
Pelan tapi pasti, dr. Reny Arniwaty Lamadjido (61) mengikuti jejak mendiang ayahnya, Abdul Azis Lamadjido, berkarier di ranah politik. Jika sebelumnya terpilih menjadi wakil wali kota Palu selama periode 2020—2024, kini mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah itu maju sebagai calon wakil gubernur menemani Anwar Hafid.
Kehadiran dr. Reny menjadikannya satu-satunya Srikandi di antara lima sosok Arjuna yang mengikuti pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulteng tahun ini. Niatnya maju sebenarnya sudah disampaikan saat wawancara bersama Tutura.Id, Mei tahun lalu. “Saya ingin naik kelas,” ujarnya kala itu.
Sosok yang ketika itu santer dikabarkan menjadi pasangannya maju dalam pilkada adalah Anwar Hafid, mantan Bupati Morowali dua periode.
Waktu kemudian membuktikan kebenaran kabar tersebut. Pasangan Anwar-Reny yang mendapat sokongan dari Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa maju sebagai calon dengan nomor urut dua.
Usai ditetapkan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulteng, pasangan dengan akronim BERANI (Bersama Anwar-Reny) ini mulai aktif melakukan kampanye politik. Mengunjungi berbagai tempat dan bertemu warga, termasuk menyambangi Hunian Tetap Tondo di Palu dan berlanjut ke Sunju, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Jumat (4/10/2024).
Setiap kesempatan berkampanye, dr. Reny selalu menjunjung tinggi etika sebagai politisi santun. Kontestasi politik yang saat ini tercipta tidak lantas membuatnya mencederai ikatan silaturahmi di antara para kandidat lain.
“Pak Cudy itu tuakaku (kakakku, red.). Pak Ahmad Ali itu sahabatku. Semua paslon bagus. Pilihlah sesuai hati nurani,” ujarnya di depan warga Sunju. Terpenting bagi mantan Direktur RSUD Undata dan Direktur RSU Anutapura ini adalah jangan menyebarkan fitnah atau hoaks terkait pasangan calon. Pun menjauhi yang namanya politik uang. Berkompetisi dengan sehat lebih elok.
.jpg)
Ketika berbicara di depan warga saat berkampanye di Huntap Tondo dan Sunju, dr. Reny tak lupa menjabarkan sembilan program kerja cepat pasangan BERANI. Terdiri dari program “Berani Cerdas” yang menjamin pendidikan bagi warga miskin, “Berani Sehat” berupa pelayanan kesehatan bagi masyarakat hanya dengan menggunakan KTP, dan “Berani Murah” dengan target menstabilkan harga sembako agar selalu terjangkau.
Lalu, masih ada program “Berani Menyala” berupa pemerataan distribusi listrik, “Berani Berdering” yang ingin menghadirkan akses jaringan telekomunikasi merata di seluruh wilayah Sulteng, “Berani Lancar” menyasar perbaikan dan pembangunan infrastruktur publik, serta “Berani Berkah” untuk meningkatkan nilai-nilai religius dan budaya masyarakat.
Dua program cepat terakhir adalah “Berani Panen Raya” dan “Berani Tangkap Banyak” yang disediakan untuk warga di sektor pertanian dan perikanan. “Makanya jangan ragu pilih nomor dua. Kami siap bekerja untuk masyarakat Sulawesi Tengah,” pungkas dr. Reny.

