Panitia pemilihan rektor Universitas Tadulako (Untad) periode 2023-2027 yang diketuai Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc. akhirnya tuntas menunaikan tugasnya di lantai dua Gedung Media Center Untad, Rabu (23/11/2022) siang.
Rapat dihadiri oleh seluruh anggota senat. Sebanyak 71 orang masing-masing punya satu hak suara. Pada saat perhitungan suara, tak ada suara yang dinyatakan tidak sah.
Hasil akhir menunjukkan nomor urut satu atas nama Prof. Dr. Ir. Amar Akbar Ali, S.T., M.T. unggul dengan 77 suara. Menyusul Prof. Dr. Muhammad Khairil, M.H. M.Si. sebagai kandidat nomor urut tiga yang mengantongi 32 suara.
Sedangkan Dr. Lufsyi Mahmudin, S.Si., M.Si. yang menjadi nomor urut dua menempati posisi juru kunci karena tidak mendapat satu pun dukungan suara.
Nadiem Makarim, B.A., M.B.A. selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi juga memberikan suaranya kepada Prof. Amar.
Sesuai peraturan, Mendikbudristek punya 35% hak suara dalam pemilihan rektor perguruan tinggi negeri (PTN).
Pasalnya PTN merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk menyuarakan agenda dalam bidang pendidikan. Dalam konteks pemilihan rektor Untad, persentase itu sama dengan 38 surat suara.
Ketika memaparkan visi dan misi, Prof. Amar menyatakan keinginannya membuat Untad menjadi kampus berstandar internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berwawasan lingkungan hidup.
Guru besar di fakultas teknik itu juga akan mendorong agar lingkungan kampus Untad menjadi tempat belajar yang aman dan nyaman bagi mahasiswa, memblokir inflitrasi paham radikalisme dan terorisme, serta bebas dari kekerasan seksual.
Tembusan berita acara pemilihan rektor baru Untad nantinya akan dikirimkan kepada Kemendikbudristek. Sementara Prof. Amar akan dilantik secara resmi pada 6 Maret 2023 menggantikan Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz MP.
“Alhamdulillah semua tahap berjalan dengan lancar. Semua suara juga sah. Harapannya rektor yang terpilih dapat membawa Universitas Tadulako lebih maju dan menunjukan implementasi visi misinya dalam program kerja untuk universitas.” ujar Ir. Adam Malik kepada Tutura.Id.
Tahap pemilihan rektor baru Untad berlangsung sejak awal Agustus 2022 yang ditandai dengan fase pengumuman penjaringan bakal calon.
Tahap selanjutnya adalah pendaftaran yang setelah melalui proses verifikasi berkas administrasi memutuskan diikuti oleh Prof. Amar, Prof. Khairil, Dr. Nurhayadi, Dr. Ir. Abdul Rahim, Dr. Lufsyi Mahmudin, dan Dr. Muhtar Lutfi sebagai peserta kontestasi.
Prof. Mahfudz yang baru menjabat satu periode sebagai rektor tak bisa lagi maju sebagai calon karena umurnya sudah melewati 60 tahun. Syarat menjadi rektor Untad berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan.
Rapat senat pemilihan rektor baru Untad periode 2023-2027 ini sebenarnya melenceng dari jadwal. Semula diagendakan berlangsung 16 November 2022, alias bertepatan dengan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Namun, seperti diungkapkan Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Basir Cyio selaku ketua senat Untad, Kemendikbudristek melalui surat No. 1101/E.E1/KP.05.02/2022 meminta waktu tambahan untuk melakukan penelusuran rekam jejak para kandidat.
Alhasil tahap wawancara calon rektor baru Untad dengan pihak Mendikbudristek otomatis turut mengalami penundaan.
Universitas Tadulako Untad pemilihan rektor rapat senat civitas akademika Prof. Amar Fakultas Teknik Kemendikbudristek Nadiem Makarim perguruan tinggi nasional