Ahmad Ali. Rusdy “Cudy” Mastura. Anwar Hafid.
Tiga nama itu ramai disebut dalam bursa Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah 2024. Dominasi ketiganya dalam bursa Sulteng-1 itu terkonfirmasi pula lewat riset politik yang dilakukan oleh Media Survei Indonesia (MSI).
Direktur MSI, Asep Rohmatullah memaparkan temuan lembaga risetnya kepada Tutura.Id. Ia menyebut bahwa ketiga tokoh itu selalu berada di top three dalam tiga aspek survei politik: popularitas, kedisukaan, dan elektabilitas.
“Dari sisi popularitas, paling atas ada Rusdy Mastura (Gubernur Sulteng). Kemudian Ahmad Ali (Wakil Ketua Umum Partai NasDem) dan Anwar Hafid (Ketua Partai Demokrat Sulteng),” kata Asep, Sabtu (2/3/2024).
Sedangkan pada aspek kedisukaan dan elektabilitas alias keterpilihan, Ali justru paling teratas, diikuti oleh Anwar, dan Cudy.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada September 2023; dengan melibatkan 800 responden dari 13 daerah tingkat II di Sulteng; dan klaim margin of error 3,5 persen.
Adapun MSI tercatat sebagai anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi)—organisasi yang memayungi lembaga survei dan profesional bidang riset opini publik.
View this post on Instagram
Ahmad Ali punya elektabilitas tinggi
Riset MSI menyimpulkan bahwa Ali punya persentase elektabilitas (keterpilihan) tertinggi—pada saat survei dilakukan.
Potret itu terlihat dalam dua pertanyaan seputar sisi elektabilitas.
Pertanyaan berbentuk terbuka; menanyakan soal calon gubernur yang akan dipilih responden. Hasilnya, secara spontan, nama wakil ketua umum Partai NasDem itu disebut oleh 13,5 persen responden. Selanjutnya tersebutlah nama Anwar (9 persen) dan Cudy (7,8 persen).
Pelatih Kepala Timnas AMIN itu juga kokoh di puncak klasemen saat responden diberikan pertanyaan tertutup dengan cara disodorkan (opsi) sembilan nama tokoh. Pada model pertanyaan ini, Ali tetap memimpin dengan persentase 18,7 persen; disusul Anwar (11,7 persen) dan Cudy (8,2 persen).
Angka kedisukaan Ali juga tinggi. Mencapai 72,2 persen. Asep Rohmatullah, Direktur MSI, bilang bahwa kiprah Ali di bidang sosial, keagamaan, dan organisasi kemasyarakatan membuatnya dikenal luas. Memori itu masih tertanam bahkan ketika Ali--selama beberapa tahun terakhir--lebih berfokus pada panggung politik nasional.
“Ingatan publik atas Ali membekas. Ia punya kepedulian sosial yang tinggi, mampu merawat jaringan dan relawan yang ia punya sejak lama. Kredit poin untuk Ali karena ia juga punya posisi bagus di kancah nasional,” ujar Asep.
View this post on Instagram
Cudy menang popularitas
Poin menarik lain dari riset MSI ialah kemenangan Cudy pada aspek popularitas. Cudy punya persentase popularitas 81,3 persen; disusul Ali (61,8%) dan Anwar (60,7%).
Asep bilang bahwa hal tersebut tidak mengejutkan. Status Cudy sebagai politisi senior sekaligus petahana membuatnya lebih dikenal publik. Namun dikenal tak selalu berbanding lurus dengan keterpilihan.
Untuk memastikan elektabilitasnya bagus, seorang petahana perlu memerhatikan kepuasan publik. Menariknya, dalam survei MSI, kepuasan publik terhadap petahana hanya di kisaran 50%.
“Angka itu jadi alarm bagi petahana. Ia perlu bekerja keras di sisa masa jabatan jika ingin maju lagi,” kata Asep. “Membaca petahana itu sederhana. Kalau approval rating tinggi maka elektabilitasnya juga tinggi. Dan sebaliknya.”
Nama lain dalam survei Pilgub Sulteng 2024
Pada aspek popularitas, survei MSI memeriksa sebelas nama tokoh. Selain Ali, Cudy, dan Anwar di papan atas, masih ada delapan nama yang bisa dibagi dalam dua klaster (klaster tergambar lewat representasi warna pada grafik di atas).
Ada klaster yang diisi oleh mereka dengan level popularitas sekitar 50%. Berturut-turut penghuni klaster ini ialah Hidayat Lamakarate (politisi Partai Gerindra), Nilam Sari Lawira (Ketua Partai NasDem Sulteng), dan Ma’mun Amir (Wakil Gubernur Sulteng).
Klaster lain ialah para pemegang level popularitas di bawah 40%, yang diisi secara berurutan oleh Irwan Lapatta (Bupati Sigi), Kasman Lassa (mantan Bupati Donggala), Hadianto Rasyid (Wali Kota Palu), Supratman Andi Agtas (politisi Partai Gerindra), dan Arus Abdul Karim (politisi Partai Golkar).
Sedangkan pada jawaban spontan dengan pertanyaan terbuka (tanpa opsi) beberapa nama lain bermunculan, seperti Herwin Yatim (Bupati Banggai 2016-2021), dan Verna Inkiriwang (Bupati Poso).
Sekadar catatan, survei MSI juga masih memuat angka undecided voters alias orang yang belum menentukan pilihan yang cukup besar, hingga mencapai 40%.
“Kesempatan masih terbuka bagi para tokoh. Riset ini merupakan temuan awal. Semua masih dinamis, lebih-lebih setelah pemilihan legislatif," ujar Asep.
