Lovely Debora: Putri Danau Poso 2022, dan asa promosi pariwisata
Penulis: Robert Dwiantoro | Publikasi: 31 Oktober 2022 - 20:56
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Lovely Debora: Putri Danau Poso 2022, dan asa promosi pariwisata
Lovely Debora Tolembo dinobatkan sebagai Putri Danau Poso 2022 pada malam penutupan Festival Danau Poso 2022, Sabtu (22/10). - (Foto: Panitia FDP 2022).

Pada Maret 2017, Lovely Debora Tolembo ikut kontes Putri Pelajar Kabupaten Poso yang diselenggarakan di SMA GKST 2, Kota Tentena. Ia dapat penghargaan Best Costume pada kontes kecantikan level pelajar itu.

Pada momen itu, Lovely sempat berfoto dengan dua seniornya di ajang kontes kecantikan, Maya Penyami dan Maria Kope. Nama yang disebut terakhir saat itu berstatus sebagai Putri Danau Poso 2016. 

Foto tersebut diunggahnya ke Instagram. Lovely, yang kala itu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, tampak semringah bersama piala mini di tangannya.

Tak ada kapsi dalam unggahan tersebut. Barangkali catatan hanya tergores dalam hati; berupa mimpi dan harapan agar kelak bisa sesukses kedua seniornya tersebut.

Lima tahun berselang, mimpi Lovely jadi kenyataan. Sabtu malam, 22 Oktober 2022, momen yang akan selalu diingat Lovely sepanjang hidup. Ia dinobatkan sebagai Putri Danau Poso 2022 pada malam itu.

Momen penganugerahan berlangsung dalam seremoni penutupan Festival Danau Poso 2022. Bagi Lovely, seperti menang di tanah sendiri. Lokasi acara memang persis di lingkungan rumahnya, Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Puselemba, Poso.

Lovely bersinar pada malam itu. Ia paling menonjol di antara 17 finalis. Terutama saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dewan juri. Dara berusia 18 tahun itu juga menggenapi kemenangannya dengan anugerah Putri Social Media.

“Awalnya, saya tidak menyangka. Meskipun saya memang fokus untuk jadi winner. Sejak kecil, saya memang sudah ingin ikut ajang pageant. Puji Tuhan tahun ini dapat kesempatan dan mulus jalannya,” kata Lovely, tentang anugerah yang dimenangkannya.

Minggu, 30 Oktober 2022, Tutura.Id berkesempatan mengobrol dengan Lovely di rumahnya. Pagi itu, ia pakai kemeja blouse hitam dan celana kain berwarna peach. Seperti kebiasaan para putri kecantikan, senyum tak henti menghias wajahnya sepanjang kami berbincang.

Gadis pembawa baki Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) 2019 di Pamona Puselemba itu tak ingin jumawa atas pencapaiannya. Ia bilang pencapaiannya kali ini tak lepas dari dukungan orang tua dan para sahabat.

“Saya juga selalu berdoa dan tentu saja berusaha. Karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil,” katanya.

Lovely Debora Tolembo saat mendapat anugerah Putri Danau Poso 2022, Sabtu (22/10). - (Foto: Instagram @lovelytolembo_)
 

Menjadi pemenang di kesempatan pertama

Rasa bahagia terbit saat Lovely dengar namanya disebut sebagai Putri Danau Poso 2022. Ia senang lantaran kontes Putri Danau Poso 2022 merupakan momen perdananya ikut ajang kecantikan. Ia pun jadi alumni SMA GKST 2 pertama yang bisa memenangkan salah satu kontes kecantikan paling bergengsi di Kabupaten Poso.

Jalan menuju Putri Danau Poso 2022 juga tak lurus-lurus amat. Lovely mulai mendaftar pada medio Agustus 2022. Mahasiswa jurusan Manajamen Bisnis Binus University itu harus mengikuti serangkaian proses audisi, mulai dari photo shoot hingga pembuatan video promosi pariwisata dan kebudayaan.

Anak pertama dari tiga bersaudara itu juga harus masuk karantina sejak awal Oktober 2022 hingga malam puncak penganugerahan. 

Pada mulanya ada 25 orang yang mendaftar dalam ajang Putri Danau Poso 2022. Mereka ialah putri-putri yang berasal dari berbagai wilayah di Sulawesi Tengah. Tak sekadar cantik atau penilaian fisik semata, kompetisi ini mempertimbangkan aspek lain seperti kecerdasan, wawasan, mental, sikap, dan perilaku.

Setelah melewati proses seleksi, tujuh orang tereliminasi. Satu orang lainnya terpaksa mengundurkan diri lantaran sakit. Tersisa 17 finalis yang tampil pada malam puncak. Di malam puncak, Lovely selalu menonjol dalam proses penyaringan, dari 10 besar hingga 5 besar, dan akhirnya keluar sebagai pemenang.

Selama proses lomba, Lovely perlu beradaptasi dengan cepat, dimulai dari sesama finalis, panitia, pembina, hingga para juri. Saling menyemangati, kata Lovely, jadi hal penting sepanjang kontes. Ia bilang saat malam penganugerahan para finalis sempat kewalahan di belakang panggung.

Tak heran sebab ada tuntutan ganti gaun dengan lekas. Belum lagi harus berjuang melawan rasa kantuk dan kelelahan. Meski begitu, sebagai putri kecantikan, mereka harus tetap tersenyum di muka pentas. Pada momen itu, Lovely banyak menyemangati rekan-rekannya sesama finalis.

Saat ditanya soal keunggulannya dalam kontes kecantikan tersebut, Lovely menyebut gagasan soal digitalisasi dalam konteks kepariwisataan. “Saya ingat pernyataan Arief Yahya (Mantan Menteri Pariwisata) soal keutamaan digitalisasi untuk menghidupkan pariwisata daerah,” kata Lovely. 

Generasi muda di Poso, menurut Lovely, semakin kreatif bahkan bisa menjadi content creator. Menurutnya, hal itu bisa jadi modal baik dalam promosi pariwisata. “Pemanfataan platform media sosial adalah pilihan tepat sebagai kunci inovasi pariwisata” ujar gadis berdarah Poso, Gorontalo, dan Tionghoa itu.

Lovely juga mengaku kerap mencari inspirasi dan motivasi dengan melihat sosok idolanya yakni Ariska Putri Pertiwi, Miss Grand International 2016. Ia terkesan dengan speech Ariska soal perdamaian dalam ajang Miss Grand International 2016.

Lovely Debora Tolembo memesona para dewan juri dan pengunjung pada malam penutupan Festival Danau Poso 2022, Sabtu (22/10). - (Foto: Instagram @lovelytolembo_)

Harapan untuk perubahan Poso

Lovely pun merasa senang dengan gelaran Festival Danau Poso 2022. “FDP tahun ini benar-benar pecah,” ujarnya, “Antusiasme audiens sangat tinggi. Para musisi berdarah Pamona seperti Igor Saykoji, Etgard Kalengke, dan para seniman lokal juga ikut memeriahkan FDP 2022.”

Pandangan Lovely sahih. Dirinya memang tinggal di sekitar venue FDP. Nyaris saban tahun, ia menyaksikan gelaran festival ini. Bonus lainnya: Keramaian FDP 2022 juga bawa rejeki untuk toko kelontong milik orang tuanya. 

Gadis yang lahir pada 18 September 2004 itu juga berharap event seperti FDP 2022 bisa menghapus stigma “kota konflik” dari Poso. “Stigma itu bisa hilang kalau kita bisa mengedepankan citra positif yang memajukan pariwisata dan kebudayaan,” ujarnya.

Saat ditanya soal kasak-kusuk problem lingkungan di Danau Poso, Lovely bilang butuh sinergisitas antara pemerintah dan warga—terutama anak muda—di sekitar Danau Poso. “Pemerintah perlu lebih transparan. Generasi muda juga harus terus melakukan pengawasan. Keduanya dibutuhkan agar kerusakan lingkungan terhindari,” kata dia.

Berkenaan statusnya sebagai Putri Danau Poso 2022, Lovely mengaku tengah berkolaborasi bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Poso dalam menggodok program edukasi pariwisata.

Lewat program edukasi pariwisata, kata Lovely, generasi muda akan dibekali pengetahuan mengenai kiat-kiat meningkatkan pariwisata lokal. Pelatihan bakal berlangsung secara berkala dan kontinu.

“Generasi muda perlu mencintai pariwisata dan budaya lokal. Jika kita mencintainya, maka kita pasti akan sungguh–sungguh untuk membuat perubahan. Sehingga pariwisata dan budaya lokal di Kabupaten Poso dapat meningkat dan dikenal lebih luas lagi,” ujar Lovely.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
4
Jatuh cinta
1
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Mantra Chef Fildzah Djafar untuk menjaga lingkungan
Mantra Chef Fildzah Djafar untuk menjaga lingkungan
Sejak awal mendirikan Kayana Restaurant, Fildzah Djafar sudah pasang komitmen "manjakan dirimu tanpa merusak bumi".…
TUTURA.ID - Panduan Festival Danau Poso 2022: Rute, penampil, dan wisata
Panduan Festival Danau Poso 2022: Rute, penampil, dan wisata
Barangkali tak berlebihan bila menyebut FDP 2022 sebagai satu puncak promosi perdamaian, pariwisata, dan kebudayaan…
TUTURA.ID - Sinergi Hilwa Humayrah bersama Culture Project
Sinergi Hilwa Humayrah bersama Culture Project
Mengurusi klub bola juga grup band Culture Project dan The Mangge. Demikian aktivitas yang hari-hari…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng