Survei capres: Ganjar, Prabowo, dan Anies stabil di tiga besar
Penulis: Muammar Fikrie | Publikasi: 23 September 2022 - 18:35
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Survei capres: Ganjar, Prabowo, dan Anies stabil di tiga besar
Kiri ke kanan: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Tiga tokoh teratas dalam survei calon presiden Agustus-September 2022. (Foto: Wibisono.ari, Fresh Stocks, Aidil Akbar via Shutterstock.com)

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan jadi tiga teratas dalam pelbagai survei calon presiden yang dipublikasikan antara Agustus-September 2022. 

Hasil itu terlihat dalam setidaknya empat survei: Charta Politica, Poltracking, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Urutan peringkat hasil survei juga selalu konsisten.

Misal, dalam survei Charta Politica--paling terakhir dirilis (23/9)--Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo jadi pemuncak dengan elektabilitas 31,3 persen.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menyusul di urutan kedua dengan 24,4 persen. Sedangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang punya tingkat keterpilihan 20,6 persen, menjadi penutup tiga besar.

Nama Ganjar memang terlihat stabil (atau naik) dalam berbagai survei. Setidaknya ada tiga faktor pendukung moncernya Ganjar dalam survei.

Hasil sigi SMRC menjelaskannya. Pertama angka kesukaan pada Ganjar cenderung stabil. Ada 83 persen responden yang mengaku tahu dan suka kepada Ganjar. Angka tersebut konsisten dalam satu setengah tahun terakhir.

Kedua sosok Ganjar yang kian dikenal. Sebagai perbandingan, pada Maret 2021, Ganjar baru dikenal oleh 54 persen responden. Nilai itu terkatrol jadi 71 persen pada Agustus 2022.

Adapun faktor lainnya ialah, “Kedekatan dan interaksi Ganjar dengan Presiden Joko Widodo beberapa kali belakangan ini. Itu memindahkan dukungan pada Jokowi ke Ganjar.” Demikian analisis Direktur Riset SMRC, Deni Irvani (22/8).

Ganjar: Mengkilap tapi minus partai

Dari tiga besar di survei capres, Prabowo agaknya paling aman dan berpeluang untuk maju dalam kontestasi. Setidaknya ia sudah punya kendaraan politik yakni Partai Gerindra, yang jadi runner-up pada Pemilu 2019. 

Sedangkan Anies memang bukan orang partai. Namun belakangan ia lengket dengan Partai Nasdem. Ia juga konon dapat sokongan dari Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12.

Sinyal politik menguat pada pekan lalu (18/9), saat Anies berjumpa dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, dalam resepsi pernikahan anak dari Sugeng Suparwoto, Anggota DPR-RI dari Partai Nasdem.

Pada momen yang sama turut hadir Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu. Para tokoh tersebut sempat pula berfoto bersama.

Momen itu menimbulkan spekulasi politik ihwal duet Anies-AHY. Ihwal sokongan, paling minim bisa datang dari tiga partai: Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Alhasil, di antara tiga pemuncak survei, barangkali hanya Ganjar yang kini paling risau. Meski jadi pemuncak pelbagai survei, Ganjar kesulitan dapat restu dari PDI Perjuangan, tempatnya menapaki karier politik.

Majalah Tempo (19-25 September 2022) menerbitkan cerita kover bertajuk “Ganjar Hilang, Puan Terbilang”. Laporan itu mensinyalir restu Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bakal jatuh kepada Puan Maharani, anak kandungnya.

Mega sudah meminta Puan untuk menjajaki peluang koalisi. Lawatan politik pun mulai dilakukan, termasuk saat Puan naik kuda bersama Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada awal September.

Sejumlah politisi PDI Perjuangan di Senayan bahkan membentuk “Dewan Kolonel” yang konon bertugas untuk mempromosikan Puan; sekaligus menahan laju Ganjar.

Puan memang masih bersoal perihal keterkenalan dan elektabilitas. Namanya keteteran di bawah angka 5 persen dalam berbagai survei.

Ihwal persentase elektabilitas, Puan senasib dengan AHY; Menteri BUMN, Erick Thohir; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; dan Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Ridwan Kamil jadi satu-satunya kandidat medioker yang paling menjanjikan dalam keempat survei.

Gubernur Jawa Barat itu seolah-olah jadi pemisah antara tiga nama di papan atas dengan para kandidat yang elektabilitasnya di bawah 5 persen. Meski begitu, elektabilitas Kang Emil masih berkisar antara 7-10 persen.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
0
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Pasang surut relasi Ahmad Ali dan Rusdy Mastura
Pasang surut relasi Ahmad Ali dan Rusdy Mastura
Ahmad Ali membantah isu ketegangan politik antara dirinya dengan Rusdy Mastura. Katanya, isu ini diembuskan…
TUTURA.ID - Rupa-rupa TPS yang mengusung konsep unik
Rupa-rupa TPS yang mengusung konsep unik
Beberapa TPS di Kota Palu hadir dengan sajian konsep yang agak lain dari kebanyakan. Para…
TUTURA.ID - Gelagat negatif di sekitar perayaan ulang tahun NasDem
Gelagat negatif di sekitar perayaan ulang tahun NasDem
Deklarasi Koalisi Perubahan tertunda. Padahal ia bisa jadi hadiah ultah bagi NasDem. Jokowi juga absen…
TUTURA.ID - PDI Perjuangan Sulteng siap menangkan Ganjar Pranowo
PDI Perjuangan Sulteng siap menangkan Ganjar Pranowo
PDI Perjuangan Sulteng bersiap memenangkan Ganjar Pranowo usai gubernur Jawa Tengah dua periode secara resmi…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng