Pelesiran ke Air Terjun Saluopa, objek wisata unggulan Poso
Penulis: Moh Rifky | Publikasi: 20 Oktober 2022 - 19:08
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Pelesiran ke Air Terjun Saluopa, objek wisata unggulan Poso
Pemandangan asri dan sejuk di Air Terjun Saluopa (Foto: Moh. Rifky)

Kembalinya perhelatan Festival Danau Poso tahun ini langsung mendapat respons gempita dari warga dan pengunjung dari luar daerah. Terbukti dengan padatnya jalanan oleh kendaraan menuju lokasi festival di Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Semua hotel dan penginapan yang ada di Tentena juga bertatus terisi penuh. Alhasil untuk menampung tingginya animo pengunjung, pemerintah daerah setempat mengimbau warga sekitar agar bersedia menyewakan rumah-rumah mereka sebagai penginapan sementara.

Kepala Dinas Pariwisata Prov. Sulteng Dra. Diah Agustiningsih,M.Pd, sebelumnya sudah pasang target untuk menghadirkan 5000 hingga 7000 pengunjung ke FDP yang berlangsung pada 20-22 Oktober 2022.

Magnetnya tentu saja dengan memberikan berbagai suguhan menarik, mulai dari panggung-panggung kesenian, budaya, fesyen, stan kuliner, berbagai lokakarya, hingga promosi spot-spot pariwisata.

Salah satu objek wisata alam unggulan kabupaten seluas 7.112,25 km² itu adalah Air Terjun Saluopa. Letaknya di Desa Wera, sekitar 12 kilometer sebelah barat Kota Tentena.

Air Terjun Saluopa mempunyai keunikan lantaran terdiri dari 12 tingkat. Setiap tingkat terdapat tangga yang terbuat dari beton yang berguna bagi wisatawan untuk mengakses hingga ke puncak air terjun. Sumber mata airnya mengalir dari puncak gunung dengan ketinggian 25 meter hingga berakhir di sungai kecil Desa Leboni.

Lebatnya pepohonan di sekitar air terjun memberikan kualitas udara yang sangat segar. Pengunjung harus berjalan kaki melintasi jalur beton sejauh setengah kilometer untuk mencapai lokasi. Sepanjang jalan, kita akan dimanjakan dengan pemandangan pepohonan lebat serta suasana hutan tropis yang indah sehingga menyemburkan hawa sejuk.

Jangan takut kelaparan atau kehausan jika piknik di tempat ini sebab tersedia beberapa warung. Pengunjung bisa juga membawa bekal dari rumah. Tentu saja dengan tetap menjaga kebersihan. Sampah sisa makanan dan minuman jangan dibuang sembarangan.

Hampir setiap hari objek wisata ini dikunjungi bukan hanya oleh warga lokal, tapi juga dari luar daerah, bahkan wisatawan asing, semisal dari Prancis, Jerman, dan Belanda.

Pelan tapi pasti seiring melandainya angka pasien Covid-19 yang menandai terbitnya izin membuka lokasi wisata, jumlah kunjungan ke tempat ini juga perlahan mulai meningkat. Setiap pengunjung hanya perlu membayar uang tiket masuk sebesar Rp5 ribu.

“Biasanya ribuan pengunjung bisa datang sekaligus memadati tempat ini kalau libur hari raya. Kalau liburan akhir pekan biasanya ratusan pengunjung,” ungkap Sahrul, petugas keamanan dan kebersihan objek wisata tersebut kepada Tutura.Id, Kamis (20/10/2022) siang.

Bertepatan dengan momen hari pembukaan FDP 2022 setelah dua tahun absen akibat pandemi, beberapa wisatawan sudah tampak wira-wiri di lokasi air terjun. Petugas yang menjaga pintu masuk mencatat ada 88 pengunjung yang datang, empat di antaranya merupakan warga negara asing.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Kisah heroik kerja sama TNI-Polri dalam buku Poso di Balik Operasi Madago Raya
Kisah heroik kerja sama TNI-Polri dalam buku Poso di Balik Operasi Madago Raya
Buku yang bercerita tentang kesuksesan Operasi Madago Raya di Poso resmi rilis. Di tangan wartawan…
TUTURA.ID - Kaleidoskop 2023: Sosial Politik
Kaleidoskop 2023: Sosial Politik
Hiruk pikuk peristiwa dari ranah sosial politik terjadi sepanjang 2023. Kami merangkum beberapa di antaranya…
TUTURA.ID - Upaya kolaboratif Pemkab Sigi menyediakan infrastruktur jalan
Upaya kolaboratif Pemkab Sigi menyediakan infrastruktur jalan
Pemkab Sigi berusaha merealisasikan pembukaan dan perbaikan jalan. Kolaborasi dengan multipihak, termasuk merespons niat Wakil…
TUTURA.ID - Sikap tegas Wereanintowe menegakkan hukum adat Pamona
Sikap tegas Wereanintowe menegakkan hukum adat Pamona
Kerja-kerja perawatan adat dilakukan Ani dari Desa Tampemadoro. Selama 10 tahun, dia mengalami suka dan…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng