Berjaya di kompetisi barista dengan Kopi Kalemago dari Lembah Napu
Penulis: Andi Baso Djaya | Publikasi: 29 Januari 2023 - 23:33
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Berjaya di kompetisi barista dengan Kopi Kalemago dari Lembah Napu
Fildzah Djafar saat berlaga di babak grand final kompetisi "Barista Innovation Challenge 2022" di Sarinah, Jakarta (28/1/2023) - Sumber: Barista Innovation Challenge)

Kabar membanggakan berembus dari ajang “Barista Innovation Challenge (BIC) 2022”. Fildzah Muqsitha Djafar selaku perwakilan Sulawesi Tengah dan satu-satunya finalis perempuan dalam kompetisi untuk barista, home brewer, dan para pelaku kopi ini dinobatkan sebagai juara pertama.

Seketika Fildzah, demikian sapaan akrabnya, terduduk dengan kedua tangan bersedekap menutupi wajah. Perasaan bangga dan haru bercampur jadi satu saat namanya diumumkan jadi pemenang.

Dalam babak grand final yang berlangsung di Gedung Sarinah, Jakarta (28/1/2023), Sous Chef di Kayana Restaurant, Palu, itu berhasil menyisihkan para barista terbaik yang terdiri dari Nizam Pasha Lolowang (asal Jakarta), Hafidz Rosyada (Bogor), Agung Bawono (Surabaya), dan Jonathan Kevin Julian (Yogyakarta).

Alumni Le Cordon Bleu Malaysia—salah satu kampus yang jadi incaran calon koki professional—menyuguhkan berbagai kreasi dan inovasi minuman dengan menggunakan Kopi Robusta Kalemago dari Lembah Napu, Kabupaten Poso.

Kopi Kalemago dikembangkan oleh Syaifullah Djafar, salah satu pegiat kopi di Sulteng. Pembudidayaannya dilakukan secara organik dari ketinggian 1200–1500 meter di atas permukaan laut. Faktor tersebut yang membikin cita rasa Kopi Kalemago unik dan istimewa.

Cita rasa premium dan kualitas bagus yang dimiliki Kopi Kalemago sekaligus ingin diperkenalkan Fildzah kepada lebih banyak orang.

“Saya juga ingin mengubah image kopi robusta yang dianggap tidak cukup bagus untuk diracik dalam minuman kopi di coffee shop. Agar penikmat kopi di kafe-kafe bisa menyesap robusta yang sebenarnya juga sangat enak,” ujar Fildzah.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by BARISTA COMPETITION (@baristainnovationchallenge)

Merujuk tema kompetisi tahun ini yang mengusung “Sustainability Innovation Throughout Nations”, Rasa Group selalu penyelenggara mendorong para peserta memanfaatkan bahan baku lokal untuk dikombinasikan dan diolah bersama kopi agar menjadi minuman signature di daerahnya masing-masing.

Pun diharapkan mampu lebih mengangkat dan memperkenalkan khazanah kopi khas Indonesia di kancah internasional.

“Kami juga berupaya mendorong agar industri kopi bisa terus bertahan, termasuk dari sisi sumber daya manusia,” ungkap Sherly Ruslie, Managing Director DRIPP Flavour dan Rasa Group.

Agenda kompetisi BIC 2022 telah berlangsung sejak Oktober 2022 yang diikuti oleh 124 barista dari 34 provinsi. Rata-rata usia peserta 18 hingga 35 tahun.

Ratusan peserta itu kemudian mengerucut hanya tersisa 12 orang saat memasuki babak semifinal. Pada fase tersebut ada tiga perempuan barista lain yang turut lolos.

Selain Sherley yang merupakan perwakilan penyelenggara, babak grand final juga menghadirkan Elvin Chew Chef (Culinary Consultant), Sivaraja (World Barista Championship/World Latte Art Championship Judge), Wongso Suroso (Beverage Enthusiast), dan Resianri Triane (Coffee Judge) sebagai dewan juri.

Untuk tahun ini Rasa Group berkolaborasi dengan Espresso Academy di Firenze, Italia, salah satu sekolah barista dan kopi terbaik di dunia.

Alhasil Fildzah berhak mendapatkan hadiah berupa kursus pendek barista di Espresso Academy, mengikuti “Roasting Class” di Indonesia Coffee Academy, Jakarta, dan jalan-jalan ke Italia.

Sementara pemenang kedua dan ketiga berhak mengikuti “Roasting Class” di Indonesia Coffee Academy.

Seturut kemenangannya dalam ajang BIC 2022, Fildzah berharap para barista, penikmat, hingga pelaku usaha kopi bersama-sama belajar untuk bisa memajukan dunia usaha kuliner, khususnya kopi, agar makin berkualitas.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
9
Jatuh cinta
3
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Saling bertukar pasar melalui Ruang ke Ruang
Saling bertukar pasar melalui Ruang ke Ruang
Hal Seruang kembali lagi dengan "Ruang ke Ruang". Misinya konsisten untuk menghadirkan efek berganda dari…
TUTURA.ID - Bermula dari folklor, Uwentira jadi komodifikasi di ranah kultur populer
Bermula dari folklor, Uwentira jadi komodifikasi di ranah kultur populer
Eksistensi Uwentira dalam pandangan ilmu kebudayaan sebagai legenda urban dan bentuk-bentuk monetisasi terhadapnya. Tidak hanya…
TUTURA.ID - Tak jemu berjualan jamu
Tak jemu berjualan jamu
Budaya minum jamu yang berkhasiat untuk kesehatan sudah berlangsung ratusan tahun. Di Kota Palu, kebiasaan…
TUTURA.ID - Si hitam dengan beragam manfaat untuk kesehatan
Si hitam dengan beragam manfaat untuk kesehatan
Setiap warna yang ada dalam tumbuhan, entah buah, sayur, atau biji-bijian, memiliki aneka kandungan yang…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng