Menghidupkan ruang belajar bagi anak-anak kaki gunung
Penulis: Syahrul Wardana | Publikasi: 11 Desember 2023 - 17:45
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Menghidupkan ruang belajar bagi anak-anak kaki gunung
Belasan anak-anak dari kaki gunung berkumpul di tengah Taman GOR mengikuti kegiatan belajar dan membaca bersama (Foto: Syahrul Wardana/Tutura.Id)

Ruang terbuka hijau tak melulu harus berisi aktivitas olahraga saat akhir pekan. Menjadikannya sebagai area membaca dan belajar bersama juga bisa dilakukan. Pemandangan itu yang terjadi saat Minggu (10/12/2023) pagi di Taman GOR, Jalan Moh. Hatta, Besusu Tengah, Palu Timur.

Bersama sentuhan pagi yang hangat dan bayangan megah replika Presiden Soekarno di tengah taman, belasan anak duduk lesehan dikelilingi buku-buku dongeng berwarna-warni yang tertata rapi dalam keranjang biru. Menjadikan kegiatan itu cukup menarik perhatian.

Sejumlah remaja laki-laki dan perempuan, yang berperan sebagai pemandu, berdiri gagah di depan anak-anak.

Mendekati pukul 08.30 Wita, pemandu dengan penuh semangat memulai perjalanan literasi mereka menggunakan pengeras suara.

Suasana harmonis pun mulai tercipta. Saling berinteraksi dengan penuh semangat dan senyum menghiasi wajah-wajah para peserta.

Anak-anak yang hadir berasal dari kaki gunung, tepatnya Desa Uwentumbu Baiya, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu. Mereka berkumpul untuk mengikuti "hajatan" literasi dari Komunitas Generasi Anak Teladan, atau lebih dikenal dengan GEN AnT. Kegiatan ini merupakan seri dari rangkaian peringatan Hari Guru Nasional.

Peringatan Hari Guru sebelumnya telah berlangsung pada 27 November 2023 melalui lomba menulis kreatif berjudul "Guru Inspirasiku".

Pemenang lomba, pada pagi itu, dihadirkan untuk menjadi guru sehari dan membantu mengajar anak-anak kaki gunung.

Keputusan ini menjadi landasan tema kegiatan literasi yang diusung, "SEMERU alias Sehari Menjadi Guru".

Target mengumpulkan 20 anak tak tercapai karena 8 anak terkendala akses saat menuruni gunung. Pun demikian, kehadiran mereka tetap saja menjadi sinar harapan.

Pasalnya sebagian dari mereka berstatus putus sekolah, sementara yang lain masih bersekolah tetapi belum pandai membaca.

Foto bareng anak-anak kaki gunung bersama beberapa remaja yang menjadi "guru muda" (Foto: Syahrul Wardana/Tutura.Id)

Kegiatan sosial dengan tema ini tak lepas dari keprihatinan GEN AnT terhadap minimnya ruang belajar dan literasi di pelosok-pelosok, termasuk anak-anak yang bermukim di kaki gunung yang minim akses belajar.

"Mereka merupakan anak-anak yang menjadi bagian dari pembinaan kita. (Dalam) kegiatan sosial ini kami memberikan literasi di pelosok-pelosok dan mereka kita ajak turun gunung," kata Ida, Ketua GEN AnT, kepada Tutura.Id.

Pembelajaran tidak hanya sebatas membaca kreatif. Anak-anak diajak untuk berpasangan, memilih buku dongeng dari keranjang hijau, dan setelah membacanya, mereka dilatih untuk menceritakan kembali isi dongeng tersebut.

Selain membaca, ada juga permainan seru yang menambah keceriaan dalam belajar. Semuanya disajikan dengan keceriaan dan santai.

Antusiasme anak-anak begitu mencolok, meski akses menuju lokasi merupakan tantangan bagi mereka. Namun, dengan dukungan dari orang tua, segala perjuangan seolah menjadi sepadan.

Kegiatan ini bukan kali pertama dilaksanakan, tapi kali ini berbeda karena berlangsung di ruang terbuka. "Harapannya tentu ini bisa menjadi langkah dalam menebar kebaikan, khususnya dalam mensejahterakan generasi muda untuk gemar berliterasi," tambah Ida dengan semangat.

Respon positif juga datang dari orang tua peserta, seperti Safri (32), ayah dari salah satu peserta yang turut hadir mendampingi anaknya. Ia menyatakan bahwa kegiatan belajar nonformal sangat membantu anak-anak dengan minat belajar yang rendah. "Kami orang tua sangat mendukung, biar peningkatan percaya diri anak semakin tinggi," ujarnya penuh semringah.

Tidak hanya melibatkan masyarakat setempat, kegiatan ini juga menggandeng Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu sebagai penyedia sarana dan prasarana, termasuk buku-buku.

"Untuk kepentingan literasi terhadap anak-anak, terkait dengan pembangunan mental dan sumber daya manusia, kami akan backup selama berkaitan positif pada anak-anak," ujar Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu, Syamsul Saifuddin, yang turut mendampingi.

Menurutnya, kegiatan kolaboratif serupa perlu lebih masif dilakukan. Hal itu dapat meningkatkan minat literasi generasi muda. Berdasarkan survei yang dilakukan Perpusnas, minat baca masyarakat Kota Palu untuk tahun ini mengalami peningkatan status menjadi “baik”. Tahun lalu statusnya masih “sedang”.

"Tingkat kunjungan di beberapa titik sudah banyak, terutama di perpustakaan. Perpustakaan kita per hari bisa 30-an pengunjung dari berbagai kalangan, paling banyak mahasiswa," tutupnya dengan optimisme.

Dengan demikian, giat literasi ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran, melainkan juga sebagai upaya kolaboratif untuk memberdayakan anak-anak kaki gunung dengan keterampilan membaca. Sebuah langkah kecil untuk membuka jalan bagi pengetahuan dan impian mereka.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
4
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Wajah baru kawasan Palu Barat melalui revitalisasi Taman Lasoso
Wajah baru kawasan Palu Barat melalui revitalisasi Taman Lasoso
Kawasan Palu Barat akan memiliki wajah baru dengan kehadiran ruang terbuka hijau (RTH) bernama Taman…
TUTURA.ID - Berharap Kota Palu ramah bagi penyandang disabilitas
Berharap Kota Palu ramah bagi penyandang disabilitas
Pembangunan infrastruktur di Kota Palu pascabencana 2018 sedang gencar. Menyisakan harap agar ramah terhadap penyandang…
TUTURA.ID - Skate Competition Central Celebes 2023 jadi ajang seleksi Pra-PON
Skate Competition Central Celebes 2023 jadi ajang seleksi Pra-PON
Komunitas Palu Skateboarding beroleh mandat dari KONI Sulteng menjaring calon atlet potensial dari cabor papan…
TUTURA.ID - Aneka rupa wujud pasar lentora kekinian menjelang Idulfitri
Aneka rupa wujud pasar lentora kekinian menjelang Idulfitri
Melongok kemeriahan suasana pasar lentora era kekinian yang telah bertransformasi mengikuti perkembangan zaman dan selera…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng