Menjawab isu penutupan toko buku Gramedia Palu
Penulis: Robert Dwiantoro | Publikasi: 10 Juli 2023 - 10:26
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Menjawab isu penutupan toko buku Gramedia Palu
Sejumlah pengunjung sedang melihat koleksi buku di lantai dua gerai Gramedia Palu | Foto: Robert Dwiantoro/Tutura.Id

Belum lama ini beredar kabar tentang penutupan toko buku Gramedia Palu. Desas-desus penutupan gerai milik Kompas Gramedia Group itu muncul seturut beredarnya daftar 4.210 judul buku yang bakal mengalami "cuci gudang".

Buku-buku yang dikurasi oleh manajemen Gramedia Asri Media—anak usaha Kompas Gramedia Group—akan dijual dengan promo diskon antara 10-90 persen. Store Manager Gramedia Palu Reska Nespandela membantah selentingan kabar tersebut.

“Kunjungan pelanggan maupun penjualan buku-buku di Gramedia Palu cenderung meningkat setiap tahun. Bulan kemarin, ada toko buku Gramedia yang baru dibuka di sejumlah kota. Bahkan, saat Pandemi Covid-19, Gramedia Palu juga terbukti bisa bertahan. Berdasarkan hal itu, saya rasa masih terlalu jauh, sih, kalau bicara soal penutupan Gramedia Palu,” kata Reska saat ditemui Tutura.Id di ruangannya, Sabtu (8/7/2023).

Meski tidak membuka "rahasia perusahaan" terkait tren penjualan buku di tempatnya bekerja, klaim Reska tadi bisa kita uji. Menelusurinya bisa melalui pelbagai hasil riset dan pewartaan selama tiga tahun terakhir terkait ekosistem jejaring toko buku terbesar di Indonesia ini.

Berdasarkan Laporan Hasil Riset Perbukuan Indonesia 2020 yang dirilis Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), judul buku terbit antara tahun 2017-2019 bertambah dari 16.132 menjadi 16.749 judul buku. Setiap tahunnya Gramedia menyerap sekitar 37 persen judul buku-buku terbitan baru itu.

Sepanjang Januari-Juni 2023, Gramedia tercatat membuka tiga cabang baru. Pada 2 Februari 2023, gerai Gramedia hadir di Makassar yang berlokasi di Jalan Andi Pangeran Pettarani.

Lalu Gramedia juga membuka kembali gerainya di Pondok Indah Mall (PIM), Jakarta (15/6). Berselang sepekan (24/6), dibuka gerai Gramedia Teuku Umar, Kota Denpasar. Ini menjadi gerai keempat milik Gramedia di Pulau Dewata.

Selama Pandemi Covid-19, Gramedia pernah menutup sementara puluhan gerai di Jabodetabek dan belasan lainnya di luar Pulau Jawa sebagai dukungan kepada pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus korona.

Mungkin satu-satunya yang merasakan penutupan adalah gerai Gramedia Mall Taman Anggrek, Jakarta. Itupun karena manajemen tidak memperpanjang masa sewa gedung yang telah mereka pakai selama 15 tahun. Juga, karena ada dua gerai Gramedia lainnya yang berada di kawasan tersebut.

Promo "cuci gudang" yang sedang berlangsung, lanjut Reska, bukanlah gelagat bahwa manajemen Gramedia Asri Media akan menutup satu-satunya gerai di Sulteng ini.

“Tanda-tanda penutupan sepertinya enggak, yah. Promo angkut atau cleansing ini memang untuk menggantikan beberapa buku terbitan atau edisi lama. Misalnya untuk buku-buku pelajaran sekolah. 3-4 tahun lalu, kan, kurikulumnya pasti berbeda dengan sekarang. Atau komik-komik lama dan buku jilid lama. Nah, buku-buku kategori inilah yang sebenarnya akan dijual lewat promo diskon harga,” imbuh Reska.

Komik dan novel menjadi kategori buku yang mendapat promo diskon tertinggi di Gramedia Palu | Foto: Robert Dwiantoro/Tutura.Id

Gramedia Palu akan terus bertahan

Menurut Reska, ada beberapa faktor yang bikin Gramedia, termasuk di Palu, bisa terus eksis ke depannya. Ini menyangkut sistem manajemen, kolaborasi antarpihak, dan adaptasi teknologi.

“Dari hulu ke hilir, Gramedia tidak pernah kuatir tentang produk. Di hulu, Gramedia punya unit usaha publisher (penerbit) dan printing (percetakan). Soal distribusi produk, Gramedia punya layanan ekspedisi, meski juga masih berkolaborasi dengan layanan ekspedisi lain. Di hilir, Gramedia punya toko penjualan. Gramedia ada marketplace, layanan pesan antar, jadi tidak harus ke toko. Sebelum pandemi pun, Gramedia sudah punya sistem ini. Hanya ada beberapa penyesuaian seperti metode pembayaran ketika pandemi. Jadi, hal-hal ini bikin Gramedia terus bertahan,” pungkasnya.

Pernyataan Reska ada benarnya. Kompas Gramedia Group memang punya entitas usaha lain untuk mendukung kinerja medianya. 

Sebut saja unit usaha penerbitan Gramedia Pustaka Utama (GPU). Lalu ada unit usaha percetakan Gramedia Printing. Kemudian unit usaha jasa pengiriman bernama KGX

Di bidang penjualan, gerai luring Gramedia tersebar di 50 kota se-tanah air. Ditambah situs jual beli daring Gramedia.com dan Gramedia Digital yang tersedia di aplikasi playstore maupun iOS. 

Demi mendapat gambaran luas, Tutura.Id juga mencoba mewawancarai beberapa pengunjung yang sedang berbelanja di Gramedia Palu. Mereka bahkan memberi respon positif atas kinerja Gramedia Palu.

Refasa (16), misalnya, datang berbelanja di Gramedia Palu karena di toko yang terletak di Jalan Moh. Hatta ini menyediakan secara lengkap semua kebutuhan bagi para pelajar di Kota Palu.

“Buku pelajaran sekolah dan ATK lengkap kalo di Gramedia Palu. Apalagi kalo ada buku yang lagi booming, di sini (Gramedia Palu, red.) pasti tidak ketinggalan. Saya yakin di atas 50 persen, Gramedia Palu akan terus bertahan,” ujar pelajar SMA Madani Palu ini.

Komentar senada juga mengalir dari Arinti (32). Ibu satu anak ini kebetulan datang berbelanja bersama suami dan anaknya.

“Saya suka baca komik dan novel baru. Anak saya sukanya buku gambar atau yang bercerita. Kalau ada komik atau novel yang lagi hype, saya pasti datang ke Gramedia Palu. Koleksinya lengkap. Menurut saya, dengan model seperti ini, 100 persen Gramedia Palu bisa bertahan,” jelasnya.

Nasib Gramedia boleh dibilang mentereng dibandingkan toko-toko buku lainnya di tanah air.

Merujuk data Komite Buku Nasional (KBN) via Katadata.co.id, setidaknya terdapat 313 jaringan toko buku di Indonesia per tahun 2019. 113 jaringan toko itu dimiliki oleh Gramedia, disusul Karisma (52 jaringan toko), dan Periplus (45 jaringan toko).

Nasib tiga toko buku di atas, boleh dibilang lebih baik dibanding nasib lima toko buku yang akhirnya tutup selamanya sepanjang tahun 2021-2023. Kelima toko buku itu adalah Gunung Agung, Books and Beyond, Togamas, Kinokuniya, dan Aksara.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
2
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
1
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Indrid bersama Cino dan Acis berkeliling mendongeng untuk anak Sulawesi Tengah
Indrid bersama Cino dan Acis berkeliling mendongeng untuk anak Sulawesi Tengah
Berkenalan dengan sosok pendongeng, Indrid. Bersama dua bonekanya, dia kerap diundang ke daerah untuk bercerita…
TUTURA.ID - Stori penjual pisang goreng legendaris di Kota Palu
Stori penjual pisang goreng legendaris di Kota Palu
Pisang Goreng Om Sabo, begitu orang mengenalnya. Sudah eksis sejak 1980, kudapan ini pernah terbang…
TUTURA.ID - Garong penutup saluran air trotoar asyik beraksi
Garong penutup saluran air trotoar asyik beraksi
Penutup saluran air yang ada di sepanjang trotoar berulang kali jadi sasaran pencurian. Harus ada…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng