Sudahkah kalian membaca hari ini? Mengonsumsi bacaan via Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Twitter mungkin hampir tiap waktu dilakukan. Bagaimana dengan buku atau e-book? Berapa judul yang sudah ditamatkan?
Tidak perlu malu menyebutkan jumlahnya karena membaca bukan ajang lomba siapa yang paling banyak. Justru membaca buku merupakan bentuk kegiatan yang patut dilakukan dengan riang gembira.
Seperti gerakan Nusa Membaca yang dilaksanakan Gramedia Palu bersama Palu Book Party di Perpustakaan Kota Palu, tepatnya di ruangan buku remaja, Minggu (9/6/2024).
Ini kali kedua penyelenggaraan Nusa Membaca melibatkan Palu Book Party. Sebelumnya telah mereka lakukan awal Maret silam di Taman GOR Palu, Jalan Moh. Hatta, Besusu Tengah.
Di tengah minat baca yang kurang, akses bacaan yang terbatas, dan satu per satu toko buku mulai bertumbangan alias tutup, Nusa Membaca yang didukung oleh Gramedia umpama oase bagi mereka yang ingin kopdar dan bincang-bincang seputar buku bacaan. Tak lupa juga tetap bersenang-senang pada setiap sesinya.
Silent reading
Membaca buku jadi salah satu aktivitas yang butuh fokus tinggi untuk dapat memahami, mencerna atau berimajinasi tentang isi buku yang sedang dibaca. Tidak begitu mengherankan perpustakaan menerapkan aturan untuk tetap tenang dan diam ketika sedang berada di perpustakaan. Itu mengapa sebagian orang mengganti kalimat “membaca buku” dengan kata “bertapa” atau “mengasingkan diri”.
Dalam sesi silent reading alias membaca dengan senyap, peserta dibagi jadi empat kelompok kecil dan diberikan waktu membaca selama 30 menit.
Masing-masing peserta dipersilakan mencari posisi paling nyaman di area ruangan untuk membaca buku yang telah mereka bawa dari rumah, entah buku fisik maupun e-book, asal bukan buku bajakan atau unduh ilegal.
Sharing session dan DIY bookmark
Sesi paling menarik setelah silent reading adalah bergosip. Aktivitas yang sudah ada sejak 70.000 tahun lalu yang juga jadi salah satu penanda terjadinya revolusi kognitif, menurut Yuval Noah Harari dalam bukunya “Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia”. Namun gosip yang dimaksud tidak membicarakan orang, melainkan isi buku.
Dalam sesi ini setiap peserta bebas menceritakan buku yang telah mereka baca sebelumnya. Entah perasaan setelah membaca, sinopsis, isi, atau hal yang dirasakan menarik untuk diceritakan pada peserta lain.
Tidak lupa pula sesi ini peserta gosip bacaan juga diberikan pembatas buku putih polos dan perlengkapan gambar.
Bagian ini peserta diminta menggambar sekreatif mungkin asalkan hasilnya punya hubungan dengan buku yang telah mereka baca sebelumnya.
“Menurut kami, metode sharing session dapat memberikan dampak yang berbeda dibanding metode lain. Sebab dengan metode ini memiliki kesan santai dan kekeluargaan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapat mengenai bacaannya dan bacaan orang lain. Ada kesan berbaginya sehingga dapat mengakrabkan satu individu dengan yang lain,” ungkap Rizkiya Rasyid atau biasa disapa Kiya dari komunitas Palu Book Party kepada Tutura.Id.
Deklamasi puisi
Bagi sesiapa yang menyukai puisi, sosok W.S Rendra pasti tidak asing. Ia kerap dapat pujian sebagai salah satu deklamator terbaik di Indonesia. Salah satu aksinya yang membekas ketika membacakan puisi berjudul “Sajak Pertemuan Mahasiswa” dalam film “Yang muda Yang Bercinta” (1977).
Nah, dalam kegiatan Nusa Membaca ada juga sesi di mana peserta diberi kesempatan untuk membacakan puisi karangan sendiri atau orang lain.
Sesi ini makin menarik ketika setiap peserta mencoba menyesuaikan intonasi, mimik wajah, dan gerak tubuh yang sesuai dengan teks puisi yang dibacakan.
Donasi buku
Adanya hubungan antara sulitnya akses buku dan tingkat minat baca bikin Gramedia selalu mengadakan donasi buku dalam setiap kegiatan Nusa Membaca.
Setiap orang juga boleh mendonasikan buku bacaannya. Dalam kesempatan kali ini, hasil donasi buku yang terkumpul akan diberikan pada Palu Book Party.
“Donasi buku dari Gramedia akan digunakan pada setiap kegiatan Palu Book Party. Buku-buku ini diperuntukkan kepada teman-teman yang ingin ikut dalam kegiatan, namun tidak memiliki buku. Dengan buku donasi ini maka kami akan fasilitasi mereka,” pungkas Kiya.
Palu Book Party Gramedia Nusa Membaca literasi komunitas baca Indonesia Book Party deklamasi silent reading Perpustakaan Kota Palu