Banyak talenta kreatif asal Palu yang memutuskan berkarier di ibu kota Jakarta.
Salah satunya Muhammad Azhar. Pria berumur 33 tahun ini memilih jalan sebagai pegiat di industri kreatif, di antaranya desain grafis dan editor video.
Kinerjanya tertulis dalam kredit videoklip “Hati dan Paru-Paru” milik kelompok Lomba Sihir dengan nama AZHR.
Sama seperti kandungan liriknya, videoklip—atau music video dalam istilah kekinian—menggambarkan kerasnya perjuangan hidup di kota metropolitan sekaligus metropolutan seperti Jakarta.
Azhar mulai berkenalan dengan industri kreatif sejak duduk dan menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah.
Berawal dari desainer visual, kini Azhar sudah bisa menghasilkan karya semisal videoklip artis-artis papan atas dan mulai terjun ke dunia musik.
Walaupun Azhar sudah banyak mengerjakan berbagai proyek yang datang dari Jakarta, tak bikin ia melupakan kampung halamannya.
Menurutnya saat ini perkembangan industri kreatif di Palu makin berkembang. “Menurut saya, desainnya sudah ‘melawan’. Ha-ha-ha,” ungkapnya diakhiri tawa.
Mengungkap kisah perjalanan karier Azhar yang gemilang, Tutura.Id pun berkesempatan berbincang dengan salah satu editor videoklip Kunto Aji ini. Berikut kutipannya.
Bagaimana cerita awal Azhar memulai karir di industri kreatif?
Awalnya memang suka di dunia desain dan kreatif udah dari dulu. Tentunya dari video game yang kita mainkan sampai film kartun, anime, dan animasi yang saya tonton dari kecil.
Kebetulan juga kuliah di jurusan desain komunikasi visual di President University (Bekasi, Jawa Barat, red.). Setelah itu bekerja di kreatif agency selama kurang lebih 10 tahun. Sekarang jadi inhouse kreatif di salah satu bank digital di Indonesia.
Kenapa bisa tertarik dengan desain dan editor video?
Tentunya dari kecil sampai dewasa selalu amazed sama hal-hal yang berbau kreativitas dan khususnya proses dalam berkreativitas itu sendiri.
Sebagai orang Palu, pernah kaget dengan kebudayaan bekerja orang Jakarta?
Awalnya pasti iya. Semacam culture shock saat pertama kali datang ke Jakarta. Tapi tidak berlangsung lama. Untuk penyesuaian, tinggal dijalani saja.
Sebagai desainer, siapa yang menjadi idola?
Di antaranya ada Stefan Segmaister, Saul Bass, Paula Scher, hingga David Carson.
Dari sekian banyak videoklip yang sudah dikerjakan, proyek apa yang paling berkesan?
Proyek yang cukup berkesan yaitu saat menggarap music video Kunto Aji yang judulnya “Rehat”. Itu memakan waktu yang cukup lama karena banyaknya footage video. Kira-kira berjumlah 1.200-an footage.
Dan juga merasa tertekan karena banyaknya ekspektasi orang-orang dan fans untuk proyek tersebut. Untung hasilnya bisa diterima dengan respons yang sangat baik.
Dengar-dengar juga mau terjun di dunia musik, apa yang bikin tertarik?
Sebenarnya sudah dari 2018 sudah memulai project solo saya di dunia musik sampai sekarang.
Yang bikin tertarik karena memang dulu dari SMP sampai kuliah juga sudah ngeband sama teman-teman. Jadi kalau dibilang soal musik, sih, tidak dapat dipisahkan.
editor video industri kreatif desainer grafis komunikasi visual videoklip music video musik penyanyi