Upaya kolaboratif Pemkab Sigi menyediakan infrastruktur jalan
Penulis: Robert Dwiantoro | Publikasi: 27 Juli 2024 - 00:31
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Upaya kolaboratif Pemkab Sigi menyediakan infrastruktur jalan
Bupati Sigi, Mohamad Irwan mendampingi warga Desa Moa, Kulawi Selatan, menemui Gubernur Sulteng Rusdy Mastura untuk membahas rencana peningkatan infrastruktur penghubung Gimpu-Gintu | Foto: Prokopim Setdakab Sigi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi terus berupaya merealisasikan terbukanya infrastruktur jalan demi mendukung urat nadi perekonomian warga.

Salah satunya membangun jalan penghubung antara Desa Gimpu, Kecamatan Kulawi Selatan, menuju Desa Gintu, Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso.

Hal itu terlihat dalam kunjungan Mohamad Irwan dan Samuel Yansen Pongi di Palu, Kamis (25/7/2024). Bupati dan wakil bupati Sigi itu menemui Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Titik Wurdiningsih dan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.

Dalam lawatan yang turut dihadiri Pemerintah Desa Moa dan sejumlah tokoh masyarakat itu, Pemkab Sigi kembali membahas urgensi di balik kebutuhan peningkatan prasarana yang menjadi akses dua daerah di bagian selatan Sigi.

“Kami berkomitmen mendukung upaya pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Sigi. Salah satunya soal pembukaan jalan di Desa Moa. Lewat perbaikan akses transportasi ini akan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi lokal bagi komunitas di sekitarnya,” ujar Bupati Irwan kala beraudiensi dengan pihak Balai Besar TNLL.

Selain itu, Wabup Samuel menambahkan bahwa pertemuan ini sebagai upaya kolaboratif antara Pemkab Sigi dengan Balai Besar TNLL dalam merancang tindaklanjut pembangunan infrastruktur yang berprinsip ramah lingkungan.

Desa Moa di Kecamatan Kulawi Selatan merupakan desa terujung yang berbatasan Kabupaten Poso. Sedangkan akses jalan Moa-Gimpu yang jadi pusat pemerintahan Kecamatan Kulawi Selatan sebagai titik awal proyek hanya berjarak sekitar 24 kilometer. Pun demikian, untuk mencapai lokasi tersebut hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dengan durasi tempuh kurang lebih tiga jam.

Selain persoalan keterbatasan akses, peningkatan infrastruktur perbatasan Sigi-Poso ini terhalang yurisdiksi perlindungan hutan lindung. Beberapa wilayah di Kulawi Selatan, seperti Desa Moa, merupakan daerah penyangga hutan lindung yang dikelola dan diawasi oleh Balai Besar TNLL.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Prokopim Kabupaten Sigi (@prokopimkabupatensigi)

Sementara dalam kesempatan terpisah, Bupati Irwan juga menyampaikan aspirasi masyarakat terkait kebutuhan infrastruktur di Sigi kepada Gubernur Rusdy.

Irwan menilai keberadaan jalan penghubung ini begitu dinantikan oleh warga Moa sebab bisa menjadi alat vital demi memperlancar arus barang, jasa, serta konektivitas antardesa di Sigi.

"Pembukaan jalan ruas Gimpu-Moa-Gintu adalah langkah strategis untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi. Ini akan memberikan dampak positif kesejahteraan masyarakat lokal," jelasnya.

Merespons permintaan Pemkab Sigi dan warga Moa, Gubernur Rusdy menyatakan jika pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng sudah menyiapkan sejumlah langkah awal untuk mewujudkan aspirasi tersebut.

Misalnya, perencanaan dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), serta koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait perizinan.

“Kita targetkan izin Perjanjian Kerja Sama (PKS) bisa terbit dalam tiga bulan ke depan. Selanjutnya, akan ditandatangani oleh Gubernur Sulteng, Bupati, dan Wakil Bupati Sigi. Tahun depan, pengerjaan proyek peningkatan Jalan Gimpu-Gintu sudah bisa dikerjakan secara bertahap,” terang Gubernur.

Menurut Gubernur, program ini sebagai salah satu bentuk mendukung kampanye Sulteng “Negeri Seribu Megalit” lantaran dua daerah ini memiliki sejumlah situs megalit terbanyak di Sulteng.

Terbukanya akses jalan Gimpu-Gintu akan membuat jarak tempuh menuju kawasan peninggalan zaman batu itu makin dekat. Sebab jarak antara Desa Moa dengan Desa Tuare, desa di Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, hanya terpaut sekitar 30 kilometer.

Namun, karena kondisi infrastruktur yang terbatas, warga lebih cenderung memilih opsi memutar ke arah Kota Poso melewati Tentena jika menuju Palu. Sementara beberapa orang lainnya terpaksa mengambil rute Tuare-Moa yang rusak. Jika ingin naik ojek, siap-siap merogoh kocek Rp100.000 untuk ongkos. Sementara berjalan kaki bisa menghabiskan waktu tempuh sekitar 7-8 jam.

Meski Pemprov Sulteng dan Pemkab Sigi, telah bersepakat atas rencana ini, Bupati Irwan mengaku terbuka jika ada pihak-pihak di luar otoritas daerah ingin turut berpartisipasi membangun infrastruktur di Sigi.

Pernyataan ini merespons pernyataan Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum NasDem cum bakal calon gubernur Sulteng 2024, yang bersedia mengirimkan peralatan pribadinya untuk memperbaiki jalan di Pipikoro.

Hanya saja, Irwan menilai keinginan tersebut harus melalui mekanisme birokrasi, mulai dari permohonan secara resmi, rancangan desain, dokumen perencanaan, dokumen lingkungan, anggaran, dan durasi pelaksanaan pekerjaan.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
2
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Kaleidoskop 2023: Sosial Politik
Kaleidoskop 2023: Sosial Politik
Hiruk pikuk peristiwa dari ranah sosial politik terjadi sepanjang 2023. Kami merangkum beberapa di antaranya…
TUTURA.ID - Sosialisasi dan perlindungan kepada pekerja migran asal Sigi
Sosialisasi dan perlindungan kepada pekerja migran asal Sigi
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi menekankan pentingnya aspek legalitas hukum bagi para calon pekerja…
TUTURA.ID - Ahmad Ali: IKA Untad tak punya blok politik
Ahmad Ali: IKA Untad tak punya blok politik
Keragaman para alumni Untad yang terdistribusi ke banyak bidang merupakan potensi besar. Soal preferensi politik…
TUTURA.ID - Menguak lima program dan tiga gagasan IKA Untad
Menguak lima program dan tiga gagasan IKA Untad
Pengurus baru terpilih IKA Untad periode 2022-2027 dengan Ahmad Ali sebagai nakhoda menyodorkan lima program…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng