Sulteng Virtual Job Fair 2023 masih belum inklusif
Penulis: Juenita Vanka | Publikasi: 26 Juli 2023 - 11:52
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Sulteng Virtual Job Fair 2023 masih belum inklusif
Stan-stan perusahaan yang mengikuti Sulteng Virtual Job 2023 di halaman Kantor Disnakertrans Prov. Sulteng | Sumber: Humas Pemprov. Sulteng

Untuk pertama kalinya setelah Pandemi Covid-19, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Tengah mengadakan bursa kerja alias “Sulteng Virtual Job Fair 2023”.

Kegiatan yang mengusung tema "Gerak Cepat Menuju Sulteng Lebih Sejahtera dan Lebih Maju" ini berlangsung selama tiga hari (25-27 Juli). Lokasinya di halaman Kantor Disnakertrans Prov. Sulteng, Jalan Kartini, Lolu Selatan, Palu.

Pun demikian, seperti namanya, para pencari kerja bisa pula memasukkan lamaran secara daring melalui situsweb jobfair.kemenaker.go.id atau via aplikasi SIAPkerja.

Tercatat ada 27 perusahaan yang berpartisipasi dalam ajang ini. Mereka bergerak di sektor ritel, keuangan, kesehatan, otomotif, pertambangan, konstruksi, jasa perbankan, hingga jasa penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Total disediakan lowongan untuk 379 pelamar.

Saat mengakses laman jobfair Kemenaker tadi (26/7), tercatat ada sembilan perusahaan yang sedang membuka lowongan untuk 25 orang pekerja dengan area kerja Palu, Morowali, Makassar, hingga Bali.

Jalur daring juga menyediakan rangkaian webinar bersama para ahli di bidangnya yang akan membagikan pengetahuan seputar karier dan persiapan memasuki dunia kerja.

Sementara keuntungan mendatangi langsung lokasi acara, selain menyediakan lebih banyak stan perusahaan yang membuka lowongan kerja, bisa pula memanfaatkan layanan lainnya, semisal pembuatan surat AK1 alias kartu tanda pencari kerja.

Acara ini sengaja menggunakan metode hibrid alias menggabungkan luring dan daring untuk lebih memudahkan para pencari kerja. Bisa menjangkau daerah lebih luas dan memberikan kesempatan bagi calon tenaga kerja yang tidak bisa datang langsung.

Job fair ini bertujuan mempertemukan pelamar kerja dengan perusahaan. Untuk memudahkan, mereka yang ingin mendaftar bisa melalui program hibrid tadi. Harapan kami bisa menekan jumlah pengangguran di Sulteng,” terang Kepala Disnakertrans Prov. Sulteng Arnold Firdaus Bandu kepada para awak media, Selasa (25/7).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2023 di Sulteng mencapai 55,8 ribu orang. Angka itu setara 1,85 persen dari total penduduk yang menghuni provinsi ini.

Kolaborasi pemerintah daerah dengan berbagai perusahaan menggelar bursa kerja diharapkan bisa makin menekan tingkat penggangguran tadi. Terlebih ajang ini membuka kesempatan bagi lulusan SMP, SMA/SMK, Diploma, hingga S1.

Oleh karena itu, Darmawati selaku Kepala Seksi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Disnakertrans Sulteng berharap para calon tenaga kerja bisa memanfaatkan ajang ini.

“Para pelamar sebaiknya datang langsung karena keuntungannya lebih banyak. Bisa jadi jika sudah memenuhi kriteria perusahaan, pelamar langsung dapat diwawancarai oleh tim yang didatangkan. Jadi mereka tidak sekadar menghabiskan waktu untuk sosialisasi saja,” tambah Darmawati.

Saat Tutura.Id menanyakan soal ketersediaan lowongan kerja bagi difabel, Darmawati mengaku pihaknya sebenarnya terus mendorong perusahaan agar memberikan kesempatan kerja yang inklusif. Namun, untuk saat ini mereka belum bisa mengakomodirnya.

“Dikarenakan mereka membutuhkan pekerjaan yang tidak sembarang dan harus disesuaikan dengan keadaan mereka. Lebih penting mengurus aksesnya dulu dan mempersiapkan segala sesuatu secara matang baru kita lakukan perekrutan,” pungkasnya.

Merujuk data Dinas Sosial dalam “Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2022”, jumlah warga penyandang disabilitas di Sulteng hingga 2021 tercatat sebanyak 16.856 (disabilitas netra), 3.734 (rungu/wicara), 4.048 (tubuh), 4.488 (mental), dan 1.639 (ganda).

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas telah mengamanatkan agar memberi kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas, baik di sektor publik maupun swasta.

Dalam ajang G20 yang berlangsung akhir tahun lalu di Bali, Forum Employment Working Group (EWG) telah menjadikan serapan kerja bagi difabel sebagai salah satu isu prioritas.

EWG mendorong semua pemangku kepentingan di negeri ini menyediakan pasar kerja inklusif yang berlaku kepada siapa saja, utamanya memberikan afirmasi dan keberpihakan kepada difabel.

Beberapa daerah dan kota sudah melakukannya. Contoh terdekat Makassar. Saat “Job Fair Makassar” berlangsung 10-11 Agustus 2022, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Makassar Nielma Palamba menyebut sejumlah perusahaan yang ikut serta menyediakan lowongan bagi difabel.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Menciptakan ruang aman bagi penyandang disabilitas di Kota Palu
Menciptakan ruang aman bagi penyandang disabilitas di Kota Palu
Salah satu program Wali Kota Palu Hadianto Rasyid adalah menciptakan Kota Palu yang ramah terhadap…
TUTURA.ID - Bentuk komitmen Pemkab Sigi terhadap penyandang disabilitas
Bentuk komitmen Pemkab Sigi terhadap penyandang disabilitas
DPRD Sigi menyetujui rancangan perda yang diajukan Pemkab Sigi tentang pemenuhan hak terhadap penyandang disabilitas.
TUTURA.ID - Menyoal klaim cuan fantastis dan praktik hilirisasi nikel di Indonesia
Menyoal klaim cuan fantastis dan praktik hilirisasi nikel di Indonesia
Pakar ekonomi politik Faisal Basri menyebut kebijakan hilirisasi nikel hanya menguntungkan Tiongkok, bukannya Indonesia.
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng