Saksi bisu petaka 28 September
Penulis: Moh Rifky | Publikasi: 28 September 2022 - 12:22
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Saksi bisu petaka 28 September
Masjid apung di area Kampung Lere. Pada satu masa pernah menjadi lansekap mini nan memikat di Lembah Palu. Gempa 28 September 2018 membuatnya rusak diterjang tsunami.

Pada satu magrib di hari Jumat, 28 September 2018, patahan Palu Koro bergerak kencang. 

Gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Palu dan sekitarnya. Tsunami menerjang Teluk Palu. Pembuburan tanah alias likuefaksi terjadi di beberapa titik.

Orang-orang panik. Komunikasi terputus. Listrik padam. Palu dan sekitarnya mendadak menjadi kota mati. 

Jumlah korban tewas yang pernah tersebut dalam satu berita Jakarta Post mencapai 4.340.

Jumlah orang hilang menyentuh angka 667 jiwa. Lebih dari sepuluh ribu orang juga mengalami luka-luka. Sedangkan rumah-rumah yang hancur lantaran bencana melebihi angka 70 ribu.

Petaka barangkali akan selalu membawa kenangan tentang tangis dan kehilangan. Memori-memori luka yang separuhnya juga menjelma jadi trauma mendalam. Suka tidak suka, kita hidup bersamanya.

Di sejumlah sudut Kota Palu, kenangan-kenangan itu juga masih berserakan. Ia menjadi puing-puing, bangunan roboh nan terabaikan, atau jalanan yang bergeser. Ia seolah jadi monumen tanpa nama atas luka dan petaka.

Di tempat lain, bangunan-bangunan baru bermunculan beriring label rekonstruksi pasca-bencana. Hunian tetap korban bencana, misalnya, jadi rumah baru bagi mereka yang bertahan dan belajar soal membiasakan diri hidup berdampingan dengan bencana.

Fotografer Tutura.Id, Moh. Rifky mencoba mendatangi ulang monumen tanpa nama yang menjadi saksi bisu bencana 28 September 2018. Ia juga berusaha melihat optimisme dengan menyinggahi area permukiman Hunian Tetap Duyu, yang sangkar baru korban bencana.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Dari huntara pindah ke tenda; kinerja merayap pemenuhan hak penyintas bencana
Dari huntara pindah ke tenda; kinerja merayap pemenuhan hak penyintas bencana
Penyintas Huntara Layana terjepit situasi pelik. Sewa lahan huntara selesai. Sedangkan Huntap tak jua tersedia.…
TUTURA.ID - Sengkarut anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Padagimo
Sengkarut anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Padagimo
Biaya pemulihan pascabencana 28 September 2018 di Padagimo mencapai Rp36,3 triliun. Dari mana saja sumber…
TUTURA.ID - Festival Kampung Lere perkenalkan sejarah dan kebudayaan
Festival Kampung Lere perkenalkan sejarah dan kebudayaan
Warga Kelurahan Lere berusaha mengikis trauma bencana dengan mengadakan Festival Kampung Lere.
TUTURA.ID - Mengunjungi Balaroa Memorial Wall untuk memulihkan diri
Mengunjungi Balaroa Memorial Wall untuk memulihkan diri
Hampir setahun sejak diresmikan, "Balaroa Memorial Wall" bukan sekadar tugu pengingat bencana, tapi jadi tempat…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng