Penyelesaian konflik antardesa di Sigi
Penulis: Andi Baso Djaya | Publikasi: 17 Oktober 2024 - 09:46
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Penyelesaian konflik antardesa di Sigi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Drs. Nuim Hayat memimpin rapat penyelesaian konflik yang terjadi antara warga Desa Pesaku dan Rarapadende | Sumber: Prokopim Setdakab Sigi

Demi menyelesaikan pertikaian yang terjadi antara warga Desa Rarapadende dengan Desa Pesaku, Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Drs. Nuim Hayat menggelar rapat koordinasi di Aula Kantor Bupati Sigi, Rabu (16/10/2024).

Rapat dihadiri oleh berbagai pihak terkait, mulai dari Wakapolres Sigi, Ketua Dewan Adat Kabupaten Sigi, Kasatpol PP Kabupaten Sigi, Kasat Intel Polres Sigi, Camat Dolo Barat, Kepala Desa Pesaku, Kepala Desa Rarapadende, Majelis Adat Desa Pesaku dan Rarapadende, hingga perwakilan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan dari kedua desa.

Dalam sambutannya, Nuim Hayat menegaskan bahwa tujuan utama dari pertemuan tersebut bukan untuk mencari siapa yang salah atau benar dalam pertikaian tersebut.

"Pertemuan ini difokuskan untuk merumuskan solusi terbaik yang dapat membawa perdamaian antara Desa Rarapadende dan Desa Pesaku," ujar Nuim.

Ia menekankan bahwa konflik antarmasyarakat dapat berdampak serius pada kondisi ekonomi lokal, terutama karena ketakutan masyarakat untuk beraktivitas dan bekerja.

"Mayoritas masyarakat di kedua desa ini bergantung pada berkebun dan bertani. Ketika ketakutan melanda, ekonomi desa ikut terdampak, dan ini harus segera kita selesaikan demi kesejahteraan bersama," tambah Nuim.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, kata Nuim, siap mendukung segala bentuk solusi yang dihasilkan dari pertemuan ini demi menciptakan kehidupan yang aman, tenteram, dan damai di Kabupaten Sigi.

Komitmen bersama untuk terus menjaga dialog dan komunikasi antara pihak yang bertikai juga sangat penting. Harapannya agar konflik serupa tidak terulang kembali, mengingat konflik sosial antara dua desa ini bukan kali pertama terjadi.

Jika kesepakatan damai cepat terwujud, masyarakat dari kedua desa yang bertikai bisa kembali hidup harmonis dan fokus membangun kehidupan yang lebih baik.

Pasukan Brimob dikerahkan untuk menjaga wilayah perbatan Desa Pesaku dan Desa Rarapadende | Sumber: brimobsulteng.com

Awal mula bentrokan

Konflik antarwarga di Desa Rarapadende dengan Desa Pesaku, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, terjadi pada Rabu (9/10) siang. Akibatnya seorang warga bernama Nabil (19), warga Desa Rarapadende, meninggal dunia. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Undata, Palu, tapi nyawa Nabil tak terselamatkan karena mengalami luka parah.

“Korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, tapi nyawanya tidak tertolong,” ungkap Kasi Humas Polres Sigi Iptu Nuim Hayat kepada wartawan, Sabtu (12/10).

Pemicu meletusnya pertikaian antarwarga dari dua desa yang sebenarnya bertetangga ini terjadi beberapa hari sebelumnya. 

Menurut penuturan Camat Dolo Barat Ali Nurdin, beberapa hari sebelumnya terjadi penyerangan terhadap seorang pemuda asal Desa Rarampadende yang mengantar kekasihnya pulang ke Desa Pesaku sekitar pukul 03.00 Wita.

Lalu pada hari yang lain, ketika giliran dua pemuda asal Desa Pesaku, Ryan dan Andre, yang hendak menuju Kota Palu melintasi Desa Rarampadende, sebuah motor tiba-tiba mengikuti dari belakang.

Saat memasuki Desa Kaleke, sang penguntit yang tak dikenal itu langsung menembakkan busur. Akibatnya Ryan mengalami luka di kaki, sementara Andre terluka di bagian pinggul. Keduanya langsung mendapat perawatan di Puskesmas Marawola.

Berselang dua hari setelah bentrokan terjadi, personel Polres Sigi dengan bantuan Satbrimob dan Ditsabhara Polda Sulteng melakukan penyisiran dan penggeledahan rumah warga. Hasilnya aparat kemudian menyita senjata api rakitan dan sejumlah senjata tajam berupa parang, tombak, busur, dan ketapel.

Selain itu, aparat kepolisian juga mengamankan empat orang warga yang diduga sebagai pemilik senjata-senjata tersebut. Keempatnya telah diamankan ke Mapolres Sigi untuk diperiksa.

Untuk mencegah timbulnya bentrokan susulan, aparat keamanan dari TNI dan Polri telah dikerahkan untuk menjaga perbatasan antara Desa Rarampadende dan Desa Pesaku.

Bupati Sigi Mohamad Irwan yang meninjau langsung lokasi perselisihan antarwarga meminta kepada masing-masing kepala desa untuk segera mencari tahu akar permasalahan.

“Saya juga meminta agar kepala desa selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan serta tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan tokoh adat dalam mencari solusi terbaik dari permasalahan ini,” tegas Bupati Sigi.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Jafar G Bua dan jalan pedang menjadi wartawan
Jafar G Bua dan jalan pedang menjadi wartawan
Selama menjadi wartawan, Jafar G Bua akrab meliput di daerah konflik. Pun demikian, prinsipnya tetap…
TUTURA.ID - Bupati Sigi tegaskan komitmen pembangunan berkelanjutan di ASEAN Mayors Forum 2024
Bupati Sigi tegaskan komitmen pembangunan berkelanjutan di ASEAN Mayors Forum 2024
Kehadiran Mohamad Irwan dalam ajang AMF 2024 menegaskan komitmen Pemkab Sigi dalam menjaga kestabilan ekosistem…
TUTURA.ID - Mendorong hadirnya kebijakan daerah tentang keamanan digital bagi anak
Mendorong hadirnya kebijakan daerah tentang keamanan digital bagi anak
Era digital layaknya mata pisau. Bisa membawa kebaikan, tapi juga mudarat. Untuk keamanan dan perlindungan…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng