Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura dikabarkan meninggalkan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Santer tersiar bahwa Cudy, sapaan akrab sang gubernur, kini telah melabuhkan pilihannya ke Partai Gerakan Indonesia Raya alias Gerindra.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sulteng, Longki Djanggola, belum mau sesumbar mengenai hal tersebut. Menurut mantan Gubernur Sulteng dua periode itu, perlu menunggu keputusan resmi terlebih dahulu. “Belum, nanti resmi bergabung kalau sudah ada SK-nya. Kita tunggu saja.”
Walau demikian, Longki tak menampik bahwa pernah ada pertemuan Cudy dan Prabowo. “Pak Cudy yang ketemu langsung pak Prabowo dan Ketua Harian. Silakan tanyakan langsung kepada beliau-beliau itu,” tambah Longki.
Hal tersebut tersirat dari pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam perayaan Hari Ulang Tahun Partai Gerindra ke-15 yang berlangsung secara daring, Senin (6/2/2023). Ia menyebut tentang bergabungnya kader baru di Gerindra Sulteng. Bahkan, disebut akan menduduki jabatan sebagai Dewan Penasehat.
“Pak Longki, terima kasih. Saya dengar ada Ketua Dewan Penasehat baru Gerindra Sulteng,” kata Prabowo.
Sinyal dari Prabowo ihwal kehadiran kader baru tersebut alhasil makin menyulut spekulasi bahwa tokoh yang dimaksudkan tak lain dan tak bukan adalah Cudy.
Walau gosip tentang kepindahannya santer terdengar, hingga saat ini Cudy belum memberikan konfirmasi. Kubu Nasdem dan Gerindra juga masih sebatas memberikan pernyataan normatif.
Kabar ini terang menuai tanggapan dari Partai NasDem Sulawesi Tengah. Aristan selaku Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah NasDdem Sulteng menyebut bahwa Cudy masih tercatat sebagai kader Nasdem. Bahkan menurutnya, mantan Walikota Palu itu sangat memahami setiap keputusan yang ia ambil.
"Beliau tokoh politik yang paham etika politik. Saya kira, kalaupun akan pindah partai, Kak Cudy pasti akan berkomunikasi dengan NasDem. Kecuali kalau Kak Cudy merasa bukan kader partai selama ini, sehingga beliau mengabaikan etika politik," ucap Aristan.
Jawaban atas pasang surut hubungannya dengan Ahmad Ali?
Kabar ini tentu saja membuat relasi antara Cudy dan Ahmad Ali—politisi teras Partai NasDem—kembali muncul ke permukaan. Pasalnya relasi dua tokoh ini kerap mengalami pasang surut.
Sepanjang menjabat Gubernur Sulteng, relasi Cudy dengan Ahmad Ali tak selalu berjalan mulus. Beberapa kali terlihat momen yang menyiratkan ketidakharmonisan antara keduanya.
Ahmad Ali pernah menepis isu kerenggangan antara dirinya dan Cudy. Bahkan isu tersebut menurutnya semata ingin menganggu agenda pembangunan dan keharmonisan politik di Sulteng. Buktinya dalam acara Musyawarah Wilayah ke-VII Pemuda Pancasila Sulteng (29/10/2022), ia memberikan sokongan penuh jika Cudy kembali ingin bertarung menjadi gubernur periode 2024-2029.
Isu tentang kepindahan orang nomor satu di pemerintahan Sulteng ini ke partai berlambang garuda keemasan mulai berembus sejak Senin (6/2).
Surat Keputusan (SK) perihal bergabungnya Cudy konon telah ditandatangani Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Jika isu tadi kejadian, berarti total sudah tiga kali Cudy pindah haluan partai. Jejak kepartaian Cudy mula terpatri bersama Golkar sejak 1997. Di level legislatif, ia menjabat ketua DPRD Kota Palu pada pemilu 1999 dan 2004. Kemudian pada 2005 dan 2010, ia bertarung di level eksekutif yang berhasil dimenangkannya.
Popularitas ketokohannya sebagai politisi senior Golkar dan wali kota Palu dua periode tak serta-merta membuat jalannya berkontestasi selalu berbuah manis. Dalam Pilkada Sulteng tahun 2015, ia harus mengakui keunggulan Longki Djanggola—petahana pada saat itu.
Menjelang penghujung 2017, Cudy menyeberang ke Partai NasDem. Hijrah politik itu sempat pula jadi perbincangan hangat. Maklum, Cudy merupakan salah satu tokoh politik terbaik yang dimiliki Golkar.
“Saya ingin ada suasana baru dan kreativitas. Nah, di Partai NasDem ini segala ide dan gagasan saya dapat diterima dan ditransformasikan. Saya punya ide dan gagasan yang besar untuk kemajuan Sulteng yang tidak mungkin lagi diwujudkan di tempat saya sebelumnya,” ujar Cudy kala itu.
Bersama sokongan partai berlambang lingkaran biru dengan siluet kuning itu, Cudy akhirnya memenangkan Pilkada Sulteng 2020.
Rusdy Mastura partai politik Golkar NasDem Gerindra Ahmad Ali Longki Djanggola Aristan Gubernur Sulawesi Tengah