunyi sebuah pesan WhatsApp di satu grup aktivis muda Sulteng.

***

Rusdy Mastura dan Ahmad Ali saat berbicara dalam pembukaan Musyawarah Wilayah ke-VII Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, Sabtu (29/10). - (Foto: Humas Pemprov Sulteng) 

Sulit menyimpulkan sejak kapan kabar ketegangan politik Ahmad Ali dan Rusdy Mastura terjadi. Namun, dalam kurun waktu hampir setahun, ada sejumlah momen yang bisa menerbitkan sinyal tak harmonis antara keduanya.

Pada 22 Oktober 2021, Gubernur Rusdy menyambut demonstran dari Front Rakyat Advokasi Sawit (FRAS). Saat itu sempat terjadi ketegangan. Gubernur Rusdy marah-marah kepada salah seorang demonstran. 

Ahmad Ali merespons peristiwa itu di medsos. “Pak Gub, mereka bukan musuhmu, tapi rakyatmu. Mereka butuh kebijakanmu. Dengarkan mereka, karena sesungguhnya bapak adalah pelayan rakyat,” tulisnya.

Momen lain terjadi pada 24 September 2022, lewat sebuah kiriman Facebook, Ali melempar pernyataan bersayap. “Beri kesempatan Rusdy Mastura menyelesaikan periode beliau jadi gubernur. Setelah itu kalau ternyata beliau berhasil kita beri kesempatan untuk periode berikutnya, sebaliknya kalau enggak kita cari penggantinya.”

Bahkan hingga sebulan yang lalu belum ada pernyataan tegas Ali yang mendukung Cudy untuk maju dua periode sebagai gubernur Sulteng.

***

Ahmad Ali disebut-sebut memainkan peran sentral dalam kiprah Anies Baswedan di bursa calon presiden 2024. (Foto: @madtu_madali)

Tutura.Id berkomunikasi dengan Ahmad Ali untuk mengonfirmasi isu ini. Politisi berumur 53 tahun itu menerima telepon kami disela-sela agenda “Peresmian dan Deklarasi Relawan IndonesiAnies” di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/11).

Ali menepis isu kerenggangan antara dirinya dan Cudy. Isu tersebut, kata Ali, sengaja diembuskan oleh orang-orang pragmatis yang ingin menganggu agenda pembangunan dan keharmonisan politik di Sulteng.

“Tidak ada yang namanya keretakan hubungan atau apa pun itu di antara kami. Isu yang diembuskan hanya upaya untuk menghilangkan fokus Pak Gubernur dalam menjalankan tugasnya,” kata tokoh nasional asal Sulteng itu.

Ali mengatakan bahwa dirinya wajib menyampaikan pesan dari Ketua MPN Pemuda Pancasila, Japto Soelistyo Soerjosoemarno, dalam Muswil Pemuda Pancasila Sulteng. 

“Pesan dari Ketua Umum MPN ialah memberikan dukungan penuh kepada kader potensial Pemuda Pancasila untuk maju, baik dalam Pileg maupun Pilkada, tidak terkecuali kepada Rusdy Mastura yang juga merupakan Ketua MPO Pemuda Pancasila Sulteng,” ujarnya. 

Namun, Ali terlihat tak ingin buru-buru, saat ditanya ihwal pernyataannya yang bisa jadi pertanda dukungan Partai NasDem kepada Cudy.

Menurut Ali, Partai NasDem masih mengawal serta menampung aspirasi masyarakat untuk menilai kinerja pasangan Rusdy Mastura-Ma'mun Amir selama memimpin Sulteng.

“Masih jauh kalau Partai NasDem sudah berbicara rekomendasi. Jika dihitung dari sekarang, sebelum Pilkada 2024, masih ada waktu dua tahun yang harus dimanfaatkan untuk menilai kinerja Pak Gubernur dan Wakil Gubernur,” tuturnya. 

Lagi pula, beberapa bulan terakhir, Ali sudah terlihat sibuk mengurusi Anies Baswedan, calon presiden dari Partai NasDem. Bila lihat akun Instagram @madtu_madali (terverifikasi), ada beberapa foto dan video yang menunjukkan kedekatan Ali dan Anies.

Kedekatan itu juga menerbitkan spekulasi lain yang bilang bahwa Ali tak lagi berminat dalam bursa Pilkada Sulteng 2024. Namanya sudah digadang-gadang sebagai kandidat menteri bila kelak Anies menang Pilpres 2024. Ihwal peran sentralnya dalam ikhtiar memenangkan Anies, Ali bilang hal itu terlalu “dilebih-lebihkan.”

“Saya hanya diberi mandat oleh ketua umum Partai NasDem untuk mendampingi Anies Baswedan dalam setiap agenda politik beliau. Saya juga masih akan fokus menyelesaikan agenda politik selama dua tahun ke depan. Bagi saya, Sulawesi Tengah juga butuh regenerasi di DPR-RI,” katanya.

Perihal isu keretakan hubungan antara Ali dan Cudy, Tutura.Id juga menghubungi Ridha Saleh, tenaga ahli gubernur Sulteng. Ridha juga kerap disebut sebagai "orang dekat" Cudy.

“Tidak pernah ada keretakan. Baik-baik saja komunikasinya,” kata Ridha, lewat pesan WhatsApp.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
6
Jatuh cinta
1
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Gelagat negatif di sekitar perayaan ulang tahun NasDem
Gelagat negatif di sekitar perayaan ulang tahun NasDem
Deklarasi Koalisi Perubahan tertunda. Padahal ia bisa jadi hadiah ultah bagi NasDem. Jokowi juga absen…
TUTURA.ID - Mengubah stigma dan mewujudkan pemenuhan hak korban pelanggaran HAM berat di Sulteng
Mengubah stigma dan mewujudkan pemenuhan hak korban pelanggaran HAM berat di Sulteng
Sulteng menjadi tempat ketiga setelah Aceh dan Jakarta yang melaksanakan kegiatan Pemenuhan Hak Korban Pelanggaran…
TUTURA.ID - Berkaca pada Kaltim: Gubernur Cudi bisa dianggap melecehkan presiden
Berkaca pada Kaltim: Gubernur Cudi bisa dianggap melecehkan presiden
Gubernur Cudi menolak lantik Novalina sebagai sekdaprov Sulteng. Kasus serupa pernah terjadi di Kaltim. Sekdaprov…
TUTURA.ID - Ridha Saleh: Dari gelanggang aktivis bersiasat menuju kursi wali kota Palu
Ridha Saleh: Dari gelanggang aktivis bersiasat menuju kursi wali kota Palu
Tiga dekade bergiat di dunia aktivisme, Ridha Saleh pernah jadi EN WALHI, dan bertugas sebagai…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng