Nusa Membaca dan semua kesenangan di dalamnya
Penulis: Hermawan Akil | Publikasi: 11 Juni 2024 - 09:54
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Nusa Membaca dan semua kesenangan di dalamnya
Kolaborasi kedua Gramedia Palu dan Palu Book Party dalam gerakan Nusa Membaca di Perpustakaan Kota Palu | Foto: Hermawan Akil/Tutura.Id

Sudahkah kalian membaca hari ini? Mengonsumsi bacaan via Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Twitter mungkin hampir tiap waktu dilakukan. Bagaimana dengan buku atau e-book? Berapa judul yang sudah ditamatkan?

Tidak perlu malu menyebutkan jumlahnya karena membaca bukan ajang lomba siapa yang paling banyak. Justru membaca buku merupakan bentuk kegiatan yang patut dilakukan dengan riang gembira.

Seperti gerakan Nusa Membaca yang dilaksanakan Gramedia Palu bersama Palu Book Party di Perpustakaan Kota Palu, tepatnya di ruangan buku remaja, Minggu (9/6/2024).

Ini kali kedua penyelenggaraan Nusa Membaca melibatkan Palu Book Party. Sebelumnya telah mereka lakukan awal Maret silam di Taman GOR Palu, Jalan Moh. Hatta, Besusu Tengah.

Di tengah minat baca yang kurang, akses bacaan yang terbatas, dan satu per satu toko buku mulai bertumbangan alias tutup, Nusa Membaca yang didukung oleh Gramedia umpama oase bagi mereka yang ingin kopdar dan bincang-bincang seputar buku bacaan. Tak lupa juga tetap bersenang-senang pada setiap sesinya.

Peserta Nusa Membaca tidak dipungut biaya alias gratis. Pun bebas membawa bahan bacaan asal bukan produk bajakan | Foto: Hermawan Akil/Tutura.Id

Silent reading

Membaca buku jadi salah satu aktivitas yang butuh fokus tinggi untuk dapat memahami, mencerna atau berimajinasi tentang isi buku yang sedang dibaca. Tidak begitu mengherankan perpustakaan menerapkan aturan untuk tetap tenang dan diam ketika sedang berada di perpustakaan. Itu mengapa sebagian orang mengganti kalimat “membaca buku” dengan kata “bertapa” atau “mengasingkan diri”.

Dalam sesi silent reading alias membaca dengan senyap, peserta dibagi jadi empat kelompok kecil dan diberikan waktu membaca selama 30 menit.

Masing-masing peserta dipersilakan mencari posisi paling nyaman di area ruangan untuk membaca buku yang telah mereka bawa dari rumah, entah buku fisik maupun e-book, asal bukan buku bajakan atau unduh ilegal.

Setiap peserta juga dipersilakan berkreasi membikin penanda buku alias bookmark menyesuaikan isi buku yang dibaca | Foto: Hermawan Akil/Tutura.Id

Sharing session dan DIY bookmark

Sesi paling menarik setelah silent reading adalah bergosip. Aktivitas yang sudah ada sejak 70.000 tahun lalu yang juga jadi salah satu penanda terjadinya revolusi kognitif, menurut Yuval Noah Harari dalam bukunya “Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia”. Namun gosip yang dimaksud tidak membicarakan orang, melainkan isi buku.

Dalam sesi ini setiap peserta bebas menceritakan buku yang telah mereka baca sebelumnya. Entah perasaan setelah membaca, sinopsis, isi, atau hal yang dirasakan menarik untuk diceritakan pada peserta lain.

Tidak lupa pula sesi ini peserta gosip bacaan juga diberikan pembatas buku putih polos dan perlengkapan gambar.

Bagian ini peserta diminta menggambar sekreatif mungkin asalkan hasilnya punya hubungan dengan buku yang telah mereka baca sebelumnya.

“Menurut kami, metode sharing session dapat memberikan dampak yang berbeda dibanding metode lain. Sebab dengan metode ini memiliki kesan santai dan kekeluargaan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapat mengenai bacaannya dan bacaan orang lain. Ada kesan berbaginya sehingga dapat mengakrabkan satu individu dengan yang lain,” ungkap Rizkiya Rasyid atau biasa disapa Kiya dari komunitas Palu Book Party kepada Tutura.Id.

Sesi pembacaan puisi oleh peserta juga hadir dalam Nusa Membaca kali ini | Foto: Hermawan Akil/Tutura.Id

Deklamasi puisi

Bagi sesiapa yang menyukai puisi, sosok W.S Rendra pasti tidak asing. Ia kerap dapat pujian sebagai salah satu deklamator terbaik di Indonesia. Salah satu aksinya yang membekas ketika membacakan puisi berjudul “Sajak Pertemuan Mahasiswa” dalam film “Yang muda Yang Bercinta” (1977).

Nah, dalam kegiatan Nusa Membaca ada juga sesi di mana peserta diberi kesempatan untuk membacakan puisi karangan sendiri atau orang lain.

Sesi ini makin menarik ketika setiap peserta mencoba menyesuaikan intonasi, mimik wajah, dan gerak tubuh yang sesuai dengan teks puisi yang dibacakan.

Hasil donasi buku dalam kegiatan Nusa Membaca disumbangkan kepada komunitas Palu Book Party | Foto: Hermawan Akil/Tutura.Id

Donasi buku

Adanya hubungan antara sulitnya akses buku dan tingkat minat baca bikin Gramedia selalu mengadakan donasi buku dalam setiap kegiatan Nusa Membaca.

Setiap orang juga boleh mendonasikan buku bacaannya. Dalam kesempatan kali ini, hasil donasi buku yang terkumpul akan diberikan pada Palu Book Party.

“Donasi buku dari Gramedia akan digunakan pada setiap kegiatan Palu Book Party. Buku-buku ini diperuntukkan kepada teman-teman yang ingin ikut dalam kegiatan, namun tidak memiliki buku. Dengan buku donasi ini maka kami akan fasilitasi mereka,” pungkas Kiya.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
2
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Mosivinti: Permainan pecah betis ala Suku Kaili
Mosivinti: Permainan pecah betis ala Suku Kaili
Adu ketangkasan untuk "memecahkan" betis lawan alias mosivinti. Permainan tradisional yang hadir di Festival Literasi.
TUTURA.ID - Festival Sastra Banggai; upaya merintis semangat literasi akar rumput di Banggai Raya
Festival Sastra Banggai; upaya merintis semangat literasi akar rumput di Banggai Raya
FSB 2022 berlangsung selama empat hari pada 24-27 November. Tutura.Id berkesempatan mengikuti acaranya.
TUTURA.ID - Achmad Intje Dahlan: Pustakawan bukan hanya soal mengurusi buku-buku
Achmad Intje Dahlan: Pustakawan bukan hanya soal mengurusi buku-buku
Hingga saat ini masih ada yang menganggap sepele tugas pustakawan. Padahal sosok pustakawan sangat penting…
TUTURA.ID - Melihat lebih dekat transformasi wajah, fasilitas, dan layanan Perpustakaan Kota Palu
Melihat lebih dekat transformasi wajah, fasilitas, dan layanan Perpustakaan Kota Palu
Kota Palu kini sudah punya gedung perpustakaan yang representatif di lokasi yang baru. Apakah fasilitas…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng