Ragam alat musik tradisional Sulteng di Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara 2023
Penulis: Mughni Mayah | Publikasi: 25 September 2023 - 21:25
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Ragam alat musik tradisional Sulteng di Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara 2023
Para siswa-siswi memenuhi ruang Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara 2023 di auditorium Taman Budaya dan Museum Prov. Sulteng (Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Secara resmi Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara 2023 telah dibuka untuk umum. Pameran berskala nasional ini dipusatkan di ruang auditorium UPT Taman Budaya dan Museum Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Kemiri, Palu Barat.

Di tempat ini masayarakat luas bisa datang dan melihat 150 alat musik tradisonal dari seluruh Indonesia. Pameran berlangsung mulai 25-29 September 2023.

Dari ratusan alat musik tradisonal yang ditampilkan itu, ada 12 alat musik tradisonal Sulteng yang ikut dipamerkan.

Kepala UPT Taman Budaya dan Museum Provinsi Sulawesi Tengah Ahmad M. Tanjung mengatakan, pameran alat musik tradisional Sulteng hadir sebagai salah satu bentuk pelestarian peradaban budaya di daerah ini. Pun bentuk dukungan atas pencanangan Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalitik.

"Pameran alat musik ini diharapkan mampu menularkan spirit kekayaan kebudayaan kita di Sulteng sebagai Negeri Seribu Megalitik," tutur Ahmad saat ditemui pada Jumat (22/9).

Berikut alat-alat musik tradisional Sulteng yang berada dalam Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara 2023, juga contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Yori

Yori terbuat dari bambu yang sejenis dengan harpa mulut. Hanya dengan sekeping bambu kecil sebagai resonator yang diberi tali berfungsi sebagai pengatur nada.

Suku Kulawi biasanya memainkan alat musik ini saat gerhana bulan dan gerhana matahari.

Lalove

Alat musik Lalove. (Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Alat musik yang telah diabadikan menjadi salah-satu nama jembatan di Kota Palu ini tidak asing lagi di telinga masyarakat Kaili.

Bentuknya irip suling, namun dengan ukuran lebih panjang. Menciptakan suara yang mengalun sayup dari kejauhan bak bunyi elang.

Lalove menjadi pemeran utama dalam memainkan kobi-kobi (istilah melodi lagu pada permainan lalove), digunakan untuk memanggil makhluk gaib dalam prosesi adat Balia.

Pare'e

Alat musik ini juga terbuat dari bambu yang dibelah dan salah satu bagian ujungnya berbentuk runcing seperti bentuk paruh burung. Dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan.

Pare'e dimainkan para petani ketika merayakan panen sebagai bentuk ekspresi senang. Di daerah seperti Kulawi, pare’e dipercaya memiliki kekuatan magis ketika dimainkan pada saat acara tertentu.

Gimba

Alat musik Gimba.(Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Alat musik tradisional ini berbentuk bulat dan panjang. Mirip gendang. Terbuat dari kayu dan rotan sebagai tubuhnya, sementara bagian rongga atau lubang untuk dipukul biasanya berasal dari kulit anoa atau sapi.

Bebunyian gimba biasanya tanda pemberitahuan suatu kegiatan atau ketika ada kejadian tertentu, seperti berita duka dan bencana alam.

Masyarakat juga bisa mengetahui adanya bahaya yang datang dengan gimba. Alat musik ini juga sering digunakan untuk mengiringi tari-tarian dan upacara adat.

Santu

Alat musik Santu.(Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Sejenis alat musik gitar tabuh yang terbuat dari kayu bambu dan rotan. Memainkannya bisa dengan cara dipetik dan dipukul. 

Tangan kiri memegang alat pada bagian tengah dengan posisi miring atau ditidurkan di atas kaki. Sedangkan tangan kanan memetiknya atau dipukul-pukul dengan kulit kayu bulat.

Alat musik ini digunakan sebagai hiburan pelepas lelah kala senggang atau pengisi waktu sambil bersenandung. Selain itu, santu berperan sebagai alat komunikasi antara anggota kelompok sosial.

Kecapi

Alat musik Kecapi. (Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Sulteng juga memiliki alat musik kecapi. Berbentuk mirip perahu, kecapi dimainkan dengan cara dipetik.

Terbuat dari kayu yang diukir. Memiliki dua utas dawai yang masing-masing memiliki steman berbeda.

Alat musik ini dimainkan untuk mengiringi tarian dan lagu-lagu daerah. Masyarakat Kaili biasanya menggunakan kecapi untuk mengiringi musik dadendate yang dilakukan semalam suntuk untuk mengisi waktu luang.

Alat musik bambu

Alat musik Bambu. (Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Kumpulan alat musik yang terbuat dari beragam bambu ini bisa terdiri dari beberapa suling, terompet besar atau kecil, sehingga menciptakan harmoni musik yang beragam namun selaras. Memainkannya secara berkelompok.

Suku Lore di Napu dan Kulawi menampilkan berbagai kesenian tradisional termasuk alat musik bambu ini. Kerap hadir saat acara penyambutan tamu, perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, maupun perayaan lainnya.

Kakula Kodi

Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul ini terbuat dari logam kuningan berbentuk pipih sebanyak tujuh buah dan kayu panjang.

Semua logam pipih terdapat tonjolan sebagai bidang pukul untuk menghasilkan bunyi. 

Ketujuh logam pipih diletakkan pada kedua papan berbentuk segi empat yang memanjang.

Instrumen ini biasanya digunakan dalam pertunjukan kesenian dan meramaikan pesta perkawinan.

Talindo

ALat musik Talindo.(Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Terbuat dari tempurung kelapa dan senar. Mirip sitar dan berdawai satu dengan tempurung yang berperan sebagai resonator.

Alat musik ini dimainkan secara tunggal setelah para petani merayakan pesta panen. Ada juga yang menggunakannya sebagai sarana hiburan mengisi waktu senggang.

Geso-Geso 

Alat musik Geso-Geso.(Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Dikatakan sebagai biola tradisional, geso-geso memiliki kotak suara berbentuk hati digantung dengan sepotong kulit kerbau.

Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek dengan menggunakan penggesek yang terbuat dari serabut ijuk. Orang lokal menyebutnya kajo.

Geso-Geso sudah ada sejak zaman Kerajaan Tojo Una-una. Di daerah Bungku, Kabupaten Morowali, geso-geso dibawa oleh Geso Buta Mata, petinggi Kerajaan Bungku ke Kampung Bajo di Ampana.

Digunakan sebagai alat musik untuk menghibur tetamu yang hadir dalam pesta perkawinan.

Ganda-Ganda

Alat musik Ganda-Ganda. (Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Biasa juga disebut kanda. Mirip gendang atau gimba, namun berukuran lebih kecil dan ramping.

Ganda-ganda terbuat dari kayu yang berbentuk seperti selongsong dengan dua ujung berlubang yang ditutupi kulit binatang.

Alat musik ini biasanya digunakan dalam setiap upacara adat dan juga pengiring tarian khas Sulawesi Tengah.

Gamba-Gamba

Alat musik Gamba-Gamba (Kakula kayu). (Foto: Mughni Mayah/Tutura.Id)

Diyakini sebagai proto kakula. Nada yang dihasilkannya juga mirip. Hanya saja gamba-gamba terbuat dari kayu. Oleh karena itu, sering disebut kakula kayu.

Seiring perkembangan waktu, gamba-gamba menjadi kolintang.

Musik tradisional ini sering ditampilkan dalam upacara adat untuk mengiringi tarian tradisional, upacara pesta perkawinan, sunatan, dan ritual acara kematian.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
26
Jatuh cinta
0
Lucu
1
Sedih
1
Kaget
1
Marah
2
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Aktivis dan petani menuntut pembebasan tiga petani Sidondo serta pembubaran Taman Nasional Lore Lindu
Aktivis dan petani menuntut pembebasan tiga petani Sidondo serta pembubaran Taman Nasional Lore Lindu
Aliansi Perjuangan Rakyat Sulawesi Tengah meminta pemerintah mengevaluasi dominasi hutan oleh Taman Nasional Lore Lindu…
TUTURA.ID - Lima pendatang baru dalam proses pencalonan senator Sulteng
Lima pendatang baru dalam proses pencalonan senator Sulteng
Tutura.Id memilih dan menyajikan profil singkat dari lima pendatang baru dalam proses pencalonan senator Sulteng…
TUTURA.ID - Melihat kembali status kesehatan mental Gen Z di Sulteng
Melihat kembali status kesehatan mental Gen Z di Sulteng
Apa kabar kesehatan mental Gen Z di Sulteng? Terkait  peringatan Hari Kebahagiaan Internasional, Tutura.Id mengajak…
TUTURA.ID - Eva Bande; 25 tahun jadi aktivis agraria, kini berjuang menuju Senayan
Eva Bande; 25 tahun jadi aktivis agraria, kini berjuang menuju Senayan
Kisah Eva Bande dan sepak terjangnya selama 25 tahun sebagai aktivis perempuan; berjuang melawan pelanggaran…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng