Ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Sulawesi Tengah yang berlangsung di Kabupaten Banggai, 10-17 Desember 2022, menyisakan banyak keluhan bagi para atlet yang berkompetisi mewakili daerah, salah satunya atlet perwakilan Donggala.
Andika Enggar Febriansyah (25), atlet cabang olahraga (cabor) biliar yang mewakili Donggala, mengeluhkan perkara dana yang belum dibayarkan oleh pihak rekrutmen yakni Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Donggala.
“Awal direkrut, saya dijanjikan kontrak Rp10 juta ditambah peralatan, tapi setelah selesai Porprov IX Sulteng, sampai sekarang pun tidak ada kejelasan sebagaimana dijanjikan,” terang Andika ketika dihubungi Tutura.Id (12/5/2023).
Dana tersebut, kata Andika, bahkan sudah dijanjikan akan turun sebelum Porprov IX Sulteng. Peraih dua medali perunggu kategori nomor bola 9 dan 10 ini sudah berupaya keras agar memperoleh hak atas pencapaiannya itu.
“Katanya sudah ada, tetapi ketika dihubungi pihak KONI dan POBSI sama sekali tidak ada kejelasan," katanya. "Waktu berangkat ke Luwuk, kami hanya dikasih Rp10 juta dibagi enam orang atlet cabor biliar. Syukurnya saya punya sponsor, jadi aman sedikit,” ungkapnya.
Iwan Dumu, atlet cabor biliar lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku dijanjikan tiga hal oleh POBSI Donggala ketika pertama gabung. “Kami dijanjikan satu set cue stick billiard, uang latihan (masih kurang sebulan), dan bonus medali, tapi kami kecolongan karena tidak buat kontrak tertulis,” kata Iwan kepada Tutura.Id (13/5/2023).
Ia bahkan merasa kecewa karena pengurus POBSI Donggala terkesan tak intens berkomunikasi dengan mereka berkenaan kontrak tersebut. Padahal tim biliar Donggala berhasil menggondol lima medali perunggu.
“Kami kesulitan, soalnya pengurus POBSI Donggala tidak pernah terbuka dengan atlet. Malahan, kami yang selalu menghubungi mengenai kejelasan terkait perjanjian itu. Tapi tanpa kejelasan waktu,” jelas Iwan.
Dua atlet asal Donggala lainnya, Muhammad Faad Fathir (17) dan Renol (17) juga mengalami nasib yang sama. Di ajang Porprov IX Sulteng, keduannya berada di tim cabor atletik.
Berbeda dengan Andika dan Iwan, Renol bahkan tidak tahu menahu soal nilai bonus apresiasi bagi para atlet.
“Sebelum berangkat ke Luwuk, ada penyampaian dari ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Donggala, kalau atlet yang dapat medali emas akan dikasih bonus apresiasi. Pelatih kami juga pernah bilang: Asal dapat medali apa saja tetap dapat bonus apresiasi,” ujar Renol via pesan aplikasi kepada Tutura.Id (17/5/2023).
Namun, peraih perunggu kategori atletik lari junior di Porprov IX Sulteng ini tak ingin berpolemik soal bonus. Ia hanya berharap bisa mendapatkan bonus apresiasi bila memang hal tersebut tersedia.
Cerita lain datang dari Fathir. Atlet atletik peraih emas dan perak pada Porprov IX Sulteng ini mengaku dapat bocoran ihwal bonus apresiasi yang bakal diberikan pada pekan depan.
“Menurut informasi yang saya terima dari pelatih (meneruskan penyampaian KONI Donggala), atlet yang berhasil dapat medali emas dikasih bonus Rp10 juta, medali perak dikasih Rp7 juta, dan medali perunggu dikasih Rp5 juta,” ucap Fathir, ketika dihubungi Tutura.Id pada Selasa (17/5/2023).
Secercah harapan untuk para atlet
Asgaf Umar, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Donggala, ketika dihubungi Tutura.Id (17/5/2023), meminta agar para atlet sedikit lebih bersabar.
“Tinggal menunggu pencairan dari pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Donggala. Yang namanya bonus, biasanya diberikan kepada atlit berprestasi,” ujar Asgar, saat ditanya Tutura.Id soal realisasi bonus ini.
Kurang lebih setahun sebelum ajang dimulai, tepatnya 26 Januari 2022, Asgaf sempat lempar pernyataan bahwa akan ada bonus Rp10 juta untuk atlet Donggala peraih emas di ajang Porprov IX Sulteng.
Senada dengan Asgaf, Kepala bidang (Kabid) Keolahragaan Dispora Donggala, Siti Djulaiha menyebut bahwa kucuran dana bonus ini sedang berproses di institusinya.
“Iya, sedang tahap pencairan. KONI Donggala sudah mengajukan kepada kami (Dispora). Anggarannya kurang lebih Rp400 juta,” ujar Siti, via pesan aplikasi kepada Tutura.Id, pada Selasa (17/5/2023). “Karena anggarannya baru tersedia tahun ini, proposalnya juga baru diajukan. Selama pengajuannya memenuhi syarat berdasarkan UU, butuh waktu 1-2 hari untuk pencairan."
Namun baik Asgaf maupun Siti tak memerinci besaran bonus yang akan didapat oleh para atlet.
Ihwal penghargaan kepada atlet telah diatur dalam Undang-Undang 11 /2022 tentang Keolahragaan. Pasal 99 UU Keolahragaan telah menyebutkan tujuh jenis penghargaan yang bisa diberikan pemerintah dari berbagai level kepada para atlet. Penghargaan itu bisa berupa pemberian kemudahan, beasiswa, pekerjaan, kenaikan pangkat, luar biasa, tanda kehormatan, kewarganegaraan, kesejahteraan, dan/atau bentuk penghargaan lain yang bermanfaat.
Sekadar pengingat Porprov IX Sulteng diikuti oleh 3.236 atlet dari 13 daerah di Sulteng yang ikut berlaga di Kota Berair--sebutan untuk Luwuk Banggai.
Adapun Donggala berada merupakan kontingen terbanyak kelima dengan mengirimkan 288 orang atlet. Kontingen Donggala membawa pulang 46 medali dengan rincian: 6 emas, 15 perak, dan 25 perunggu. Capaian itu mengantarkan Donggala di posisi kedelapan dari 13 daerah yang ikut serta.