Bagaimana media membingkai peristiwa ledakan tungku smelter di Morowali
Penulis: Stepanus W Bo’do | Publikasi: 18 Januari 2024 - 18:48
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Bagaimana media membingkai peristiwa ledakan tungku smelter di Morowali
Kunjungan ke lokasi smelter yang terbakar setelah api berhasil dipadamkan di kawasan industri Morowali (Foto: Andi Tenri Faidal/Shutterstock)

Pada 24 Desember 2023, ledakan dahsyat di tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali menjadi sorotan dunia melalui liputan intensif dari berbagai agensi berita terkemuka, seperti Associated Press, Agence France-Presse, dan Reuters. Tidak hanya itu, bahkan BBC, Voice of America, CBC Canada, dan Al Jazeera ikut meramaikan pemberitaan ini.

Sebagai peneliti media dan komunikasi, saya tertarik untuk mengungkap bagaimana kecenderungan media membingkai peristiwa ini.

Menggunakan frame analysis (analisis bingkai) model William A Gamson dan Andre Modigliani (1989), saya menganalisis berita CNBC Indonesia.

Hasilnya, terungkap bagaimana media tersebut membentuk perspektif, fokus, dan penekanan, serta dampaknya pada persepsi publik, terutama di kalangan pelaku bisnis, akademisi, dan pengambil keputusan politik yang menjadi audience utamanya.

Terungkapkan juga bagaimana kecenderungan media dan kelompok ini memandang isu-isu lingkungan serta kemaslahatan pekerja dan masyarakat sekitar industri.

Kontroversi

Saya menilai insiden kecelakaan di Morowali kontroversial. Hal ini mengingat perdebatan yang terus berlangsung tentang program hilirisasi nikel di Indonesia dan dampak investasi asing, terutama dari Cina. Kecelakaan ini, yang menyebabkan 21 kematian dari 59 pekerja yang menjadi korban, menimbulkan pertanyaan  sejauh mana keselamatan kerja benar-benar diperhatikan dalam konteks program pemerintah.

Meskipun program hilirisasi pertambangan nikel di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo beroleh pengakuan dari sejumlah pihak, ada kritik terhadap ketergantungan pada investasi asing, khususnya Cina.

Secara spesifik, smelter baru yang muncul seiring dengan program ini mayoritas didanai  dan menggunakan teknologi tungku buatan Cina. Ironisnya, meskipun jumlah smelter meningkat, teknologi yang digunakan memiliki kapasitas lebih kecil dan umur pakai lebih pendek dibandingkan dengan teknologi tungku dari Kanada, misalnya.

Liputan media, khususnya oleh CNBC Indonesia, sebagai bagian dari jaringan Trans Media dan afiliasi dengan CNBC Internasional, menjadi penting dalam membawa isu ini ke ruang publik.

CNBC Indonesia, yang dalam pernyataan visi misinya berfokus menyajikan perspektif beragam terhadap bisnis, ekonomi dan keuangan, tentu saja melihat ledakan tungku smelter ini  bernilai berita dan penting menjadi bagian dari wacana ekonomi dan keuangan.

Cara penyajian berita CNBC Indonesia tidak terlepas dari tujuan membentuk opini dan pandangan terhadap dampak sosial, ekonomi, dan politik dari program hilirisasi nikel di Indonesia. 

Dalam konteks ini, model framing berita Gamson dan Modigliani dapat memberikan kita pemahaman teoritis bagaimana media massa mempengaruhi persepsi masyarakat.

Proses pemadaman api yang dilakukan oleh tim pemadam kebakaran di kawasan smelter Morowali (Foto: Andi Tenri Faidal/Shutterstock)

Analisis bingkai

Pada periode 24-30 Desember 2023, CNBC Indonesia secara rutin menyajikan berita melalui format video, foto, dan artikel terkait kebakaran tungku smelter ITSS.

Proses identifikasi menggunakan fitur pencarian dengan kata kunci "kebakaran tungku smelter" yang menghasilkan 20 artikel berita terkait. Dari sana, dilakukan analisis terhadap tujuh teks berita yang dipilih secara acak.

Hasil analisis bingkai berita menunjukkan bahwa CNBC Indonesia cenderung mempresentasikan beragam perspektif dan fokus dalam liputannya.

Bingkai utamanya terkait kondisi kecelakaan, memberikan rincian kronologis, penyebab ledakan, dan upaya penanganan dampaknya.

Pendekatan minat insani (human interest) digunakan untuk menggambarkan nasib individu, seperti kisah Muhammad Taufik (40), seorang tukang las yang meninggal dalam ledakan.

Pentingnya peran pemerintah dan DPR juga ditekankan, khususnya tanggapan anggota DPR Komisi VII yang menuntut penghentian sementara operasional smelter Cina di Indonesia.

Framing mencerminkan perhatian pada saham Tsingshan Holding Group di ITSS, mengaitkannya dengan meningkatnya investasi Cina di sektor nikel dan dampaknya pada kondisi kerja.

Aksi protes dan tuntutan pekerja juga mendapatkan sorotan, mencerminkan kekhawatiran pekerja terkait kondisi pabrik yang didanai oleh perusahaan asar Negeri Tirai Bambu.

Meskipun bingkai pemberitaan mencakup aspek health, safety, and environment (HSE) dalam industri manufaktur, terdapat aspek-aspek yang kurang mendapatkan penekanan.

Perspektif pekerja, insiden kecelakaan berulang di lokasi yang sama, dampak lingkungan, reaksi publik, masyarakat lokal, kualitas keselamatan, peralatan, dan material di pabrik hanya disentuh secara sekilas.

Saya menyimpulkan bahwa bingkai berita CNBC Indonesia mencerminkan pemilihan fokus dan perspektif yang sesuai dengan kepentingan media dalam membentuk pandangan audiens.

Bingkai dominan mengenai kondisi kecelakaan, human interest, peran pemerintah, dan aksi protes pekerja mengindikasikan strategi media untuk menciptakan narasi emosional yang memancing simpati atau perhatian audiens.

Dengan memprioritaskan cerita-cerita individu, pemerintah, dan protes pekerja, framing ini dapat menciptakan narasi yang lebih emosional.

Penekanan pada investasi Cina dan dampaknya pada kondisi kerja mencerminkan upaya untuk membingkai isu ini sebagai bagian dari hubungan ekonomi dan politik antara Indonesia dan Cina.

Meskipun framing ini melibatkan beberapa aspek, elemen-elemen tertentu diabaikan, seperti perspektif pekerja, sejarah kecelakaan, dampak lingkungan, reaksi masyarakat lokal, dan kualitas keselamatan peralatan.

Ini menggambarkan bagaimana media memilih untuk mengabaikan atau memberikan penekanan minimal pada elemen-elemen yang mungkin kompleks atau kontroversial.

Hal ini dapat dipahami mengingat kecenderungan media menghindari model liputan jurnalisme lingkungan.

Jika mempertimbangkan hubungan timbal balik media dan khalayaknya, kecenderungan ini mencerminkan kurangnya perhatian kalangan pelaku bisnis, akademisi, dan pengambil keputusan politik terhadap isu lingkungan, pekerja, dan masyarakat sekitar.

Dalam liputan jurnalisme lingkungan terkait peristiwa ledakan tungku smelter ITSS di Morowali, fokusnya melibatkan dampak lingkungan, komitmen lingkungan dari perusahaan dan pemerintah, potensi pencemaran udara, dan dampak jangka panjang pada ekosistem setempat.

Selain itu, aspek keselamatan kerja dan kesejahteraan pekerja serta warga lokal juga menjadi perhatian, dengan keinginan untuk mendalami upaya perusahaan dalam meningkatkan kondisi kerja dan mengelola limbah.

Dalam konteks komitmen dan tujuan pembingkaian berita oleh CNBC Indonesia, saya menilai pemilihan fokus ini erat kaitannya dengan orientasi redaksional sebagai media bisnis dan ekonomi yang berkomitmen memberikan liputan mendalam terkait isu-isu ekonomi, bisnis, dan investasi.

Perspektif komunikasi

Memakai perspektif komunikasi lingkungan, terdapat dua kritik yang dapat diajukan terhadap CNBC Indonesia. Keduanya erat kaitan dengan kecenderungan media, khusus media bisnis ekonomi, menghindari metode liputan jurnalisme lingkungan.

Pertama, terdapat ketidakjelasan dalam komunikasi mengenai komitmen lingkungan dari perusahaan dan pemerintah yang memerlukan transparansi lebih lanjut terkait dampak lingkungan.

Kedua, aspek keselamatan kerja dan kesejahteraan pekerja serta warga lokal kurang mendapat penekanan memadai. Komunikasi yang lebih mendalam mengenai upaya perusahaan perlu ditingkatkan.

Kesimpulan

Analisis bingkai membantu kita memahami bagaimana media memberitakan sebuah peristiwa dan mempengaruhi persepsi publik. Meskipun liputan CNBC Indonesia tentang ledakan smelter di PT ITSS, Morowali, relatif komprehensif, perlu diingat bahwa framing selalu memilih sudut pandang dan tujuan tertentu.

Apakah pembingkaian berita CNBC Indonesia sejalan dengan kecenderungan media di Indonesia, termasuk media lokal di Palu, Morowali, Sulawesi Tengah? Untuk menjawabnya, masih perlu analisis dan perbandingan lebih lanjut.

Stephanus W Bo'do, pengajar Komunikasi Lingkungan

Catatan redaksi: Tulisan opini merupakan pandangan pribadi penulis. Tutura.Id menerima tulisan berbentuk opini sebagai usaha untuk memperkaya perspektif dalam melihat sebuah fenomena dan isu tertentu.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
4
Jatuh cinta
2
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Upaya Sigi menciptakan komoditas ramah lingkungan dan sosial
Upaya Sigi menciptakan komoditas ramah lingkungan dan sosial
Pemda Kabupaten Sigi berupaya menciptakan ekonomi lestari yang tak hanya fokus meningkatkan nilai tambah produk…
TUTURA.ID - Daya pikat D'Masiv dan Dikta menguar di Esom Fest Vol. 2
Daya pikat D'Masiv dan Dikta menguar di Esom Fest Vol. 2
Untuk kedua kalinya Enin Store menghelat Esom Fest di Lapangan Sriti Convention Hall. Kali ini…
TUTURA.ID - Ribut-ribut proyek mangkrak Mall Tatura
Ribut-ribut proyek mangkrak Mall Tatura
Proyek Mall Tatura mangkrak. Wali Kota Hadi menolak kucurkan dana. Padahal pembangunan sudah sempat berjalan.…
TUTURA.ID - Memanfaatkan pemasukan dari hasil penjualan merchandise band
Memanfaatkan pemasukan dari hasil penjualan merchandise band
Pemasukan band-band di Palu saat ini tak lagi semata dari hasil manggung. Ada pos lain…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng