Bentrokan antara dua kelompok warga terjadi di Pasar Inpres Manonda, Sabtu (19/8/2023). Peristiwa itu terjadi jelang siang, sekitar pukul 10.30 WITA.
Aksi kejar-kerjaran terjadi antara dua kelompok. Dalam bentrokan itu, seorang warga bernama Alimudin alias Gondrong (48) terkena sabetan parang di bagian wajah. Alimudin lantas dilarikan ke Rumah Sakit Umum Anutapura untuk mendapat perawatan.
Sejumlah video dan foto terkait bentrokan menyebar cepat lewat aplikasi berbagi pesan. Situasi itu membuat kondisi di sekitar Pasar Inpres Manonda mencekam. Aparat keamanan (tentara, dan polisi) pun diturunkan.
Situasi berangsur terkendali pada Sabtu siang (19/8/2023). Antara lain, setelah kehadiran Habib Muhammad Sholeh bin Abubakar Alaydrus. Tokoh yang biasa disapa sebagai Habib Rotan itu hadir guna menenangkan massa.
"Sekitar pukul 12.00 WITA, Habib Rotan bersama massa yang menggunakan siga (ikat kepala) khas suku Kaili, dan membawa rotan mendatangi pasar dengan maksud menguatkan aparat keamanan," ujar Kapolsek Palu Barat, Rustang, saat ditemui Tutura.Id di ruangannya pada Sabtu sore (19/8/2023).
Mediasi damai pun dilakukan, dan berlangsung selama lebih kurang dua jam (pukul 13.30-15.30) di Kantor Kepolisian Sektor Palu Barat. Kapolsek Palu Barat Rustang, Danramil 1306-01/Palu Barat Wany A.H, dan Habib Rotan turut serta sebagai mediator.
Mediasi ini melibatkan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Palu, dan Rumpun Da’a Inde Sulawesi Tengah. KKSS Kota Palu diwakili oleh Husaema. Sedangkan Rumpun Da'a Inde Sulteng diwakili oleh Sarfan.
Sebagai catatan, kedua tokoh itu merupakan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Palu. Husaema menjabat asisten II Pemkot Palu, dan Sarfan berposisi sebagai kepala bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kota Palu.
Husaema dan Sarfan menegaskan komitmen mereka untuk menenangkan warganya masing-masing. Kedua tokoh itu juga meminta warganya untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa menyulut konflik lanjutan.
Adapun Habib Rotan, sebagai pembina masyarakat Suku Da’a, mengimbau kepada warga Da’a yang bermukim di sebelah barat Pasar Inpres Manonda untuk menahan diri.
“Saudara-saudaraku masyarakat Suku Da’a, saya minta untuk tidak dulu datang ke pasar beberapa hari ke depan, supaya bisa menenangkan diri,” kata Habib Rotan di hadapan massa.
Sejak Sabtu sore (19/8/2023), situasi di sekitar Pasar Inpres Manonda telah kondusif. Aktivitas perdagangan pun telah berjalan normal.
View this post on Instagram
Pemicu bentrokan
Berdasarkan keterangan kepolisian, bentrokan ini dipicu oleh peristiwa penikaman di blok penjualan ikan Pasar Inpres Manonda pada Sabtu pagi (19/8/2023), sekitar pukul 9.00 WITA.
Penikaman itu konon dilakukan oleh AH alias C (20), seorang pedagang ikan di Pasar Inpres Manonda. Adapun korbannya ialah Ajiran (22), yang berasal dari Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi.
Aparat kepolisian berhasil menangkap AH di BTN Puskud, Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, pada Sabtu (19/82023), sekitar pukul 18.00 WITA, alias sekitar sembilan jam setelah peristiwa penikaman yang menyulut bentrokan itu.
Dalam proses interograsi, AH pun mengakui penganiayaan yang dilakukannya terhadap Ajiran (22). AH mengaku tersinggung lantaran Ajiran mengambil piring timbangan miliknya. Saat itu, Ajiran hendak menggunakan piring timbangan tersebut untuk mengambil air. Sedangkan AH membutuhkannya lantaran akan menimbang ikan jualannya.
Cekcok pun terjadi. AH sempat memukul Ajiran sebanyak dua kali. Guna menyelamatkan diri, Ajiran berusaha melarikan diri. Setelah aksi kejar-kejaran di dalam pasar, AH lantas menikam Ajiran dengan menggunakan gunting pada bagian dada tengah, dan kepala.
Dalam kondisi terluka, Ajiran yang ditemani oleh salah seorang saudaranya diantar ke rumah neneknya yang berada di Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujudi, Kota Palu. Sampailah cerita tentang penikaman ini kepada keluarga, dan sanak famili Ajiran.
Setelahnya, sejumlah orang yang konon berasal dari Desa Kalora, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi mendatangi Pasar Inpres Manonda dengan niat mencari pelaku penikaman. Saat itulah bentrokan terjadi.
Kini, AH telah ditahan di Polresta Palu. Dalam kasus kriminal ini, polisi sedang berusaha untuk mengumpulkan barang bukti.
Adapun para pelaku yang sempat mendatangi Pasar Inpres Manonda–mengakibatkan luka sabetan parang di wajah Alimuddin–hingga kini masih diburu oleh pihak kepolisian.
Kasus ini kini telah dilimpahkan ke Kepolisan Resor Palu. "Penyidik masih mendalami perkara ini. Secepatnya akan kami informasikan perkembangannya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Palu, Ferdinand kepada Tutura.Id via aplikasi pesan, Minggu (20/8/2023).
pasar inpres habib rotan pasar inpres manonda kriminal penikaman Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan KKSS Rumpun Da’a Inde Sulawesi Tengah