Sukacita dan kemeriahan Festival Danau Poso 2022
Penulis: Moh Rifky | Publikasi: 24 Oktober 2022 - 08:30
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Sukacita dan kemeriahan Festival Danau Poso 2022
Bupati Poso, Verna Inkiriwang ikut serta dalam dero masal bersama warga. (Foto: Moh. Rifky).

Sukacita, pesta, dan perayaan tersaji dalam Festival Danau Poso 2022. Selama tiga hari, 20-22 Oktober, FDP 2022 membawa pesan perdamaian sekaligus mempromosikan potensi pariwisata di bumi Sintuwu Maroso.

Festival ini dibuka oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, pada Kamis malam, 20 Oktober 2022.

Semula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dijadwalkan hadir pada acara pembukaan. Namun belakangan Menteri Sandi berhalangan. Ketidakhadiran Menteri Sandi sempat disindir oleh Gubernur Rusdy.

"Kami kecewa karena Menparekraf sudah menjanjikan untuk datang, akan tetapi tiba-tiba dibatalkan," katanya. Meski demikian, Gubernur Rusdy menyampaikan bahwa dirinya dan masyarakat Sulteng akan tetap mempromosikan potensi pariwisata meski tanpa dukungan siapa pun.

Pernyataan itu tak berlebihan. Sejurus kemudian acara pembukaan FDP 2022 memang berlangsung meriah. Lebih-lebih saat tiba waktunya dero massal. Tari Dero atau Madero merupakan salah satu simbol kebudayaan warga Pamona—satu etnik asli yang mendiami wilayah Poso. 

Tarian ini menjadi semacam ungkapan syukur kepada Tuhan. Pada FDP 2022, sebagaimana kebiasaannya, tari dero berlangsung secara massal. Para pembesar hingga rakyat biasa turut bergandengan tangan dalam lingkaran.

Adapun hari kedua FDP 2022 ditandai dengan pemecahan rekor pembuatan 7.000 nasi bambu alias inuyu. Jumlah itu lebih banyak dari rekor sebelumnya: 6.000 nasi bambu yang dibuat oleh warga Minahasa. Rekor baru dari FDP 2022 langsung dicatat dan beroleh sertifikat dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

FDP 2022 juga jadi momen untuk pencatatan sertifikat budaya ekspresi. Pencatatan yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia itu meliputi sejumlah produk kebudayaan Poso, yakni busana kulit kayu dari Suku Bada, upacara adat pekasuvuia, tari modero, tari motaro, tari mangaru, dan alat musik geso-geso.   

Malam penutupan FDP 2022 dimeriahkan oleh penampilan Saykoji yang berkolaborasi dengan Anatimur. Bagi Saykoji, penampilannya di FDP 2022 barangkali serupa pulang kampung. Rapper itu memang punya darah asli Poso dari orang tuanya.

Kemeriahan FDP 2022 ditutup dengan pesta kembang api. Ada harapan agar semarak pariwisata Poso tak seperti kembang api yang cahayanya berkilau sebentar lalu hilang.

Seperti harapan Wakil Gubernur Sulteng, Ma’mun Amir pada malam penutupan itu, “Semoga FDP yang kita selenggarakan dapat memberi makna lebih untuk menggenjot kepariwisataan Sulawesi Tengah.”

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Ridha Saleh: Dari gelanggang aktivis bersiasat menuju kursi wali kota Palu
Ridha Saleh: Dari gelanggang aktivis bersiasat menuju kursi wali kota Palu
Tiga dekade bergiat di dunia aktivisme, Ridha Saleh pernah jadi EN WALHI, dan bertugas sebagai…
TUTURA.ID - Menghadirkan khazanah bacaan anak berbahasa daerah Sulteng
Menghadirkan khazanah bacaan anak berbahasa daerah Sulteng
Kepala Badan Balai Bahasa Sulteng menyebut penerbitan 32 buku cerita anak berbahasa daerah ini sebagai…
TUTURA.ID - Siasat menyelamatkan bahasa daerah di Sulteng dari ancaman kepunahan
Siasat menyelamatkan bahasa daerah di Sulteng dari ancaman kepunahan
Bahasa daerah di Sulteng akan direvitaliasi oleh Kemdikbud, antara lain Kaili, Pamona, Banggai, dan Saluan.
TUTURA.ID - Saat bakal calon Pilgub Sulteng 2024 saling ''perang'' foto di media sosial
Saat bakal calon Pilgub Sulteng 2024 saling ''perang'' foto di media sosial
Media sosial jadi kanal penting bagi para tokoh politik yang berminat maju di…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng