Rusdy Mastura merasa muda kembali setelah bertemu kader PDI Perjuangan di Palu
Penulis: Andi Baso Djaya | Publikasi: 4 Oktober 2024 - 16:30
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Rusdy Mastura merasa muda kembali setelah bertemu kader PDI Perjuangan di Palu
Rusdy Mastura berada di tengah kader PDI Perjuangan | Sumber: Istimewa

Calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 3, Rusdy Mastura, menghadiri acara temu kader PDI Perjuangan se-Kota Palu pada Kamis (3/10/2024) malam.

Kedatangan Cudy, sapaan akrab Rusdy Mastura, disambut antusias oleh ribuan kader PDI Perjuangan yang telah menanti dengan setia di Kantor DPD PDI Perjuangan Sulteng, Jalan Sungai Ogomolojo, Kelurahan Nunu, Kota Palu.

Cudy datang mengenakan kaos berkerah merah berpadu jaket dengan logo PDI Perjuangan. Cudy yang kini berumur 74 tahun mengaku merasa lebih muda saat berada di tengah-tengah kader partai berlambang banteng tersebut.

"Saya merasa muda kembali berada di tengah lautan merah ini. Semangatnya seperti 30 tahun lalu, ketika PDI Perjuangan berjuang di masa Orde Baru, dan akhirnya menang pada Pemilu 1999," kata Cudy mengawali sambutannya.

Maju untuk kedua kalinya dalam pemilihan gubernur kali ini, Cudy berpasangan dengan Sulaiman Agusto Hambuako, purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir sebagai mayor jenderal.

Dalam pidatonya, Cudy mengenang masa-masa sulit saat proses penjajakan koalisi untuk memenuhi syarat minimal dukungan 20 persen. Jalan yang ditempuh mantan Wali Kota Palu dua periode itu tidaklah mudah.

"Berbagai negosiasi dan lobi politik saya dilakukan, tapi selalu ditindis. Ada orang yang punya doi (uang, red.), modal besar, yang selalu memotong ikhtiar kami," ujar Cudy.

Cudy menyebut ada partai politik yang sudah menandatangani dukungan, namun belakangan membatalkan keputusan karena ada mahar politik yang lebih menggiurkan ditawarkan pihak lain.

Rusdy Mastura (tengah) ditemani Ketua DPD PDI-P Sulawesi Tengah Muharram Nurdin (kiri) | Sumber: Istimewa

Namun, di tengah berbagai tantangan itu, Cudy mengaku melihat PDI Perjuangan, Hanura, Gelora, Garuda, Buruh, dan Ummat sebagai partai-partai yang tetap teguh pada prinsip dan konsisten memberikan dukungan.

Keenam partai tersebut kemudian membentuk Koalisi Sangganipa untuk mengusung pasangan Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto.

Cudy menerima surat keputusan B1 KWK langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat (14/8).

PDI-P menganggap Cudy-Sulaiman Agusto adalah kombinasi ideal yang mengusung nilai-nilai nasionalis religius. Figur Cudy punya banyak pengalaman sebagai pemimpin yang dibutuhkan Sulteng.

Sulaiman Agusto pada sisi lain diharapkan mampu menjaga stabilitas dan keamanan yang lebih baik di daerah ini.

Kendati demikian, Cudy belum bisa bernapas lega karena koalisi ini belum memenuhi syarat minimal 20 persen dukungan, setara dengan 11 kursi di DPRD Sulteng.

Hasil Pemilu 2024 menempatkan PDIP hanya meraih tujuh kursi dan Hanura satu kursi. Artinya pasangan Cudy-Sulaiman Agusto masih butuh tambahan tiga kursi lagi sebagai syarat untuk mendaftar ke KPU sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Keadaan berubah setelah Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 pada Agustus 2024. Keputusan itu menghapus ambang batas pencalonan kepala daerah berdasarkan perolehan kursi menjadi perolehan suara sah.

Gabungan parpol yang berada di belakang Cudy-Sulaiman Agusto sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kuota persyaratan maju dalam pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng periode 2024—2029.

"Saya hanya berserah diri pada yang di atas. Dengan penuh haru, saya masuk kamar, mematikan lampu, dan berdoa, ‘Laa haula wa laa quwwata illa billah.’ Dua hari setelah itu, putusan MK muncul, dan akhirnya saya bisa maju," kenang Cudy.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Menjaga kewarasan mahasiswa pada Pilkada 2024
Menjaga kewarasan mahasiswa pada Pilkada 2024
Mahasiswa harus menganggap pilkada bukan sekadar ajang momentual, tapi kesempatan untuk memastikan perubahan dan perbaikan…
TUTURA.ID - Ahmad Ali: IKA Untad tak punya blok politik
Ahmad Ali: IKA Untad tak punya blok politik
Keragaman para alumni Untad yang terdistribusi ke banyak bidang merupakan potensi besar. Soal preferensi politik…
TUTURA.ID - Ramai perkara catut nama dalam pencalonan senator di Sulteng
Ramai perkara catut nama dalam pencalonan senator di Sulteng
Dengan sampel terbatas, ada ratusan kasus comot nama dan dukungan di Sulteng. Sanksi administrasi hingga…
TUTURA.ID - Narsisisme politik penghasil sampah visual
Narsisisme politik penghasil sampah visual
Momen tahun politik kini makin identik dengan sampah visual. Penyebabnya lantaran pemasangan alat peraga kampanye…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng