Balai Bahasa Sulawesi Tengah sudah menerbitkan tujuh kamus terhitung sejak 2016 hingga 2023. Kamus tersebut terdiri dari kamus bahasa daerah Kaili Tara, Kulawi, Saluan, Bungku, dan Mori.
Kamus-kamus tersebut merupakan hasil pemetaan bahasa daerah yang telah dilakukan sejak tahun 2001 sampai tahun 2018.
Merujuk laman petabahasa.kemdikbud.go.id, Sulteng tercatat memiliki 21 bahasa daerah. Artinya upaya yang dilakukan Balai Bahasa Sulteng dalam menerbitkan tujuh kamus tadi baru mencakup sekitar 30% dari keseluruhan bahasa daerah yang ada di Negeri Seribu Megalit.
Ketika ditemui Tutura.Id, Rabu, (21/2/2024), Syahari Ayu Bachtiar, selaku Koordinator KKLP Perkamusan dan Peristilahan menjelaskan, pihaknya terus berupaya menerbitkan kamus berbahasa daerah lain.
Selain itu, Balai Bahasa Sulteng juga telah menerbitkan Kamus Istilah Budaya Sulteng. Ini merupakan sebuah panduan istilah-istilah yang sering digunakan dalam kebudayaan di Sulteng.
“Di dalam kamus itu isinya hanya istilah yang cakupannya tentang budaya. Bahasanya pun cuma lima, yaitu bahasa Saluan, Bungku, Pipikoro, Buol, dan Kaili Rai. Tapi ke depan akan ditambahkan sesuai dengan bahasa daerah yang sudah ada,” tuturnya.
Selain Kamus Istilah Budaya Sulteng, ada lagi kamus bergambar yang menggunakan bahasa daerah Kaili Ledo. Kamus ini juga menyertakan bahasa Indonesia dan Inggris. Sengaja dihadirkan penuh desain dan warna menarik karena menyasar murid-murid PAUD dan Sekolah Dasar.
“Kamus bergambar ini kami distribusikan ke wilayah Sigi dan Kota Palu. Kenapa Sigi? Karena sample bahasanya kami ambil dari sana yang mana memang penutur Kaili Ledo masih banyak di wilayah tersebut,” ungkap Ayu.
Perihal pendistribusian buku versi cetak alias fisik, Ayu menjelaskan bahwa setiap buku yang diterbitkan akan dikirimkan ke sekolah-sekolah dan perpustakaan di daerah masing-masing. Sementara buku format digital alias ebook bisa diakses melalui situsweb Balai Bahasa Sulteng.
Selain menerbitkan kamus-kamus bahasa daerah, Balai Bahasa Sulteng kurun 2018-2022 terus melakukan pemetaan bahasa daerah yang lebih komprehensif. Hasilnya, tim berhasil menemukan tambahan 21 daerah baru.
“Nanti kami akan mengadakan lokakarya (penemuan itu) pada bulan Maret dan kami publikasikan tahun ini,” pungkas Ayu.
Balai Bahasa Sulawesi Tengah bahasa daerah Hari Bahasa Ibu Internasional buku kamus budaya