Apa yang paling terkenang dari lagu “November Rain” milik kelompok musik Guns N’ Roses?
Pembuka berupa dentingan piano, lirik tentang kisah asmara dan patah hati, melodi gitar nan membius dari Slash, bagian string section yang mengiris, atau bisa jadi tragedi dalam cerita videoklipnya.
Sungguh ada banyak alasan untuk menempatkan lagu tersebut dalam daftar teratas lagu rock balada terbaik sepanjang zaman.
Radio Veronica, salah satu stasiun radio di Belanda, bahkan menobatkan “November Rain” sebagai lagu terbaik sepanjang masa mengungguli “Bohemian Rhapsody” milik kelompok Queen, “Hotel California” dari The Eagles, “In the Air Tonight” yang ditembanglaraskan Phil Collins, dan “Stairway To Heaven” punyanya Led Zeppelin.
Jika kita merujuk katalog populer milik GN’R di layanan pengaliran lagu Spotify, “November Rain” menempati urutan kedua paling banyak didengarkan setelah “Sweet Child O’Mine”.
Memperingati tiga dekade usia perilisan “November Rain”, Geffen Records merilis ulang lagu tersebut dengan menunjuk Steven Wilson untuk mengolahnya kembali.
Dalam industri musik, Wilson (55) bukan orang sembarangan. Selain menjabat vokalis sekaligus gitaris kelompok progresif rock Porcupine Tree, sosoknya juga andal sebagai komposer, produser, dan rekayasawan audio (audio engineer).
Khusus untuk keahliannya yang terakhir dituliskan, kinerja Wilson tercatat dalam perilisan ulang album-album klasik milik Jethro Tull, King Crimson, Tears for Fears, dan Roxy Music.
Wilson tetap melakukan penambahan dan penyesuaian dalam versi terbaru “November Rain” dengan tidak merusak versi aslinya.
“Saya menambahkan bagian orkestrasi yang baru direkam untuk menggantikan suara sampel yang digunakan dalam versi asli lagu tersebut,” tulis Wilson melalui akun Twitter resminya (5/11/2022).
Bagian orkestrasi diaransemen oleh Christopher Lennertz yang melibatkan 50 pemain.
Hasilnya tentu saja bikin “November Rain” terdengar lebih hidup dan makin megah dibandingkan versi terdahulu yang menggunakan synthesizer programming.
Perilisan ini senafas dengan niat band merilis ulang alias reissued album ganda Use Your Illusion I dan Use Your Illusion II pada 11 November 2022.
Saat pertama kali rilis pada 1991, dua album yang diproduseri Mike Clink termasuk dalam jajaran paling laris pada zamannya. Hingga kini terjual lebih dari 30 juta keping di seluruh dunia.
Beruntung William Bruce Rose Jr., nama asli Axl, punya kesabaran tinggi (atau malah terlalu perfeksionis?) untuk memeram lagu mahakarya ini.
Semisal waktu itu ia mengikuti gejolak usia muda yang serba tidak sabaran, plus termakan pula bujuk rayu Tracii Guns, rekannya saat masih tergabung dalam kelompok L.A. Guns, bisa jadi lagu “November Rain” tidak akan sama dengan yang kita dengarkan sekarang.
Lagu itu memang sudah lebih dulu tercipta ketimbang GN’R. Tracii mengenangkan betapa sering ia mendapati Axl memainkan lagu tersebut saat mereka sedang membuat mini album L.A. Guns sekitar 1983.
“Axl sudah memainkan lagu itu dengan piano. Dia bilang suatu saat lagu ciptaannya itu akan menjadi sebuah lagu yang sangat keren. Saya yang mendengarkan kontan setuju. Makanya saya mendesak agar lagu itu segera direkam. Namun, ia mengaku belum puas dengan hasilnya. Katanya masih belum sepenuhnya selesai,” ungkap Tracii dilansir dalam laman Onstage Magazine.
“Pada kesempatan lain, mau itu di hotel atau di mana pun yang ada piano,” sambung Traci, “dia akan terus memainkan lagu itu. Akhirnya saya geregetan dan menanyakan kapan dia akan menyelesaikannya. Dia hanya menjawab tidak tahu.”
Kepada Majalah Rolling Stone, Axl mengaku bahwa sebagian “November Rain” terispirasi dari lagu Elton John, penyanyi asal Inggris yang sangat diidolakannya. Kuat dugaan lagu yang dimaksudkan adalah “Funeral For A Friend/Love Lies Bleeding” dari kantong album Goodbye Yellow Brick Road (1973).
Saat hengkang dari L.A. Guns dan membentuk GN’R bersama Izzy Stradlin (gitaris), Duff McKagan (bassis), Slash (gitaris), dan Steven Adler (drummer), Axl terus menyempurnakan lagu tersebut, mulai dari sisi penulisan lirik hingga aransemen.
“Lebih baik saya meninggalkan industri musik jika lagu ini tidak direkam dengan benar,” tegas Axl dalam sebuah wawancara usai perilisan album debut Appetite for Destruction (1987).
Lagu “November Rain”, bersama “You Could Be Mine” dan “Don't Cry”, sebenarnya dipertimbangkan untuk mengisi album perdana GN’R.
“Untung saja rencana tersebut urung terlaksana. Jadi, Axl bisa menyelesaikan visinya untuk lebih menyempurnakan lagu itu,” ungkap Steve Thompson yang kala itu bertugas sebagai salah satu juru rekam Appetite for Destruction.
Selama delapan tahun proses penggarapannya, “November Rain” berulang kali mengalami perombakan aransemen. Versi awal lagu itu berdurasi sekitar 25 menit.
Diungkapkan Slash dalam buku autobiografinya yang terbit 2007, mereka pernah juga merekam versi demo lagu tersebut bersama Manny Charlton, gitaris Nazareth, dengan durasi 18 menit.
Ada juga versi hanya diiringi piano yang dimainkan oleh Axl berdurasi lebih dari 10 menit. Bentuk lainnya berupa iringan gitar akustik dan perkusi yang durasinya terpangkas setengah menjadi sekitar lima menit.
Menjelang sesi rekaman album ganda Use Your Illusion I dan Use Your Illusion II pada awal 1990, Axl akhirnya berhasil menyelesaikan “November Rain” yang kemudian hari menjadi salah satu lagu patah hati paling masyhur di skena rock.
"Jadi jangan takut dengan kegelapan
Kita masih bisa menemukan jalan
Karena tak ada yang abadi
Termasuk hujan yang dingin di bulan November ini."
musik guns n' roses november rain album industri musik axl rose slash audio engineer