Belakangan ini ramai pemberitaan tentang sejumlah laman resmi pemerintah hingga institusi pendidikan kedapatan mempromosikan situs judi daring.

Kebanyakan dapat dijumpai dengan mengetikkan kata kunci "slot judi"atau "judi gacor" melalui situs pencari semisal Google. 

Bahkan, akun YouTube DPR RI menampilkan live permainan judi daring pada Rabu, 6 Agustus lalu. Terpantau muncul empat video dengan konten serupa. Pun foto profil utama akun tersebut juga ikut berubah pula dilengkapi tulisan “Slot Baris”.

Hal tersebut juga menimpa beberapa laman unit kerja yang berada di bawah naungan Universitas Tadulako.

Berdasarkan pantauan Tutura.Id, laman subdomain sejumlah unit kerja di untad.ac.id tersusupi tautan menuju situsweb judi daring.

Ketika mengklik tautan situs, beberapa di antaranya langsung menampilkan tautan judi model slot. Beberapa dapat dikunjungi. Namun, ada juga yang sudah tidak bisa diakses.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sub Koordinator UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Untad Sukirman. Menurutnya kejadian peretasan ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu.

"Ini menular, kan, kayak virus. Awal terdeteksi beberapa bulan sebelumnya. Banyak situs universitas dan pemerintahan juga mengalami hal ini," ujar Sukirman saat ditemui Tutura.Id di ruang kerja UPT TIK, Kamis (7/9/2023). 

Lebih lanjut, Sukirman menjelaskan bahwa subsitus kampus tak sepenuhnya menjadi tanggung jawab UPT TIK. Alasannya karena pengerjaan subsitus yang kena serang tadi dirampungkan oleh pihak ketiga alias eksternal kampus.

Musabab masih banyak perangkat kerja kampus yang menggunakan hosting alias layanan penyedia tempat menyimpan situsweb oleh pihak eksternal kampus, alhasil saat terjadi kendala atau serangan seperti sekarang ini pihaknya tidak bisa menanggulangi.

Sukirman juga mengungkap tautan judi daring yang menempel belakangan akibat lemahnya pengawasan sistem keamanan pada situsweb. Hal itu yang membuatnya gampang kena serangan siber.

“Beberapa sub web Untad yang jadi sasaran biasanya karena tidak aktif update-nya. Dan juga memang kebanyak hosting di luar, tapi pakai domain Untad,” ungkap Sukirman.

Pakar dan konsultan keamanan siber Alfons Tanujaya menyebut tidak ada sistem informasi yang 100 persen aman di dunia digital. Namun, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan siber dari peretas.

Kuncinya pengelola web harus rutin melakukan cek pada level sistem operasi, web server, hingga aplikasi yang digunakan. Langkah tersebut bisa meminimalisir celah-celah yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang jarak jauh untuk masuk.

Belum ada kebocoran data

Serangan siber dengan menyisipkan tautan situs-situs judi daring yang marak terjadi belakangan ini disebut black hat SEO (Search Engine Optimization). 

Mesin pencari alias search engine seperti Google punya kaidah tertentu dalam menempatkan situsweb masuk halaman pertama dalam lis pencarian.

Situs-situs milik pemerintah dan institusi pendidikan, beserta subdomainnya, yang dianggap memiliki reputasi baik biasanya langsung menempati halaman pertama.

Dus, peretas jadinya mengincar situs-situs tersebut dan menginjeksinya dengan tautan menuju situsweb judi daring. Tujuannya agar konten judi mereka lebih terekspos dan bisa cepat mendapatkan traffic.

Jika peretas berhasil memasuki web server tanpa permisi, aktivitas mereka biasanya tidak sekadar menginjeksi dengan tautan-tautan judi daring, tapi juga bisa mencuri data-data.

Menurut pengakuan Sukirman, sejauh ini indikasi pencurian data di beberapa laman unit kerja Untad belum terjadi.

Pun demikian, ia bersama stafnya terus berusaha memantau sekaligus melakukan pencegahan terhadap kemungkinan tersebut.

Saat ini Sukirman beserta tim segera menutup laman-laman yang sudah tersusupi situs judi daring guna mempermudah kerja mereka. 

Langkah berikutnya UPT TIK juga akan melakukan pertemuan dengan seluruh admin web di lingkup kerja Untad.

Pertemuan tersebut guna memastikan bahwa sebelum memutus akses ke laman untad.ac.id, data-data yang dianggap penting telah ditarik kembali dan dipastikan telah aman dari sisipan tertentu.

"Selanjutnya Kepala UPT TIK akan mewajibkan hosting di internal Untad. SDM pengelola admin web unit kerja akan diberi pelatihan lagi," pungkas Sukirman.