Gelaran pasar murah, boleh jadi salah satu program pemerintah, yang mendapat animo sangat tinggi dari warga setempat. Alasannya, produk yang diperjualbelikan, lebih murah dibanding harga di pasaran pada umumnya.
Meski dengan risiko berdesak-desakan, terpapar panas matahari hingga kemacetan di jalan raya, aktivitas jual beli sembako ini tak pernah sepi pengunjung.
Pemandangan semacam itu boleh dilihat pada gelaran pasar murah yang berlangsung selama 17-18 Maret 2023 di halaman kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Palu.
Selama tiga bulan terakhir, telah ada tiga kali agenda pasar murah yang digalakkan oleh Pemerintah Kota Palu. Pada 30 Januari-1 Februari 2023, pasar murah dipusatkan di Lapangan Vatulemo, kemudian bergeser ke halaman kantor LPP RRI Palu, pada 13 Februari 2023.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Palu, Andrani menuturkan bahwa kegiatan pasar murah bakal berlangsung secara bergiliran di setiap kecamatan di kota Palu, dengan durasi selama tiga hari penuh.
“Pasar murah kali ini secara khusus diperuntukkan bagi warga yang berdomisili di kecamatan Palu Selatan. Setiap bulan sepanjang tahun 2023, akan ada lagi pasar murah di tempat lain,” ujar Andrani kala dijumpai Tutura.Id, jelang penutupan pasar murah (18/3/2023)
Menurut Andrani, sama seperti pada gelaran pasar murah sebelumnya, prosesnya berlangsung mulai pagi hingga sore hari. Selain itu, selama bulan puasa durasi waktu pasar murah bakal diperpanjang.
Ia juga menyebut jika pasar murah tak sekadar menjual sembako dengan kategori subsidi, tetapi menyediakan juga produk non-subsidi bagi masyarakat umum.
“Bagi warga yang mau dapat subsidi maka dipastikan mereka masuk dalam daftar terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), dibuktikan dengan kartu keanggotaan program keluarga harapan (PKH) dan kartu tanda penduduk (KTP),” terangnya.
Bila merujuk data Dinas Sosial (Dinsos) Palu, terdapat 14.461 keluarga penerima manfaat (KPM) PKH yang akan jadi sasaran subsidi dalam program pasar murah.
Upaya jaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga
Andrani juga menjelaskan bahwa pasar murah ini bertujuan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok untuk masyarakat Palu di tengah lonjakan kenaikan harga bahan pangan.
“Skemanya lewat pemberian harga subsidi. Misalnya, harga gula pasir Rp15 ribu per kilogram, di pasar murah dijual Rp10 ribu per kilogram, selisih Rp5 ribu itu lah yang disubsidi,“ jelasnya.
Selain produk subdisi bahan pokok seperti minyak, telur, gula, beras, tepung, bawang merah, bawang putih dan cabai, adapula produk olahan industri kreatif berupa makanan ringan dan kerajinan bernuansa lokal.
“Kami juga menyediakan bagi masyarakat umum (kecuali ASN) sebanyak 560 tabung gas elpiji 3 kilogram, yang dijual dengan harga Rp18 ribu. Beberapa produk memang kami intervensi lewat skema subsidi, karena memang harganya lagi tinggi. Selain itu, adapula promosi produk olahan macam tepung keriting, keripik, abon, ampalang, kerajinan batik kelor, kerajinan rotan dan masih banyak lagi,” kata Andrani.
Ia juga menegaskan bahwa Disperindag Palu, berupaya untuk melakukan pengamanan dan pengawasan agar tidak terjadi kecurangan, dibantu oleh aparat penegak hukum maupun pemerintah setempat, tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Dalam rangka pengurangan indikasi kecurangan, Disperindag Palu melibatkan satuan tugas (satgas) pangan, personil kepolisian resort (Polres) Palu, satgas K5 kelurahan,” pungkasnya.
Sedangkan untuk pengaturan teknisnya selama pelaksanaan pasar murah, sepenuhnya dilakukan oleh pihak distributor, bila suasana mulai tidak kondusif maka tim gabungan lintas sektoral diatas yang diperbantukan untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Sekadar informasi, dalam gelaran pasar murah, Disperindag Palu bekerjasama dengan Perum BULOG dan salah satu ritel modern terkemuka macam Transmart.
pasar murah pemkot palu disperindag bahan pokok sembako subsidi masyarakat miskin