Sebulan belakangan terjadi 27 kasus kebakaran di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Rinciannya: 11 kebakaran lahan kosong, 11 kebakaran rumah, 2 kebakaran gedung, 1 kebakaran pasar, 1 kebakaran kapal, dan 1 tumpahan minyak jerigen.
Perhitungan itu disampaikan oleh Sudaryano “Anno” Lamangkona, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (Damkarmat) Kota Palu.
Saat dijumpai di kantornya, bilangan Balai Kota Timur, Anno pun secara khusus menggarisbawahi meningkatnya kasus kebakaran lahan serta perkara korsleting listrik yang kerap jadi pemicu.
Pada Senin (5/12), misalnya, terjadi tiga kebakaran lahan di Palu. Peristiwa itu terjadi di belakang Sirkuit Panggona (10.45 WITA), Jalan Basuki Rahmat (12.30 WITA), dan Jalan Nunumbuku Poboya (16.29 WITA).
“Kebakaran lahan kosong ini kemungkinan disebabkan oleh pembakaran rumput tanpa pengawasan, puntung rokok yang dibuang sembarangan, dan cuaca panas,” kata Anno, Rabu (7/12/22).
Sementara itu, dalam kurun lima hari antara 30 November-4 Desember 2022, terjadi empat peristiwa kebakaran di Palu.
Peristiwa pertama pada Rabu (30/11/22) terjadi di Pasar Masomba. Sekitar 40-an lapak pakaian bekas alias cakar di Masomba kena lahap api.
Bagi Masomba, kebakaran ini merupakan kasus keempat dalam kurun 10 tahun terakhir. Tiga peristiwa lainnya terjadi pada 24 Oktober 2012, 8 Agustus 2017, dan 26 Agustus 2017. Catatan itu menunjukkan pula kerentanan area padat penduduk seperti pasar atas kebakaran.
Sehari setelah kebakaran di Masomba, Kamis (1/12/22), Si Jago Merah kembali mengamuk di Jalan Anoa pada Sabtu (3/12/22). Kasus kebakaran ketiga terjadi pada hari yang sama dan menimpa satu rumah warga di Jalan Pulau Halmahera.
Peristiwa keempat terjadi pada Minggu (4/12/22), tatkala kebakaran menimpa bangunan di Jalan Pue Salangga, Poboya.
Tiga kasus terakhir mempunyai kemiripan peristiwa. Dugaan kebakaran mengarah pada korsleting listrik. “Sumber api itu akibat hubungan arus pendek dan kemungkinan pemakaian peralatan elektronik tidak berstandar nasional,” ujar Anno.
Pria yang sudah memimpin Damkarmat sejak 2018 itu menyebutkan pihaknya sedang menginventaris data kebakaran di Kota Palu sepanjang tahun 2022--termasuk memastikan penyebab dan taksiran kerugian.
“Terkait apakah jumlah ini yang tertinggi, kami belum bisa simpulkan. Nanti akan kami bandingkan dengan data sebelumnya begitu juga dengan total kerugiannya,” kata Anno.
View this post on Instagram
Merujuk pada Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Palu 2022-2027, warga Palu perlu lebih waspada dalam mengantisipasi kebakaran.
Pasalnya, merujuk analisis Tim KRB Kota Palu 2022, permukiman berisiko tinggi kebakaran ternyata meliputi 20 persen wilayah Palu. Total luas wilayahnya mencapai 6.944.773 meter persegi atau 694 hektare.
“Kebakaran permukiman di Kota Palu cenderung terjadi di wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan kerapatan bangunan yang tinggi, terutama di pasar, dan wilayak permukiman padat,” demikian tertulis dalam dokumen itu.
Dari hasil analisis Tim KRB Kota Palu 2022 risiko bencana kebakaran permukiman berisiko tinggi ternyata meliputi 20 persen wilayah Kota Palu. Total luas wilayahnya mencapai 6.944.773 meter persegi atau 694 hektare.
kebakaran Damkartmat Sudaryano Lamangkona kebakaran palu kebakaran masomba pemadam kebakaran