Selamat jalan Sang Raja lapangan hijau
Penulis: Anggra Yusuf | Publikasi: 31 Desember 2022 - 00:05
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Selamat jalan Sang Raja lapangan hijau
Potret Pele pada satu momen di Amsterdam 1981. Sang Raja berpulang pada usia 82 tahun di Sao Paulo, Brasil, Kamis (29/12/22). (Foto: Fotopersbureau De Boer/Wikimedia/CC0)

Banyak dari kita tak pernah melihat langsung kehebatannya di lapangan hijau. Namun legenda tentangnya terus hidup, bak cerita rakyat yang dituturkan turun temurun.

Ia satu-satunya manusia yang pernah memenangkan tiga Piala Dunia (1958, 1962, dan 1970). Dengan kostum kuning emas, ia memastikan trofi Jules Rimet jadi milik Brasil

Merujuk data FIFA, ia telah mencetak 1.281 gol dalam 1.363 pertandingan. Bersama Diego Maradona, namanya terukir sebagai pemain terbaik abad ke-20 (abad ke-20) pilihan FIFA.

Komite Olimpiade Internasional bahkan menganugerahinya gelar “Atlet Abad Ini.” Namanya pun masuk daftar "100 Orang Paling Penting Abad 20" versi Times.

Serangkaian capaian itu sulit ditandingi oleh siapa pun. Tak heran bila orang Brasil menyebutnya O Rei atau The King alias Sang Raja. Julukan yang turut diamini oleh banyak penggila bola di seluruh dunia.

Kini Sang Raja telah berpulang. Ia mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 82 tahun di Sao Paulo, Brasil, Kamis (29/12/22) waktu setempat, atau Jumat dini hari (30/12/22) waktu Indonesia.

Rumah Sakit Israelta Albert Einstein, Sao Paulo, menyebut bahwa Sang Raja mangkat lantaran kegagalan fungsi pada banyak organ; sebagai akibat kanker usus besar. Ia memang telah dirawat di rumah sakit itu sejak November 2022.

***

Edson Arantes do Nascimento. Nama yang diberikan padanya saat lahir pada 23 Oktober 1940 di Tres Coracoes, sebuah area rural yang masuk negara bagian Minas Gerais, Brasil. Kelak, seperti jumlah abjad pada Raja atau King, dunia mengenalnya dalam empat huruf: Pele.

Nama Edson diambil orang tuanya dari Thomas Edison, penemu pembangkit listrik. Konon, saat Pele lahir, aliran listrik baru masuk di kampung halamannya.

Ia mengaku tak ingat persis bagaimana orang-orang mulai memanggilnya dengan nama Pele. Dalam biografinya (via New York Times), Pele bilang nama itu diambil dari Bille, salah seorang rekan setim ayahnya--yang juga pemain sepak bola. Saat kecil, Pele menjadikan Bille sebagai idola.

Teman-teman sepermainan lantas mulai memanggilnya Pele sebagai panggilan kesayangan.

Saat berusia 10 tahun, Pele menyaksikan ayahnya, Dondinho menangis usai dengar siaran radio yang menyiarkan kekalahan Brasil atas Uruguay (1-2) pada final Piala Dunia 1950 di Rio de Janeiro, Brasil.

Pele menghibur ayahnya. Pun barangkali sedikit sesumbar, ia bilang bahwa suatu saat dirinya akan bawa pulang Piala Dunia bagi Brasil. Saat itu, Brasil memang belum pernah memenangkan satu pun Piala Dunia.

Enam tahun berselang, Pele dapat kontrak profesional. Saat berumur 15 tahun, ia teken kesepakatan bersama Santos, klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Brasil. 

Berselang delapan tahun sejak kekalahan Brasil di Piala Dunia 1950, penghiburan Pele pada ayahnya jadi kenyataan.

Pada usia 17 tahun, Pele untuk pertama kalinya tampil di Piala Dunia Swedia 1958. Ia jadi pemain termuda dalam turnamen tersebut. Lantaran bertubuh ceking, konon banyak orang mengiranya sekadar maskot tim.

Belakangan, Si Ceking justru jadi pemain kunci bagi Brasil di Piala Dunia 1958, terutama lewat hattrick pada laga semifinal melawan Prancis (5-2), dan brace dalam pertandingan final kontra Swedia (5-2). 

Itulah perkenalan sihir Pele di pentas dunia. Pun demikian dengan nomor 10 yang identik dengannya. Nomor pungung itu ternyata bermula dari kecelakaan. Federasi Sepak Bola Brasil tidak menentukan nomor baju saat mendaftarkan pemain. FIFA lantas membagikan nomor secara acak. Pele kebagian angka 10, dan ternyata jadi hoki.

Pada Piala Dunia Chili 1962, Pele datang dengan status pemain terbaik dunia. Ia sempat bikin satu assist, serta sebuah gol indah setelah meliuk-liuk dan mengecoh empat pemain Meksiko pada partai pertama.

Namun ia mengalami cedera pada laga berikutnya melawan Cekoslowakia. Beruntung Brasil masih bisa memenangkan kejuaran untuk kedua kalinya.  

Pada Piala Dunia Inggris 1966, Pele juga ikut berpartisipasi. Akan tetapi, edisi ini terasa pahit, langkah Brasil berakhir pada babak penyisihan grup. Banyak orang mengkritik Pele. Beberapa komentar pedas menyebut bahwa kariernya sudah berakhir.

Penebusannya terjadi pada Piala Dunia Meksiko 1970. Saat itu Pele jadi pemimpin dalam barisan serang Brasil, yang juga diisi oleh Gerson, Jairzinho, Rivellino, dan Tostao.

Pele bikin empat gol sepanjang turnamen, termasuk satu skor pada laga final melawan Italia (4-1). Ia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut.

***

Di level klub, Pele hanya membela dua tim yakni Santos (Brasil, 1956-1974), dan New York Cosmos (Amerika Serikat, 1975-1977).

Merujuk catatan GOAL, ia mencetak 643 gol untuk Santos dalam 656 penampilan kompetitif; dan melesakkan 64 skor sepanjang 107 laga untuk New York Cosmos.

Pele memenangkan enam Campeonato Brasileiro Serie A (Serie A Brasil), dan dua Copa Libertadores, turnamen antarklub tertinggi di Amerika Latin. Ia juga punya 10 gelar Campeonato Paulista, sebuah kejuaraan negara bagian Sao Paolo. 

Bersama Santos, ia berhasil mengoleksi dua gelar juara Piala Interkontinental (1962 dan 1963), ajang yang mempertemukan juara kompetisi antarklub Eropa dan Amerika Latin. 

Pada ujung kariernya, bersama New York Cosmos, Pele menjuarai Liga Sepakbola Amerika Utara (NASL)-Konferensi Atlantik dan NASL Soccer Bowl. Kedua gelar itu diperoleh pada 1977.  

Total Pele memenangkan 27 gelar di level klub. Rinciannya 25 gelar bersama Santos, dan 2 gelar bersama New York Cosmos. 

***

Di luar lapangan hijau, Pele pernah menjabat sebagai menteri olahraga luar biasa Brasil (1995-1998). Pada 1992, ia ditunjuk sebagai duta besar PBB untuk lingkungan dan ekologi. Ia juga terpilih menjadi duta amal UNESCO pada 1994. 

Kesehatan Pele sudah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Ia hadir pakai kursi roda saat pengundian Piala Dunia Rusia 2018, yang berlangsung pada Desember 2017. Sebulan kemudian Pele diberitakan pingsan karena kelelahan dan dibawa ke rumah sakit.

Komplikasi penyakit bikin kondisi Pele menurun. Ia mengalami infeksi saluran kemih pada 2019, serta harus melewati operasi pengangkatan tumor usus besar pada September 2021.

Saat hari berpulang Sang Raja tiba, putrinya, Kelly Nascimento menulis di Instagram, “Segala yang ada pada kami berkat dirimu. Kami mencintaimu tak terhingga. Tenanglah dalam damai." 

Akun Twitter Pele turut mencuitkan pesan, "Inspirasi dan cinta menandai perjalanan Raja Pele yang meninggal dunia dengan tenang hari ini. Cinta, cinta, dan cinta selamanya."

Para bintang sepak bola turut kirim pesan belasungkawa, misalnya Neymar, Kylian Mbappe, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Pemerintah Brasil mengumumkan momen berkabung nasional selama tiga hari atas kepergian Sang Raja. Seremoni penghormatan untuknya akan berlangsung pada 2-3 Januari 2023 di Santos Stadium.

Selamat jalan, Sang Raja… 

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
1
Jatuh cinta
6
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - CEO Persipal, Sultan Beybar Mastura: Saya akan menjawab keraguan orang-orang
CEO Persipal, Sultan Beybar Mastura: Saya akan menjawab keraguan orang-orang
Sultan Beybar Mastura (28) jadi CEO baru Persipal. Kepada Tutura.Id, Sultan menepis anggapan bahwa dirinya…
TUTURA.ID - Persiapan awal Persipal menyongsong musim baru Liga 2
Persiapan awal Persipal menyongsong musim baru Liga 2
Persipal yang kini tanpa embel-embel Babel United sudah melakukan proses seleksi pemain. Pun menunjuk pelatih…
TUTURA.ID - Persipal butuh suntikan pemain baru berkualitas
Persipal butuh suntikan pemain baru berkualitas
Skuad Persipal BU menelan kekalahan dalam dua pertandingan beruntun, termasuk saat bermain di kandang sendiri,…
TUTURA.ID - Persipal BU menuai kemenangan dalam laga perdana Liga 2
Persipal BU menuai kemenangan dalam laga perdana Liga 2
Tuan rumah Persipal BU mengamankan tiga poin dari tamunya, Sulut United. Pertandingan selanjutnya bertandang menghadapi…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng