Target DPC PAPPRI Kota Palu; studio rekaman gratis untuk musisi lokal
Penulis: Andi Baso Djaya | Publikasi: 31 Juli 2023 - 19:57
Bagikan ke:
TUTURA.ID - Target DPC PAPPRI Kota Palu; studio rekaman gratis untuk musisi lokal
Ketua DPD PAPPRI Sulteng Umariyadi Tangkilisan (kiri) saat melantik pengurus DPC PAPPRI Kota Palu (Foto: Andi Baso Djaya/Tutura.Id)

Bertambah satu lagi cabang Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) di Sulawesi Tengah.

Baru saja resmi menjalani pelantikan adalah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Palu.

Sebelumnya telah hadir Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PAPPRI Sulteng yang diketuai Umariyadi Tangkilisan dan DPC PAPPRI Sigi yang dinakhodai Yudhi Nugraha.

Acara pelantikan pengurus DPC PAPPRI Kota Palu periode 2023-2028 yang berjumlah 42 orang berlangsung di balai riung Swiss-Belhotel Silae, Palu, Minggu (30/7/2023) malam.

“Bergerak bersama membangun ekosistem musik di Kota Palu” jadi narasi besar yang dihadirkan dalam acara pelantikan tersebut. Akbar S.H. terpilih secara aklamasi menjadi ketua.

Sosok Akbar dalam skena musik di Palu dikenal sebagai promotor yang telah menghasilkan beberapa panggung pertunjukan musik, salah dua yang cukup familiar adalah “Palu Rockin Fest” dan “Friendstage”.

Karya ilmiah yang ditulisnya untuk meraih gelar sarjana juga membahas soal perlindungan hak ekonomi karya cipta band-band indie Palu.

Selama periode kepemimpinannya yang merentang lima tahun, DPC PAPPRI Kota Palu menyasar beberapa target.

Pertama akan menyediakan satu rumah atau tempat yang menjadi sentral produksi para musisi merilis karya.

Lalu meningkatkan kapasitas para musisi terkait soal produksi melalui serangkaian acara pelatihan dan lokakarya.

Terakhir berusaha membangun kerja sama dengan pemerintah dan pihak swasta atau pelaku usaha.

Para pengurus DPC PAPPRI Kota Palu periode 2023-2028 saat pelantikan di balai riung Swiss-Belhotel, Silae (Foto: Andi Baso Djaya/Tutura.Id)

Saat dihubungi Tutura.Id via telepon, Senin (31/7) petang, Akbar menyebut betapa masih banyak musisi di Palu yang kesusahan untuk rekaman. Terantuk faktor ekonomi.

Untuk mengatasi problem tersebut, mereka telah merencanakan hadirnya studio rekaman yang bisa dimanfaatkan gratis.

Musisi atau band asal Palu nantinya bisa rekaman di tempat tersebut tanpa perlu hirau soal biaya. “Insha Allah itu jadi target kami tahun depan,” ungkapnya.

Syarat untuk bisa menikmati fasilitas gratis ini, tambah Akbar, harus oleh mereka yang aktif. Jadi mulai dari kanal media sosial, aktivitas main atau manggung, dan bikin karya juga produktif.

“Jangan sampai kami memfasilitasi band atau musisi yang hanya mau memanfaatkan program ini, setelah kelar rekaman mereka menghilang sudah,” imbuh Akbar lagi.

Tahun berikutnya mereka juga akan mencoba pakai metode subsidi. Artinya musisi Palu yang ingin rekaman di studio hanya perlu membayar setengah dari tarif, sisanya PAPPRI Kota Palu yang menalangi.

Acara pelantikan pengurus DPC PAPPRI Kota Palu juga dirangkaikan dengan pelaksanaan rapat kerja (Foto: Andi Baso Djaya/Tutura.Id)

Persoalan lain yang juga coba mereka benahi di eksositem industri musik kota ini terkait promosi. Langkah awal yang sedang dilakukan adalah mendata lagu-lagu dari band atau musisi Palu.

Nantinya karya-karya tersebut akan coba dipromosikan kepada instansi pemerintah dan perusahaan swasta, semisal Palu Grand Mall, Kentucky Fried Chicken, McDonald, Alfamidi, Indomaret, dan lain-lain.

“Supaya mereka mau putar lagu-lagunya musisi Palu di gerai-gerainya,” kata Akbar. Kerja sama tersebut diharapkan bisa membuat lagu-lagu milik musisi Palu bisa lebih bergaung lagi.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid yang juga pembina DPC PAPPRI Kota Palu dalam audiensinya telah menyetujui usulan tersebut.

Hadianto berjanji akan memediasi pertemuan dengan pihak-pihak yang dimaksudkan, bahkan mendorong agar rencana tersebut bisa terwujud.

“Intinya bagaimana semua circel yang berkaitan, mulai dari musisinya, pemilik studio rekaman, studio latihan, UMKM yang berjualan setiap ada acara musik, pemilik clothing line, promotor, event organizer, dan lain-lain bisa sama-sama sejahtera dari industri musik ini,” tegas Akbar mengakhiri.

Bagaimana perasaanmu setelah membaca artikel ini?
Suka
1
Jatuh cinta
0
Lucu
0
Sedih
0
Kaget
0
Marah
0
Mungkin tertarik
TUTURA.ID - Unsafe jadi wujud terbaru Rapakasa yang meluncurkan maxi-single
Unsafe jadi wujud terbaru Rapakasa yang meluncurkan maxi-single
Kelompok musik Unsafe menggenapkan proyek maxi-single seturut perilisan lagu "Rasio 2:1" melalui berbagai platform musik…
TUTURA.ID - Festival Titik Temu jadi tempat bertemunya beragam keseruan
Festival Titik Temu jadi tempat bertemunya beragam keseruan
Kali kedua penyelenggaraan Festival Titik Temu berlangsung lebih meriah. Beragam suguhan baru dihadirkan.
TUTURA.ID - Cokelat menjawab antara fakta dan fiksi soal sejarah perjalanan karier
Cokelat menjawab antara fakta dan fiksi soal sejarah perjalanan karier
Cokelat yang tahun ini akan berusia 27 tahun punya banyak cerita. Terkadang bahkan campur aduk.…
TUTURA.ID - Enam jenis pohon untuk pekarangan rumah dan kawasan perkotaan
Enam jenis pohon untuk pekarangan rumah dan kawasan perkotaan
Keseimbangan alam yang tak lagi terjaga akibat pemanasan global menyadarkan kita betapa penting menanam dan…
TUTURA.ID - Darurat Kekerasan Seksual Di Sulteng