Ragam kuliner lokal ala Porame di Festival Ramporame
Penulis: Mughni Mayah | Publikasi: 24 Juli 2023 - 21:34
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Ragam kuliner lokal ala Porame di Festival Ramporame
Ketupat menjadi pelengkap kuah Uta Data, salah satu kuliner lokal yang menjadi primadona di festival Ramporame. (Foto: Dokumentasi Ramporame Festival/ Fauzan Kurnia)

Pilihan venue Festival Ramporame yang menempati lokasi hamparan sawah di perbukitan Desa Porame, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, rupanya memilki makna tersendiri. Sawah yang menjadi tempat warga lokal menanam aneka ragam tanaman, ikut mempromosikan potensi pertanian di desa itu.

Hasil pertanian itu ditampilkan dalam wujud olahan kuliner lokal dan menjadi bagian penting dalam festival musik yang berlangsung pada 21-23 Juli 2023 itu.

Inisiator Festival Ramporame, Wiston Dachu, mengakui festival itu turut dirancang untuk mendukung potensi pertanian masyarakat Porame. 

"Targetnya bagaimana meningkatkan putaran ekonomi masyarakat petani. Kami membuat Festival Ramporame ini agar bagaimana petani itu bisa sejahtera. Petani bisa menjual dari hasil bumi pertanian ini, " tutur Wiston kepada Tututa.id pada Kamis (20/07/2023).

Sejak hari pertama festival, para pengunjung dapat menikmati hasil pertanian ini dalam rupa kuliner lokal. Stan makanan ini tersebar di sudut-sudut pelataran sawah.

Ina-Ina menyiapkan berbagai jenis kuliner siap oleh pengunjung. Harganya pun terjangkau sebab bahan makanan sebagian berasal dari hasil bumi pertanian warga Porame.

Tutura.Id menghimpun beberapa kuliner lokal ala Porame yang tersedia Festival Ramporame.

Jajaran warung warga lokal Porame dan sekitarnya di Festival Ramporame.(Foto: Dokumentasi Ramporame Festival/ Fauzan Kurnia)

Uta Dada

Masakan ayam berkuah santan kelapa dengan bumbu kuning kunyit alami ini, menjadi salah satu primadona pilihan pengunjung festival. Selain rasanya yang enak dan mengenyangkan, harga seporsi Uta Dada hanya dibanderol Rp15 ribu.

Uta Dada Festival Ramporame ini disajikan dengan mempertahankan resep asli seautentik mungkin. Misalnya, tidak menggunakan tambahan bawang goreng. Namun, kuah santan telah dibumbui dengan bawang terlebih dahulu bersama campuran jahe yang memberi rasa pedas khas di lidah. 

Sajian ini semakin lengkap dengan adanya daging ayam yang telah melewati proses pengasapan dan tambahan ketupat di dalamnya. Tidak heran bila warung yang menyedikan menu Uta Dada selalu penuh dengan pengunjung selama festival berlangsung.

Jagung Manis

Pilihan olahan jangung manis yang dijual di Festival Ramporame ada dua; bakar atau rebus. Meski terlihat sederhana, namun kualitas jagung manis yang baru saja dipetik itu membuat rasa di setiap bulirnya begitu manis dan segar.

Olehnya, rasanya tidak rugi mengeluarkan uang Rp3000-Rp5000 untuk menikmati satu tongkol jagung manis. Sangat cocok menghangatkan perut di tengah udara dingin malam di Porame sembari menikmati festival.

Pisang Goreng

Tak lengkap rasanya bila belum mencicipi pisang goreng ala Ramporame. Gurih dan renyah, lengkap dengan sambal siap santap. 

Pisang goreng ada yang berupa sanggara eppe. Pisang yang telah digeprek terlebih dahulu kemudian digoreng. Sanggara eppe ini biasanya menjadi pelengkap makanan ketika dinikmati bersama saraba; minuman dari rebusan jahe dan gula merah. Pisang goreng dijual dengan harga Rp5000-Rp10000 per satu porsi.

Nasi Kuning

Nasi kuning khas Kaili  jual tersedia di Festival Ramporame. Nasi kuning ini terpampang di atas meja-meja penjual. Dengan daun pisang sebagai pembungkusnya, memastikan aroma nasi kuning tetap sedap dan berbau khas. 

Varian isi lauk nasi kuning yang dijual pun beragam. Ada lauk ikan, ayam dan telur. Tak ketinggalan sayur-sayuran dan mi menjadi pelengkap makanan ini. Nasi kuning Porame dijual dengan harga terjangkau. Mulai dari Rp5000-Rp10 ribu per bungkusnya. 

Lalampa

Terbuat dari beras ketan ada tambahan ikan di dalamnya. Lalu dibalut dengan daun pisang kemudian dibakar. Lalampa tak kalah nikmat untuk menjadi pilihan untuk menemani makan malam di Festival Ramporame.

Lalampa tersedia siap saji di warung dan dengan mudah ditemui di festival ini. Harganya pun terjangkau, bisa dibeli seharga Rp2000-Rp2500 per buah. 

Aneka Roti

Kudapan ini pas untuk menikmati secangkir kopi panas. Beberapa pengunjung terlihat memilih menikmati roti tradisonal ini bersama dengan kopi. Menghangatkan badan dari udara dingin di festival.

Roti yang berbentuk bulat ini disebut dengan Roti Porame. Warna coklatnya berasal dari proses pemanggangan. Tapi ada juga yang ada pula yang digoreng.

Harganya pun murah meriah. Satu roti Porame dijual dengan harga Rp1000. Ada juga biapong dengan isian kelapa parut gula merah di dalamnya.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Mengenali praktik climate entrepreneurship di Sulawesi Tengah
Mengenali praktik climate entrepreneurship di Sulawesi Tengah
Dalam membangun bisnis, climate entrepreneurship tidak hanya fokus pada pertumbuhan usaha, tapi juga ekosistem yang…
TUTURA.ID - Mantra Chef Fildzah Djafar untuk menjaga lingkungan
Mantra Chef Fildzah Djafar untuk menjaga lingkungan
Sejak awal mendirikan Kayana Restaurant, Fildzah Djafar sudah pasang komitmen "manjakan dirimu tanpa merusak bumi".…
TUTURA.ID - Bantuan modal usaha bagi para pelaku usaha mikro dan super mikro di Sigi
Bantuan modal usaha bagi para pelaku usaha mikro dan super mikro di Sigi
Pemerintah Kabupaten Sigi kembali menyerahkan bantuan kepada para pelaku UMKM dan super mikro agar dapat…
TUTURA.ID - Serba-serbi Kampung Baru Fair 2023
Serba-serbi Kampung Baru Fair 2023
Pengunjung dan pengisi stan Kampung Baru Fair 2023 berharap acara ini jadi agenda rutin yang…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng