Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengecam insiden kebakaran yang terjadi di tungku peleburan (smelter) nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, pada 28 Desember 2023.
Asrudin Rongka, Ketua FSPMI Morowali Utara, menilai kebakaran yang terjadi di tungku 19-20 smelter dua itu karena manajemen PT GNI lalai melakukan antisipasi.
“Pekan lalu di PT ITSS-IMIP. Ini di PT GNI lagi. Perusahaan sama sekali tidak bercermin dari kecelakaan kerja yang menimpa 59 buruh di Morowali. PT GNI lalai menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), sehingga kebakaran tak terhindarkan,” tuding Asrudin saat dihubungi Tutura.Id, Jumat (29/12/2023).
Menurut Asrudin, manajemen tak bisa menyikapi peristiwa ini dengan santai sekalipun berhasil memadamkan kobaran si jago merah. Sebab, ini insiden kebakaran kali ketiga yang pernah terjadi di PT GNI kurun 2022-2023.
Dua kasus dari insiden itu, sambung Asrudin, bahkan merenggut nyawa para pekerja. Asrudin menyorot kecelakaan kerja yang menimpa SH (21), Nirwana Selle, dan I Made Defri Hari Jonathan.
SH (21) yang bertugas sebagai operator eskavator meregang nyawa usai terkena semburan api ketika mengambil limbah nikel panas (slag) dari tungku tujuh smelter satu, pada 27 September 2023.
Berselang tiga bulan dari musibah itu (22/12), Nirwana dan Made, dua operator derek (crane) meninggal dunia karena tak bisa mengevakuasi diri sehingga terpanggang kobaran api di dalam ruang derek tungku 17 smelter dua.
“Sudah dua kali kejadian begini (kebakaran, red), tetapi PT GNI tak bisa antisipasi. Insiden seperti ini pasti bikin trauma para buruh untuk bekerja. Mereka hanya punya dua pilihan; bekerja dengan ancaman kecelakaan kerja atau memilih keluar dari PT GNI. Sementara, korporasi terus meraup laba,” tegas Asrudin.
Ia juga menyesalkan langkah yang diambil pihak perusahaan saat awal pemadaman. Mereka memadamkan kobaran api dengan pasir di lokasi pabrik menggunakan eskavator.
Seharusnya aktivitas dengan level berisiko seperti itu melibatkan unit pemadam kebakaran dan safety guard yang selalu siap sedia di dekat lokasi.
Lihat postingan ini di Instagram
Kenyataan yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Sebagaimana rekaman video amatir yang beredar, hanya terlihat satu orang safety guard dan beberapa petugas supervisi yang kalang kabut melihat situasi kebakaran tersebut.
“Januari 2024, kami (FSPMI) berencana melakukan penyelidikan independen di departemen pekerjaan yang mengalami kebakaran. Kami seakan tak percaya dengan pola investigasi ala perusahaan maupun pemerintah,” pungkas Asrudin.
Tak hanya dari kalangan serikat pekerja, kebakaran smelter nikel PT GNI juga menuai reaksi negatif dari wakil rakyat di Parlemen Senayan. Mulyanto, anggota Komisi VII DPR-RI, mendesak pemerintah memberi sanksi tegas kepada korporasi asal Tiongkok itu.
"Ini membuktikan bahwa manajemen PT GNI tidak mampu menjalankan operasional pabrik sesuai ketentuan. Karena itu menteri perindustrian wajib memberi sanksi pencabutan izin operasional PT GNI," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyitir tempo.co, Jumat (29/12).
Kabar mengenai kebakaran smelter nikel bermula dari kiriman video amatir yang diunggah oleh beberapa pekerja di lokasi kebakaran ke media sosial sekitar pukul 17.30 Wita. Banyak pihak menduga peristiwa itu berlokasi di PT GNI, Morowali Utara.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Morowali Utara, Karyianis Lakawa, membenarkan lokasi kejadian di PT GNI, tetapi belum dapat memastikan penyebab kebakaran.
“Menurut informasi, itu hanya kebakaran biasa. Kejadiannya tadi sore di smelter dua. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” ungkap Karyianis saat dihubungi Tutura.Id, Kamis (28/12).
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulteng Djoko Wienartono menjelaskan, kebakaran terjadi akibat percikan api di sekitar pabrik yang merambat lalu membesar.
Kepala Komunikasi Perusahaan PT GNI Mellysa Tanoyo akhirnya turut buka suara. Ia membenarkan musibah kebakaran terjadi di PT GNI. Mellysa mengeklaim jika pihaknya akan mengevaluasi peristiwa ini.
“Perusahaan sangat menaruh atensi pada keselamatan kerja, semua pihak bekerja sama, sehingga momen-momen seperti ini penting dan pasti menjadi pembelajaran terus untuk ke depannya,” kata Mellysa mengutip cnbcindonesia.com, Jumat (29/12).
Meski demikian, PT GNI juga mengingatkan publik agar tidak terprovokasi oleh informasi yang belum pasti. Mellysa menegaskan bahwa beberapa video yang beredar tidak semuanya terkait dengan kejadian di PT GNI.
menyoal kebakaran api berulang smelter nikel gunbuster nickel industry gni fspmi asrudin rongka karyianis lakawa djoko wiernatono mellysa tanoyo morowali utara 2023