Pabeta, pabeta, pabeta. Ada tiga kali pengulangan kata pabeta, bahasa daerah Kaili yang artinya menang. Tiga kemenangan itu merujuk pada tiga hal yang seolah dejavu.
Dejavu pabeta pertama merujuk tren bagus Persipal kala mengawali fase pembuka. September 2023, dalam laga perdana Babak Penyisihan Grup 4 di Stadion Gawalise, Palu, Rendy Saputra dkk. juga sukses menuai kemenangan atas Sulut United dengan skor 3-1.
Kemudian, dejavu pabeta kedua untuk merujuk kemenangan berulang Laskar Tadulako, julukan Persipal, saat menjamu Persewar (29/11/2023). Skornya 2-1. Thales Lima, penyerang asal Brazil, memborong dua gol kemenangan kala itu, salah satunya dari titik putih.
Pekik lantang pabeta yang ketiga tentu saja menandai torehan bagus Rendy Saputra dkk. kala memulai fase baru dalam mengarungi lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia.
Kali ini poin sempurna berhasil mereka dapatkan, lagi-lagi, saat melakoni pertandingan pertama di Babak 12 Besar Grup Z, Liga 2 Indonesia, yang notabene fase krusial untuk memperebutkan tiket promosi ke Liga 1 musim depan.
Lawan mereka juga kubu yang sama, yakni Persewar. Laga berakhir dengan skor identik seperti pertemuan sebelumnya, 2-1. Dejavu.
Salah satu gol yang tercipta dalam pertandingan di Stadion Gawalise, Palu, Sabtu (6/1/2024) siang, juga lahir dari titik penalti. Irvan Mofu menjadi eksekutornya saat laga baru memasuki menit kelima.
Penyerang tengah bernomor punggung 88 itu jadi pilihan utama pelatih anyar Syamsuddin Batola menyusul sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada Thales Lima.
Ada tiga pemain Persipal yang dikenai sanksi larangan bermain dalam tiga pertandingan menyusul keributan yang terjadi dalam laga terakhir babak penyisihan kontra Persiba Balikpapan (10/12). Selain Thales, hukuman serupa juga dijatuhkan kepada sayap kiri Engelberd Sani dan kiper pelapis Chandra Yudha.
Tim tamu yang turun masih mengandalkan penyerang sekaligus kapten Boaz Solossa (37) sebenarnya langsung tancap gas menyerang ketika peluit dibunyikan wasit.
Pertandingan baru memasuki menit kedua, gawang Persipal sudah terancam oleh sebuah umpan lambung yang dilepaskan bek tengah Ferry Ayomi.
Bola yang jatuh ke area sentral pertahanan Persipal itu ternyata berhasil dikejar oleh Jefron Sitawa. Sayap kanan lincah berumur 23 tahun ini melesat cepat lepas dari penjagaan Rendy Saputra (34). Beruntung tendangan kerasnya masih melenceng tipis dari sasaran.
Saat pertandingan berjalan lima menit, Muhammad Rizki yang tak terkawal di sisi kiri melepas umpan silang ke tengah kotak penalti Persewar. Fikri Ardiansyah yang berhasil mengontrol umpan tersebut berupaya merangsek ke dalam kotak 12 pas.
Bek tengah Persewar, David Rumakiek, berusaha menghalau pergerakan Fikri dengan kakinya. Fikri yang kena jegal terjatuh berguling-guling.
Wasit Muhammad Tri Santoso tanpa ampun menujuk titik penalti. Sebuah keputusan yang sempat mendapat protes keras dari Boaz dkk. karena menganggap pelanggaran terjadi di luar kotak 16 meter.
Irvan Mofu yang menjadi eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sepakan bolanya meluncur deras ke sisi kanan kiper Samuel Mahuze yang melompat ke arah sebaliknya. Tambahan gol tersebut menjadikan koleksi gol Irvan menjadi delapan.
Walaupun tertinggal melalui gol cepat dari titik putih yang sangat mereka kecam, anak asuhan Eduard Ivakdalam sebenarnya masih terus mengontrol pertandingan. Hasilnya terbukti pada menit ke-17.
Tendangan keras kaki kiri yang dilepaskan Richardo Kaka dari luar kotak penalti berhasil menembus jala gawang Persipal tanpa mampu dihalau oleh kiper Ramadhan. Papan skor berubah jadi 1-1.
Seolah tak mau kalah dengan Richardo, Fikri juga unjuk kekuatan betapa sepakan kaki kirinya tak kalah dahsyat. Menerima umpan dari sisi kanan lini tengah pertahanan kubu tamu, pemain yang aslinya berposisi sebagai sayap kiri itu menghujam gawang Samuel Mahuze lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. 2-1 untuk keunggulan Persipal.
Memasuki babak kedua, kedua tim saling bertukar serangan. Masing-masing juga menciptakan beberapa peluang emas yang tidak bisa dikonversikan menjadi gol.
Persewar tetap dengan pola yang mengandalkan umpan-umpan cepat dari kaki ke kaki, sementara Persipal terus menggedor melalui opsi direct ball. Artinya umpan lambung langsung diarahkan penggawa lini belakang ke lini depan, terutama menyasar area kedua sayap lawan yang sering kosong lantaran terlalu ofensif dan lamban melakukan track back.
Hingga pertandingan menyelesaikan empat menit pertambahan waktu, skor 2-1 tetap tak berubah. Tiga poin untuk Persipal.
Usai pertandingan, Coach Edu, sapaan akrab Eduard, melontarkan kritik pedas atas kepemimpinan pengadil di lapangan saat menghadiri konferensi pers usai laga.
“Kita baru bermain tiga menit, tapi kami sudah dirampok sama wasit yang memimpin pertandingan. Harusnya bola tadi itu bukan pelanggaran sampai berbuah penalti,” ujar pelatih berumur 49 tahun ini ketus.
Pun demikian, mantan pengatur serangan andal Persipura itu mengakui kelemahan skuadnya. “Anak-anak tidak menjalankan instruksi yang saya berikan dengan baik,” jawab Edu.
Sebenarnya ia terus mengingatkan anak asuhnya dari pinggir lapangan untuk terus fokus dengan taktik yang sudah diterapkan, salah satunya harus selalu memenangkan duel second ball alias bola pantul.
“Tapi second ball pada babak pertama kami kalah terus. Anak-anak juga sudah saya instruksikan untuk bikin garis pertahanan tinggi, tapi mereka justru mundur terus dan kasih peluang lawan untuk tembak bola dari jauh tanpa pengawalan sehingga gol tercipta,” ungkapnya.
Boaz yang hadir menemani Coach Edu dalam konpers itu juga mengakui bahwa penyelesaian akhir mereka kali ini tumpul. Selain itu, ia menyesalkan respons lamban kawan-kawannya dari lini kedua untuk merangsek masuk ke kotak penalti saat dirinya menguasai bola.
Alhasil dia seolah terisolasi di lini depan. Opsinya untuk melepaskan umpan yang bisa diselesaikan melalui sepakan-sepakan ke arah gawang lawan jadi minimal.
Persoalan gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas menjadi gol, terutama yang tercipta selama babak kedua, juga menjadi bahan evaluasi kubu Persipal.
Samba, panggilan akrab Syamsuddin Batola, dalam laga perdananya menukangi Persipal dengan persiapan yang sangat mepet, ia resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru tiga hari lalu (3/1), sebenarnya cukup menjanjikan.
Mantan bek tengah yang turut membawa PSM Makassar menjuarai Liga Indonesia musim 1999-2000 itu tak segan mengubah pendekatan taktikalnya. Salah satunya dengan mengubah posisi Rendy yang semula bek kiri jadi bergeser memberi sokongan di lini tengah. Tempat kapten Persipal itu kemudian diisi Murdhaim yang tenaganya lebih segar.
Beberapa penggawa lini tengah yang telah kelelahan juga ia tarik keluar dan digantikan pemain macam Affandi, Chris Lala, dan rekrutan baru asal Persebaya, Brayen Pondaag. Hasilnya Persipal jadi lebih mengontrol jalannya laga babak kedua. Peluang emas jadi lebih banyak tercipta meski tak ada satu yang bersarang ke dalam jaring gawang.
Kemenangan dengan skor tipis ini sudah cukup menghantar Laskar Tadulako memuncaki klasemen sementara Grup Z. Mereka unggul selisih gol dari PSBS Biak yang berhasil mengalahkan tamunya, Gresik United, dengan skor tipis 1-0.
Laga selanjutnya, Persipal akan bertandang ke Stadion Gelora Joko Samudro, Jawa Timur (12/1), untuk menghadapi Gresik United.